5 Cara Melatih Anak Tangguh untuk Menjadi Sukses di Masa Depan
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Grace E. Sameve, M.A, M.Psi
Resiliensi adalah kemampuan untuk pulih dan beradaptasi setelah menghadapi berbagai tantangan, stress, dan rintangan dalam hidup. Memiliki anak yang tangguh dan mampu mengatasi berbagai kesulitan adalah impian setiap orang tua. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya resiliensi pada anak serta cara-cara untuk membangunnya, berdasarkan penelitian dan sumber yang terpercaya.
Apa Itu Resiliensi?
MenurutHarvard University's Center on the Developing Child, resiliensi adalah Resiliensi adalah 'keberhasilan' untuk menunjukkan upaya/outcome positif terlepas dari tekanan yang dihadapi/dialami.
Dengan kata lain, bukan hanya bertindak guna 'bertahan' dalam situasi, dengan bantuan/dukungan yang sesuai, situasi ini bisa menjadi katalis tumbuh/kembang anak.
Pentingnya Memperkuat Resiliensi pada Anak
Membantu anak mengembangkan resiliensi memiliki banyak manfaat, termasuk:
- Kemampuan Mengatasi Kesulitan: Anak yang tangguh memiliki kemampuan untuk mengatasi rintangan dan tantangan dengan cara yang positif.
- Meningkatkan Kemandirian: Resiliensi membantu anak untuk menjadi mandiri dan percaya diri dalam mengambil keputusan.
- Meningkatkan Kesejahteraan Emosional: Anak yang memiliki resiliensi yang kuat cenderung memiliki tingkat kesejahteraan emosional yang lebih tinggi.
- Memperkuat Hubungan Sosial: Anak yang tangguh mampu membangun hubungan sosial yang baik dan memperoleh dukungan dari orang-orang di sekitarnya.
Cara Membangun Resiliensi pada Anak
- Memberikan Dukungan Emosional dari Orang Tua: Pentingnya peran orang tua yang menjadi sumber dukungan emosional yang stabil bagi anak. Dengarkan perasaan dan kekhawatiran mereka, dan berikan dukungan yang mereka butuhkan.
- Ajarkan Keterampilan Problem Solving: Ajarkan anak cara-cara untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi rintangan dengan cara yang positif. Berikan mereka kesempatan untuk mencoba dan belajar dari kegagalan.
- Mendorong Kemandirian: Mendorong anak untuk menjadi mandiri dan mengambil tanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka dapat membantu memperkuat resiliensinya.
- Fokus pada Pengembangan Hubungan Sosial yang Positif: Bantu anak untuk membangun hubungan yang sehat dan positif dengan teman-teman dan keluarga. Ini akan memberikan mereka dukungan sosial yang penting dalam mengatasi kesulitan.
- Membangun Optimisme: Ajarkan anak untuk melihat sisi positif dari setiap situasi dan untuk tetap optimis bahkan dalam menghadapi kesulitan.
- Berikan Model Perilaku yang Positif: Berperilaku positif dan menunjukkan sikap yang tangguh dalam menghadapi kesulitan dapat menjadi contoh yang baik bagi anak.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan diNCBI, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk membangun resiliensi pada anak, termasuk:
- Membangun Hubungan yang Aman: Memberikan anak lingkungan yang aman dan penuh kasih adalah langkah penting dalam membangun resiliensi.
- Mendorong Dukungan Sosial: Mendukung anak untuk memiliki hubungan yang positif dan mendukung dengan teman sebaya dan orang dewasa dapat membantu mereka mengatasi kesulitan.
- Mengajarkan Keterampilan Penyesuaian Diri: Mengajarkan anak cara-cara untuk beradaptasi dengan perubahan dan mengatasi stres dapat membantu mereka menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan.
Membangun resiliensi pada anak adalah investasi penting dalam masa depan mereka.
Dengan memberikan dukungan emosional yang stabil, mengajarkan keterampilan problem solving, mendorong kemandirian, dan membangun hubungan sosial yang positif, Ayah Bunda dapat membantu si Kecil mengatasi berbagai kesulitan dan tumbuh menjadi individu yang tangguh dan berkembang secara positif.
AyBun bisa dengan membaca dan membelikan buku Resilience
Writer: Gianti Amanda, Grace Sameve, Mesty Ariotedjo & Reda Gaudiamo Illustrator: Bellansori Translator: Natalia Marhum
Ketangguhan adalah salah satu karakter baik dengan beragam manfaat jika dimiliki. Proses menumbuhkan karakter baik, termasuk ketangguhan, memerlukan waktu dan dukungan dari lingkungan.
Oleh sebab itu, buku ini diharapkan dapat mendampingi orang tua untuk memulai proses ini dan turut menginspirasi si Kecil untuk mulai menerapkannya dalam keseharian sejak dini.
Hadir dalam Bahasa Indonesia dan English, buku ini juga turut mendukung AyBun untuk membiasakan penggunaan 2 bahasa dengan si Kecil.
Ingatlah bahwa membangun resiliensi adalah proses yang berkelanjutan, serta penting untuk terus memberikan dukungan dan bimbingan kepada anak dalam perjalanan mereka menuju kedewasaan.
Foto: Freepik
Referensi:
https://raisingchildren.net.au/school-age/behaviour/understanding-behaviour/resilience-how-to-build-it-in-children-3-8-years#:~:text=Resilience%20is%20the%20ability%20to,get%20back%20to%20living%20life.
https://developingchild.harvard.edu/science/key-concepts/resilience/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6069421/