anak lemas dan mengantuk

Anak Sering Mengantuk & Tidur, Normalkah?

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Radhian Amandito, Sp.A

Tidur merupakan bagian penting dari pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Namun, sering kali orang tua merasa khawatir ketika anak-anak mereka tidur lebih sering daripada yang dianggap "normal". 

Apakah tidur berlebihan pada anak memang suatu hal yang perlu dicemaskan, ataukah ini merupakan bagian alami dari proses tumbuh kembang mereka? Mari kita eksplorasi lebih lanjut.

Pentingnya Tidur pada Anak

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai frekuensi tidur anak, penting untuk memahami betapa krusialnya tidur dalam fase pertumbuhan mereka. 

Tidur memiliki peran kunci dalam penyembuhan, pembentukan memori, dan memastikan kesehatan fisik dan mental yang optimal pada anak-anak. Tidur yang cukup juga memberikan dukungan bagi sistem kekebalan tubuh mereka.

Berapa Lama Anak Seharusnya Tidur?

Setiap usia memiliki kebutuhan tidur yang berbeda. Sebuah pedoman umum dari American Academy of Pediatrics adalah:

Bayi (0-12 bulan): 12-16 jam per hari, termasuk tidur malam dan tidur siang.

Balita (1-2 tahun): 11-14 jam per hari, termasuk tidur malam dan tidur siang.

Anak prasekolah (3-5 tahun): 10-13 jam per hari.

Anak sekolah (6-12 tahun): 9-12 jam per hari.

Remaja (13-18 tahun): 8-10 jam per hari.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik. Beberapa anak mungkin membutuhkan sedikit lebih banyak atau sedikit lebih sedikit tidur dari pedoman umum ini.

Anak Sering Tidur Lebih, Apakah Ini Normal?

Faktor Pertumbuhan & Gizi

Pada beberapa periode pertumbuhan tertentu, anak-anak dapat merasakan kelelahan ekstra, sehingga mereka memerlukan tidur lebih banyak untuk mendukung proses pertumbuhan mereka.

Selain itu, penyebab lainnya dari rasa mengantuk dan juga lemas dapat disebabkan oleh kurangnya asupan kalori dan berbagai macam kebutuhan nutrisi untuk tubuh.

Kekurangan dari kalori dan juga zat gizi ini tentu saja sangat berpengaruh untuk melakukan aktivitas, dan apabila kekurangan kalori dan zat gizi ini terjadi, maka anda akan merasa lemas dan juga mengantuk.

Kondisi Kesehatan

Hal pertama adalah anemia atau yang sering disebut dengan kekurangan darah. Anemia merupakan suatu penyakit atau kondisi yang memiliki gejala-gejala utama 5 L, yatu Lemah, Lelah, Lemas, Letih dan juga Lesu.

Biasanya anemia disebabkan karena kurangnya zat besi di dalam tubuhm sehingga membuat kondisi tubuh menjadi mudah terasa lemas.

Mungkin inilah salah satu penyakit yang berbahaya dan juga paling ditakuti. Celakanya, hampir semua kanker menimbulkan gejala lemas pada tubuh.

Nah, apabila anda mengami gejala lemas pada tubuh yang sangat sering terjadi dan juga ada rasa askit atau nyeri pada bagian tubuh tertentu. Segeralah periksakan diri anda ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Aktivitas Harian

Aktivitas fisik yang intens atau kegiatan mental yang memerlukan konsentrasi tinggi dapat membuat anak lebih lelah dan memerlukan lebih banyak waktu tidur untuk pulih.

Kesehatan Emosional

Anak-anak sering menanggapi perubahan emosional dengan peningkatan kelelahan. Jika ada perubahan signifikan dalam kehidupan mereka, seperti beradaptasi dengan lingkungan baru atau menghadapi situasi stres, mereka mungkin memerlukan lebih banyak tidur.

Perubahan Lingkungan

Suasana rumah, perubahan cuaca, atau bahkan perubahan di ruang tidur mereka dapat mempengaruhi kualitas tidur anak.

Kapan Harus Khawatir?

Meskipun tidur lebih banyak pada anak mungkin normal dalam beberapa situasi, ada juga kasus di mana itu dapat menjadi tanda masalah kesehatan. 

Jika anak Ayah Bunda tampak lesu, kehilangan nafsu makan, atau mengalami perubahan perilaku lainnya bersamaan dengan tidur berlebihan, segera berkonsultasi dengan dokter.

Tips untuk Menangani Anak yang Sering Tidur

  1. Observasi. Perhatikan apakah ada faktor-faktor tertentu yang dapat menjelaskan peningkatan kebutuhan tidur anak Ayah Bunda.
  2. Atur Jadwal Tidur yang Konsisten. Pastikan anak Ayah Bunda memiliki rutinitas tidur yang teratur untuk membantu tubuhnya beradaptasi dan membangun pola tidur yang sehat.
  3. Aktivitas Fisik. Pastikan anak Ayah Bunda mendapatkan cukup aktivitas fisik di siang hari, karena ini dapat membantu meningkatkan kualitas tidur malam.
  4. Pertimbangkan Pola Makan. Pastikan anak Ayah Bunda mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan seimbang, yang juga dapat mempengaruhi energi dan kelelahan.

Tidur adalah elemen vital dalam tumbuh kembang anak. Meskipun anak sering tidur bisa jadi normal dalam beberapa situasi, penting bagi orang tua untuk tetap memantau kesejahteraan anak dan mencari bantuan medis jika diperlukan.

Dengan perhatian dan pemahaman, kita dapat membantu anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia.

Foto: Freepik

Sumber:

https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=infant-sleep-90-P02237 

https://raisingchildren.net.au/babies/sleep/understanding-sleep/sleep-2-12-months 

https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/mengantuk-lemas-kurang-tidur-stamina-aktivitas-sering-lemas-dan-mengantuk-jangan-remehkan-penyebabnya

Artikel Terkait

Lihat Semua