
Jangan Abaikan Anak Tidur Ngorok, Bisa Jadi Karena Penyakit!
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Agatha Febrina, Sp. A
Apakah si Kecil sering tidur ngorok? Jika iya, jangan dianggap sepele ya! Tidur ngorok pada anak bisa menjadi tanda adanya hipertrofi adenoid, yaitu pembesaran jaringan adenoid di belakang hidung yang bisa menghambat pernapasan si Kecil.
Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, serta cara menangani kondisi ini agar si Kecil bisa tidur lebih nyaman dan sehat. Yuk, simak sampai selesai!
Apa Itu Hipertrofi Adenoid?
Adenoid adalah jaringan kecil di belakang hidung yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh si Kecil. Namun, dalam beberapa kasus, adenoid bisa membesar secara berlebihan, menyebabkan penyumbatan saluran napas. Inilah yang disebut sebagai hipertrofi adenoid.
Jika adenoid membesar, si Kecil bisa mengalami kesulitan bernapas melalui hidung, sehingga lebih sering bernapas lewat mulut atau tidur dengan mendengkur.
Penyebab Anak Tidur Ngorok
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan si Kecil tidur ngorok antara lain:
- Pembesaran Adenoid dan Amandel – Struktur ini bisa membesar akibat infeksi atau alergi.
- GERD (Asam Lambung) – Asam lambung yang naik ke tenggorokan bisa menyebabkan iritasi dan pembengkakan saluran pernapasan.
- Paparan Polusi Udara dan Asap Rokok – Partikel kecil dari polusi dan asap rokok dapat memperburuk peradangan pada adenoid.
- Riwayat Alergi atau Asma – Anak yang memiliki alergi atau asma lebih rentan mengalami pembengkakan adenoid.
Gejala Hipertrofi Adenoid pada Anak
Beberapa tanda yang harus AyBun waspadai jika si Kecil mengalami hipertrofi adenoid:
- Bapil berulang
- Hidung tersumbat
- Sering mendengkur saat tidur
- Bernapas melalui mulut
- Bau mulut tidak sedap
Jika si Kecil mengalami beberapa gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak ya, AyBun!
Apakah Semua Kasus Hipertrofi Adenoid Harus Operasi?
Tidak semua kasus memerlukan tindakan operasi, AyBun. Menurut Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, Sp.A(K), biasanya dokter akan melakukan sleep study, yaitu pemantauan rekaman tidur si Kecil. Jika ditemukan adanya henti napas lebih dari 5 kali dalam 1 jam, operasi bisa menjadi pilihan utama.
Namun, jika kondisinya tidak terlalu parah, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi dengan obat semprot hidung atau perawatan lainnya.
Cara Mencegah Hipertrofi Adenoid pada Anak
Sebagai orang tua yang selalu ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil, yuk lakukan beberapa langkah berikut untuk mencegah anak tidur ngorok akibat hipertrofi adenoid:
- Hindari asap rokok dan polusi yang dapat memperburuk peradangan adenoid.
- Jaga daya tahan tubuh si Kecil dengan makanan bergizi, istirahat cukup, dan suplementasi vitamin D.
- Kelola alergi dengan menghindari pemicunya seperti debu, bulu hewan, atau makanan tertentu.
Baca Juga: Video: Anak Tidur Mendengkur atau Ngorok, Normal atau tidak?
Kesimpulan
Tidur ngorok pada si Kecil bukanlah hal yang bisa dianggap remeh, AyBun. Dalam beberapa kasus, ini bisa menjadi tanda adanya hipertrofi adenoid yang berpotensi mengganggu kesehatan si Kecil.
Dengan memahami penyebab dan gejalanya, AyBun bisa segera mengambil tindakan yang tepat agar si Kecil bisa tidur dengan nyaman dan sehat.
Masih bingung tentang kondisi si Kecil? Yuk, konsultasi langsung dengan dokter spesialis anak di fitur Tanya Ahli lewat aplikasi Tentang Anak!

Foto: Freepik
Referensi:
