
Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa? Ini Tips Puasa Sehat selama Kehamilan!
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Dinda Derda, SpOG
Puasa merupakan ibadah penting bagi umat Muslim, terutama di bulan Ramadhan. Namun, bagi ibu hamil, muncul pertanyaan: Apakah ibu hamil boleh puasa? Kekhawatiran ini wajar, mengingat Bunda membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan diri dan janin yang dikandungnya.
Secara medis dan agama, puasa bagi ibu hamil sebenarnya diperbolehkan dengan syarat tertentu. Kondisi kesehatan ibu dan janin harus menjadi pertimbangan utama sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Lalu, bagaimana cara menjalani puasa yang aman selama kehamilan? Artikel ini akan membahas secara lengkap hukum puasa bagi ibu hamil hingga tips menjaga kesehatan saat berpuasa.
Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa Menurut Islam?
Dalam Islam, ibu hamil diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika ada kekhawatiran terhadap kesehatannya atau janinnya. Sama seperti orang sakit, Bunda mendapatkan keringanan (rukhshah) dalam menjalankan puasa, tergantung pada kondisi kesehatannya.
Jika berpuasa tidak menimbulkan risiko, maka Bunda tetap wajib berpuasa. Namun, jika puasa bisa membahayakan Bunda atau janin, maka diperbolehkan untuk berbuka dan menggantinya di lain waktu.
Karena setiap kehamilan memiliki risiko yang berbeda, ibu hamil dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan berpuasa.
Jika dokter menyatakan bahwa puasa tidak membahayakan kesehatan Bunda dan janin, tetap wajib berpuasa. Sebaliknya, jika ada potensi bahaya, lebih baik mengambil keringanan yang diberikan dalam Islam demi menjaga kesehatan diri dan janin.
Manfaat Puasa untuk Ibu Hamil
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa selama kehamilan umumnya tidak berdampak negatif pada bayi yang baru lahir. Penelitian tersebut menyatakan bahwa:
- Puasa tidak meningkatkan risiko kelahiran prematur.
- Puasa tidak menyebabkan berat badan bayi lahir rendah.
- Puasa dapat membantu mengontrol kenaikan berat badan ibu selama kehamilan.
- Puasa pada trimester kedua dapat mengurangi risiko diabetes gestasional.
Namun, ibu hamil yang berpuasa tetap harus berhati-hati karena kurangnya asupan makanan dan cairan dapat menyebabkan dehidrasi dan kelelahan.
Oleh karena itu, ibu hamil perlu menerapkan pola makan yang seimbang dan memastikan tubuh tetap terhidrasi agar tetap sehat selama berpuasa.
Syarat Puasa untuk Ibu Hamil
Agar puasa tetap aman bagi ibu hamil, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi:
- Memiliki kondisi kesehatan yang baik sebelum dan selama kehamilan.
- Berat badan ideal dan pola hidup sehat sebelum memulai puasa.
- Kehamilan sudah memasuki trimester kedua, karena pada trimester pertama dan ketiga tubuh lebih rentan terhadap perubahan metabolisme.
- Cuaca tidak terlalu panas, karena suhu tinggi dapat memperburuk risiko kekurangan cairan.
- Konsultasi dengan dokter kandungan sebelum berpuasa untuk mengetahui apakah tubuh mampu menjalani puasa tanpa risiko bagi janin.
Jika ibu hamil mengalami kelelahan ekstrem, pusing, dehidrasi, atau tanda bahaya lainnya, sebaiknya segera membatalkan puasa untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Kalori Harian Ibu Hamil saat Puasa
Penting! Kalori harian ibu hamil tidak boleh berkurang selama puasa. Sebaliknya, asupan kalori harian hanya perlu dipindahkan ke tiga waktu makan utama, yaitu:
- Sahur – Pastikan mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi untuk energi sepanjang hari.
- Berbuka – Awali dengan kurma dan air, lalu konsumsi makanan sehat dalam porsi cukup.
- Setelah Tarawih – Makan malam yang lengkap dengan protein, karbohidrat, dan lemak sehat.
Dengan cara ini, asupan nutrisi tetap terjaga meskipun sedang berpuasa.
Tips Puasa Sehat untuk Ibu Hamil
Agar tetap sehat selama berpuasa, ibu hamil perlu menjaga keseimbangan nutrisi, hidrasi, dan energi. Berikut beberapa tips yang dapat membantu ibu hamil menjalani puasa dengan aman:
1. Perbanyak Minum Air dan Hindari Dehidrasi
Minum banyak air saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi. Konsumsi makanan tinggi kandungan air seperti buah dan sayur. Hindari makanan asin dan tinggi garam karena bisa membuat lebih cepat haus.
2. Jangan Melewatkan Sahur
Sahur memberikan energi yang dibutuhkan tubuh sepanjang hari. Pilih makanan bergizi seimbang yang kaya protein, serat, dan karbohidrat kompleks seperti roti gandum dan nasi merah. Hindari makanan manis berlebihan agar tidak cepat lemas setelah sahur.
3. Konsumsi Makanan Berserat Tinggi
Perubahan pola makan saat puasa bisa menyebabkan sembelit. Konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Pastikan makanan mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat agar kenyang lebih lama.
4. Hindari Makan Berlebihan Saat Berbuka
Makan dalam porsi wajar untuk mencegah gangguan pencernaan. Hindari makanan tinggi lemak dan garam agar tubuh tetap nyaman. Makan secara perlahan dan pilih makanan yang mudah dicerna.
5. Kurangi Aktivitas Berat dan Istirahat yang Cukup
Hindari berjalan jauh, mengangkat benda berat, atau melakukan pekerjaan rumah yang menguras tenaga. Lakukan aktivitas ringan seperti peregangan atau berjalan santai agar tetap bugar. Jika merasa pusing atau lemas, segera istirahat dan jangan memaksakan diri.
6. Minta Bantuan dan Kelola Pekerjaan dengan Bijak
Jangan ragu meminta bantuan keluarga untuk pekerjaan rumah. Diskusikan dengan atasan tentang kemungkinan pengurangan jam kerja atau tambahan waktu istirahat selama Ramadan. Prioritaskan waktu untuk beristirahat agar tubuh tetap kuat menjalani puasa.
Dengan mengikuti tips ini, Bunda dapat menjalani puasa dengan lebih sehat dan nyaman. Namun, jika merasa terlalu lemas atau mengalami tanda-tanda dehidrasi, sebaiknya segera membatalkan puasa demi kesehatan Bunda dan bayi.
Baca Juga: Tips Jaga Kesehatan saat Berpuasa dan Mengasuh Anak
Kesimpulan
Jadi, apakah ibu hamil boleh puasa? Jawabannya bisa, tetapi dengan syarat tertentu. Jika kondisi tubuh sehat dan dokter mengizinkan, Bunda dapat berpuasa dengan tetap memperhatikan pola makan dan hidrasi.
Namun, jika ada risiko bagi kesehatan Bunda atau janin, Islam memberikan keringanan untuk berbuka dan mengganti puasa di lain waktu. Agar puasa tetap aman, Bunda perlu memperhatikan asupan cairan, makanan bergizi, serta menghindari aktivitas berat.
Jika merasa terlalu lemas atau mengalami tanda-tanda dehidrasi, sebaiknya segera membatalkan puasa demi kesehatan Bunda dan bayi.
Bunda bisa konsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan lewat fitur Tanya Ahli di aplikasi Tentang Anak.

