Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
Lotion Anak

Banyak Nyamuk dan Meningkatnya DBD saat Hujan? Pilih Lotion yang Tepat untuk Anak

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh Tim Tentang Anak

Nyamuk yang menggigit si Kecil saat ia tidur atau saat beraktivitas di luar rumah. Gigitan nyamuk akan membuat bentol-bentol memerah pada kulit, hingga menimbulkan rasa gatal. Hal tersebut pastinya membuat bayi merasa tidak nyaman.

Bukan hanya itu, nyamuk juga dapat menyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), salah satu penyakit serius yang harus diwaspadai oleh ayah-bunda yang memiliki bayi atau anak-anak. Alasannya karena si kecil masuk dalam kelompok yang rentan terkena DBD.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI mencatat hingga akhir Februari 2024 terdapat sebanyak 16.000 kasus demam berdarah dengue (DBD) di seluruh Indonesia. Dengan total sebanyak 124 kematian akibat DBD ini.

Guna mencegah DBD dan bentol-bentol karena menggaruk bekas gigitan tersebut. Tak jarang Ayah Bunda menyediakan obat nyamuk untuk mengurangi dan membasmi nyamuk di rumah.

Penting untuk diketahui, ternyata tidak semua lotion nyamuk memiliki kandungan yang aman untuk si Kecil. Jadi, Ayah Bunda harus bersikap selektif agar obat nyamuk tidak membahayakan.

Obat anti nyamuk kerap sebagai pilihan untuk mencegah gigitan nyamuk yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti DBD atau malaria, termasuk pada bayi. Namun, Ayah Bunda harus lebih berhati-hati karena tidak semua jenis obat anti nyamuk aman untuk bayi.

Seperti penggunaan obat nyamuk elektrik, bakar, ataupun semprot tidak direkomendasikan terutama untuk anak, lho! Obat nyamuk tersebut bersifat polutan, sehingga meningkatkan risiko iritasi dan alergi saluran napas pada anak.

Jadi, apa yang aman untuk si Kecil? Berikut 2 kandungan obat nyamuk yang aman dan direkomendasikan American Academy of Pediatrics atau AAP. 

2 Kandungan yang Aman untuk Anak

  1. DEET (Diethyltoluamide)

Bahan aktif yang umum digunakan pada obat antinyamuk, yaitu diethyltoluamide atau DEET. Zat ini dinilai efektif untuk menangkal gigitan nyamuk. Meski demikian, bayi berusia 2 bulan ke bawah tidak boleh memakai obat antinyamuk mengandung DEET.

Dosis obat antinyamuk juga perlu diperhatikan. Jangan pilih obat antinyamuk yang mengandung DEET sebanyak 30 persen atau lebih. Takaran tersebut tidak direkomendasikan untuk si Kecil. Lagi pula, tinggi rendahnya konsentrasi DEET tidak berhubungan dengan efektivitas menangkal nyamuk.

  1. Picaridin atau Icaridin

Zat aktif lainnya yang tidak boleh digunakan pada bayi dengan usia tersebut, antara lain picaridin (memiliki efek yang sama seperti DEET), IR3535, dan minyak lemon eukaliptus. Khusus obat antinyamuk yang mengandung minyak lemon eukaliptus, Anda baru diperbolehkan mengoleskannya ke kulit si Kecil saat dia berusia tiga tahun ke atas.

Obat anti nyamuk jenis ini dianjurkan untuk anak usia lebih dari 2 bulan, memiliki daya tahan 3 sampai 5 jam, dengan batas aman maksimum: konsentrasi 10%, dan mumnya tidak berbau dan tidak lengket.

Nah, itu adalah jenis obat nyamuk yang aman untuk bayi. Ayah Bunda harus lebih cermat dalam memilih produk anti nyamuk yang benar-benar aman ya. Nyamuk juga bukan hanya berkeliaran di dalam rumah, lho!

Yuk, gunakan lotion atau moisturizer yang beraroma lavender guna mencegah nyamuk datang, dan pentingnya menggunakan lotion untuk membuat kulit tetap lembap, terhindari dari kuman dan iritasi.

AyBun dapat membeli produk lotion anak 🏆 PERTAMA dan SATU-SATUNYA di Indonesia

Lotion Anak dengan Ceramides + Colloidal Oat Melembapkan dan Anti Radang

Dikembangkan dokter anak dan dokter kulit!

Expert Care Daily prOATect Soothing & Calming Cream

Pelembap untuk bayi hingga dewasa, kulit sensitif hingga kulit yang mengalami ruam, eksim, atopik, serta gejala alergi lainnya dengan:

Complete PrOATection Complex

Menggunakan bahan-bahan terbaik: Colloidal Oat (anti radang) & CeramideS (pelembap alami tubuh yang perkuat skin barrier),

Jangan lupa gunakan aplikasi Tentang Anak dan tanya ke ahli bila ada pertanda atau gejala serius bila anak digigit nyamuk.

Sumber:

Tavares M, da Silva MRM, de Oliveira de Siqueira LB, Rodrigues RAS, d’Almeira LB, dos Santos EP, dkk. Trends in insect repellent formulations: a review. Int J Pharm. 2018;539:190-209

https://www.epa.gov/insect-repellents/find-repellent-right-you

https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-play/Pages/Insect-Repellents.aspx

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua