
Apa yang Menyebabkan Bayi Sering Kentut? Normal atau Tidak?
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Natharina Yolanda Sp.A
Bagi banyak orang tua baru, mendengar suara kentut dari bayi bisa jadi hal yang menggelikan, tapi juga menimbulkan tanda tanya. Apakah normal kalau bayi sering kentut? Apakah itu pertanda masalah pencernaan atau sesuatu yang harus dikhawatirkan?
Kentut sebenarnya adalah bagian alami dari proses tubuh membuang gas, dan pada bayi, hal ini terjadi lebih sering karena sistem pencernaannya masih berkembang. Meski begitu, kentut yang terlalu sering, disertai tangisan atau gejala tidak nyaman lainnya, mungkin membuat AyBun merasa cemas.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh apa saja penyebab bayi sering kentut, bagaimana cara mengatasinya, kapan situasi ini masih dianggap normal, dan kapan sebaiknya AyBun membawa si kecil ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Apakah Bayi Sering Kentut Itu Normal?
Kentut adalah hal yang sangat wajar terjadi pada bayi, bahkan bisa dibilang sehari-hari. Bayi yang sehat bisa kentut antara 13 hingga 21 kali dalam sehari. Hal ini terjadi karena sistem pencernaan mereka masih dalam tahap perkembangan dan belum sepenuhnya matang.
Jadi, sering kentut pada bayi adalah hal normal, terutama jika bayi tetap terlihat nyaman, tidak rewel berlebihan, makan dan tidur dengan baik. Namun, jika bayi tampak kesakitan, menangis terus-menerus, atau menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman setiap kali kentut, ini bisa menjadi tanda ada masalah yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Penyebab Bayi Sering Kentut
Beberapa penyebab umum yang membuat bayi sering kentut antara lain:
1. Menelan Udara saat Menyusu
Bayi sering menelan udara ketika menyusu, baik dari botol maupun langsung dari payudara. Hal ini bisa terjadi karena posisi menyusu yang kurang tepat atau dot botol yang terlalu cepat alirannya.
2. Menangis Berlebihan
Saat bayi menangis, mereka juga bisa menelan udara. Udara ini akan masuk ke dalam saluran pencernaan dan memicu pembentukan gas.
3. Sistem Pencernaan yang Belum Sempurna
Saluran cerna bayi masih belajar bagaimana cara mencerna makanan dengan efisien. Akibatnya, gas lebih mudah terbentuk dalam proses tersebut.
4. Alergi atau Sensitivitas terhadap Makanan
Beberapa bayi mungkin sensitif terhadap susu tertentu atau makanan yang dikonsumsi oleh ibu yang menyusui, seperti produk susu atau makanan bergas.
5. Kurangnya Aktivitas Fisik
Bayi yang banyak tidur atau tidak cukup aktif (belum bisa bergerak bebas) cenderung memiliki sistem pencernaan yang lebih lambat, sehingga gas mudah terperangkap.
Cara Mengatasi Bayi yang Sering Kentut
Jika bayi terlihat tidak nyaman karena gas, ada banyak cara sederhana yang bisa membantu:
1. Sendawakan Bayi secara Teratur
Sendawakan bayi setelah dan selama menyusu untuk membantu mengeluarkan udara dari perut sebelum berubah menjadi gas.
2. Lakukan “Tummy Time”
Tummy time membantu memperkuat otot perut dan mendorong gas keluar secara alami.
3. Gerakkan Kaki Seperti Mengayuh Sepeda
Letakkan bayi di atas punggung dan gerakkan kakinya seperti mengayuh sepeda. Ini membantu mendorong gas keluar dari perut.
4. Pijat Perut dengan Lembut
Pijat perut bayi searah jarum jam menggunakan jari secara lembut untuk membantu mengeluarkan gas.
5. Gendong dengan Posisi Tegak
Gendong bayi dalam posisi tegak setelah menyusu untuk memudahkan udara naik dan keluar sebagai sendawa.
6. Coba Dot dan Botol Khusus Anti-Kolik
Beberapa botol dirancang khusus untuk mengurangi masuknya udara saat menyusu.
Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter?
Meskipun kentut pada bayi umumnya normal, ada kalanya AyBun perlu konsultasi dengan dokter anak, terutama jika muncul tanda-tanda berikut:
- Bayi menangis terus-menerus atau tidak bisa ditenangkan
- Perut bayi tampak keras dan buncit
- Muntah berulang atau ada darah di feses
- Demam (suhu ≥ 38°C)
- Bayi tidak buang air besar lebih dari 2 hari
- Penurunan berat badan atau tidak mau menyusu
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, meminta asupan makanan, atau memeriksa feses untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang lebih serius seperti alergi protein susu sapi atau infeksi pencernaan.
Kesimpulan
Bayi yang sering kentut adalah hal yang lumrah, selama tidak disertai tanda-tanda bahaya. Sebagian besar kasus dapat diatasi dengan langkah-langkah sederhana di rumah seperti tummy time, burping, dan pijat lembut. Namun, jika gas disertai gejala mengkhawatirkan, segera konsultasi dengan dokter untuk memastikan semuanya baik-baik saja.

