Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
Bayi Susah Tidur Setelah Perjalanan Jauh

Bayi Susah Tidur Setelah Perjalanan Jauh? Ini Cara Mengatasinya!

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Agatha Febrina Sp.A

Musim Lebaran adalah momen yang penuh kebahagiaan. Banyak keluarga melakukan perjalanan jauh untuk mudik, berkumpul dengan sanak saudara, atau sekadar menikmati liburan. Namun, bagi AyBun yang memiliki bayi, perjalanan panjang dan perubahan rutinitas seringkali berdampak pada pola tidur si kecil.

Bayi yang biasanya tidur nyenyak di rumah bisa menjadi sulit tidur setelah bepergian. Ini bisa terjadi karena perubahan lingkungan, jadwal tidur yang bergeser, hingga kelelahan akibat perjalanan jauh. Jika si kecil mengalami gangguan tidur setelah pulang dari perjalanan Lebaran, jangan khawatir! 

Artikel ini akan membahas penyebab dan solusi praktis untuk membantu bayi kembali ke pola tidurnya yang normal.

Mengapa Bayi Sulit Tidur Setelah Perjalanan Jauh?

Sebelum membahas cara mengatasinya, penting untuk memahami penyebab utama bayi sulit tidur setelah bepergian:

1. Perubahan Lingkungan Tidur

Saat mudik atau liburan, bayi mungkin tidur di tempat tidur yang berbeda, berbagi kamar dengan orang tua, atau tidur di kereta/mobil selama perjalanan. Perubahan ini bisa membuatnya sulit beradaptasi saat kembali ke rumah.

2. Pola Tidur yang Berantakan

Selama Lebaran, jadwal tidur bayi seringkali terganggu karena banyaknya aktivitas, kunjungan ke rumah saudara, serta waktu tidur siang yang terlewat. Akibatnya, bayi bisa mengalami kesulitan tidur nyenyak di malam hari.

3. Kelelahan dan Overstimulasi

Mudik seringkali melibatkan perjalanan panjang, bertemu banyak orang, dan lingkungan yang ramai. Ini dapat menyebabkan overstimulasi pada bayi, membuatnya sulit untuk menenangkan diri dan tidur dengan nyenyak.

4. Jet Lag (Jika Bepergian ke Zona Waktu Berbeda)

Jika AyBun melakukan perjalanan ke tempat dengan perbedaan zona waktu yang signifikan, bayi mungkin mengalami jet lag. Jam biologisnya butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan zona waktu baru saat kembali ke rumah.

5. Perubahan Kebiasaan Tidur

Saat bepergian, bayi mungkin terbiasa tidur dengan cara berbeda, misalnya lebih sering digendong, ditidurkan di stroller, atau menyusu lebih sering. Setelah kembali ke rumah, bayi bisa sulit tidur sendiri tanpa bantuan tersebut.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Boleh Dibawa Mudik? Ini yang Harus AyBun Pertimbangkan!

Cara Mengembalikan Pola Tidur Bayi setelah Perjalanan Jauh

Untuk membantu bayi kembali tidur nyenyak setelah perjalanan jauh, coba beberapa tips berikut:

1. Kembali ke Rutinitas Tidur Seperti Sebelumnya

Setelah kembali ke rumah, sebaiknya segera mengembalikan rutinitas tidur bayi seperti sebelum bepergian. Jika biasanya bayi tidur setelah mandi, dipijat, dan mendengar lagu pengantar tidur, lakukan rutinitas ini kembali agar ia merasa nyaman dan familiar.

2. Berikan Waktu untuk Beradaptasi

Jangan khawatir jika bayi tidak langsung kembali ke jadwal tidurnya. Butuh beberapa hari untuk menyesuaikan diri. Bersabarlah dan bantu bayi dengan menciptakan suasana tidur yang nyaman dan tenang.

3. Pastikan Bayi Tidak Terlalu Lelah

Jika bayi tampak sangat lelah, jangan biarkan ia terjaga terlalu lama. Cobalah menidurkannya lebih awal atau memberikan waktu tidur siang tambahan agar ia tidak mengalami kelelahan berlebih (overtired), yang justru bisa membuatnya lebih sulit tidur.

4. Gunakan Cahaya Alami untuk Menyesuaikan Jam Biologis

Cahaya alami sangat membantu dalam mengatur ulang jam tidur bayi, terutama jika ia mengalami jet lag. Paparkan bayi pada cahaya matahari di pagi dan siang hari, serta redupkan lampu menjelang waktu tidur malam untuk membantu tubuhnya mengenali waktu tidur.

5. Hindari Stimulasi Berlebihan Sebelum Tidur

Bayi yang terlalu banyak bermain atau bertemu banyak orang sebelum tidur bisa menjadi sulit tidur karena overstimulasi. Ciptakan suasana yang tenang menjelang tidur, misalnya dengan mengurangi kebisingan, menyalakan lampu tidur yang redup, dan mengajak bayi bersantai.

6. Beri Kenyamanan di Tempat Tidur

Pastikan kamar bayi nyaman dengan suhu yang sejuk, pakaian tidur yang nyaman, dan suasana yang tidak terlalu terang. Jika bayi terbiasa tidur dengan benda tertentu, seperti selimut atau boneka favorit, berikan agar ia merasa lebih aman dan nyaman.

7. Kurangi Ketergantungan pada Kebiasaan Tidur Saat Perjalanan

Jika selama perjalanan bayi sering tidur dengan cara digendong, disusui, atau didorong dalam stroller, coba perlahan kembali ke cara tidur yang biasa di rumah. AyBun bisa melakukannya secara bertahap, misalnya dengan mengurangi durasi menggendong sebelum menidurkan bayi.

8. Bersikap Konsisten dan Sabar

Mengembalikan jadwal tidur bayi setelah perjalanan membutuhkan waktu dan kesabaran. Tetaplah konsisten dengan rutinitas dan aturan tidur yang telah diterapkan sebelumnya.

9. Berikan Dukungan Emosional

Bayi mungkin merasa tidak nyaman atau mengalami kecemasan setelah bepergian. Berikan pelukan, belaian, dan kata-kata lembut untuk menenangkannya sebelum tidur.

Kesimpulan

Perjalanan jauh selama musim Lebaran memang bisa mengganggu pola tidur bayi, tetapi dengan langkah yang tepat, AyBun bisa membantu si kecil kembali ke rutinitas tidurnya yang normal. 

Kembali ke jadwal tidur yang konsisten, memberikan lingkungan tidur yang nyaman, serta menghindari stimulasi berlebih sebelum tidur adalah beberapa kunci utama agar bayi bisa tidur nyenyak setelah bepergian.

Ingatlah bahwa adaptasi butuh waktu, jadi bersabarlah dan tetap tenang. Dengan pendekatan yang tepat, bayi akan kembali tidur nyenyak dan AyBun pun bisa menikmati istirahat dengan lebih baik setelah perjalanan panjang.

Bayi Susah Tidur Setelah Perjalanan Jauh
Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua