Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
Berat Badan Bayi

Berat Badan Bayi Normal Sesuai Usia dan Faktor yang Mempengaruhinya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Stunting telah menjadi masalah kesehatan serius saat ini, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2023 dari Kementerian Kesehatan, persentase stunting anak Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 21,5%.  

Untuk mencegah stunting, diperlukan intervensi sedari awal yaitu sejak ibu hamil dengan mendapatkan gizi yang cukup.

Setelah anak lahir dan mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, dilanjutkan memberikan makanan tambahan berkualitas dan bergizi dengan mengutamakan pemberian protein hewani, dengan demikian bayi dapat mencapai berat badan yang normal seiring dengan pertambuhan usianya. 

Mengapa berat badan menjadi penting untuk diperhatikan? Selain mencegah stunting, status gizi yang baik adalah bekal bagi anak dalam mencapai perkembangan kognitif yang optimal.

Artikel ini akan menjelaskan berat badan anak normal sesuai dengan usia serta faktor apa saja yang memengaruhi berat badan anak. 

Berat Badan Bayi Normal Menurut Usianya 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar bayi normal sejak lahir hingga berusia satu tahun, gunanya untuk mempersiapkan potensi anak untuk berkembang dalam kisaran berat dan tinggi badan yang sama. 

Standar berat badan bayi WHO adalah petunjuk umum, jika Anda memiliki kekhawatiran tentang berat badan bayi maka berkonsultasilah dengan dokter anak untuk mendapatkan penilaian yang lebih akurat dan informasi lebih lanjut.

Berikut rentang berat badan bayi normal menurut usianya berdasarkan standar dari WHO: 

1. Berat Badan Bayi Saat Lahir 

Bayi yang lahir dalam kondisi normal atau sesuai dengan prediksi kisaran lahiran, usia ibu, kenaikan berat badan ibu saat hamil hingga kadar hemoglobin ibu.

Berat badan bayi laki-laki yang baru lahir umumnya antara 2,5 - 4,5 kilogram (kg), sedangkan bayi perempuan sebesar 2,5 - 4,0 kg

2. Berat Badan Bayi Usia 0-1 Bulan 

Setelah lahir, berat badan bayi akan menyusut akibat kehilangan cairan tubuh dan juga dalam proses awal penyesuaian minum ASI atau susu.

Penurunan BB bayi yang normal ini hanya berlangsung hingga usia 7-10 hari dan tidak lebih dari 10% BB lahir.

Setelahnya saat sudah berhasil menyusui, bayi akan mulai mengalami kenaikan berat badan yang pesat hingga mencapai BB antara 3 - 6 kg

3. Berat Badan Bayi Usia 1-2 Bulan 

Setelah satu hingga dua bulan, bayi akan sering merasa lapar. Sehingga bayi akan semakin sering menyusui dan mencapai pertumbuhan berat badan yang normal.

Pada usia 1 - 2 bulan, berat badan bayi normalnya berkisar antara 4 - 7 kg

4. Berat Bayi Usia 2-4 Bulan

Bayi akan semakin aktif dan responsif sehingga membuatnya sering merasa lapar. Bayi akan mudah atau cepat menangis karena lapar dan sudah mulai memahami jam-jamnya laparnya untuk rutin menyusu.

Pada usia ini juga, frekuensi bayi menyusui semakin tinggi sehingga pertumbuhan berat badan bayi akan terlihat pesat berkisar antara 5 - 8 kg

5. Berat Badan Bayi Usia 4-6 Bulan

Memasuki masa grow spurt atau percepatan pertumbuhan bayi di usia 6 bulan, rasa lapar yang dirasakan semakin meningkat.

Jadwal menyusui yang telah rutin dilakukan mendadak berantakan dan membuat AyBun memberikan lebih banyak dari kebutuhan normal.

Tidak perlu khawatir dengan kondisi tersebut dan berikan tambahan waktu menyusui. Pada usia empat hingga enam bulan berat badan bayi pun berada di antara 6 - 9 kg

6. Berat Badan Bayi Usia 6-9 bulan

Bayi usia 6 bulan bayi akan memulai makan pertama mereka atau yang disebut dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Pada usia ini, bayi akan melakukan adaptasi dengan makanan yang masuk ke dalam mulut mereka dan mencernanya untuk pertama kali.

Transisi dari mengonsumsi ASI atau susu formula menjadi makanan padat menempatkan bayi usia 6-9 bulan mencapai berat badannya antara 7 - 10 kg.  

7. Berat Badan Bayi Usia 9-12 bulan

Setelah berhasil melakukan MPASI, pada usia 9-12 bulan bayi akan dikenalkan dengan makanan bertekstur.

Orang tua semakin mengetahui makanan yang disukai oleh bayinya, sehingga minat untuk makan semakin bertambah dan berdampak pada berat badan bayi antara 8 - 11 kg

Faktor yang Memengaruhi Kenaikan Berat Badan Bayi 

Berat badan bayi yang satu dengan lainnya dapat saja bervariasi, dan pertumbuhannya tidaklah selalu sama dengan standar berat badan bayi berdasarkan WHO.

Ragam faktor memengaruhi kenaikan atau justru penurunan berat badan bayi, mulai dari faktor lingkungan sekitar, genetik dan gaya hidup orang tua.

Apa saja faktor tersebut? Berikut ini rinciannya. 

1. Genetik

Genetik memainkan peran penting dalam menentukan tinggi badan seorang bayi.

Secara umum, bayi cenderung memiliki tinggi badan yang mirip dengan orang tua mereka, karena faktor genetik yang diturunkan dari generasi sebelumnya.

Namun, genetik bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi tinggi badan anak.

Meskipun faktor genetik memberikan kontribusi yang signifikan, ada banyak faktor lain yang juga berperan dalam pertumbuhan anak, seperti nutrisi, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan

2. Kesehatan Ibu

Kesehatan ibu selama kehamilan sangat mempengaruhi berat badan bayi. Jika ibu menderita penyakit tertentu, seperti diabetes atau hipertensi, berat badan bayi dapat terpengaruh. 

3. Gizi Ibu

Asupan nutrisi selama kehamilan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Jika ibu tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, berat badan bayi saat lahir akan terkena dampak.

4. Waktu Lahir

Bayi yang lahir prematur cenderung memiliki berat badan yang lebih rendah karena mereka belum menyelesaikan proses pertumbuhan yang seharusnya terjadi di dalam rahim.

Ketika bayi lahir sebelum waktunya, mereka kehilangan waktu penting untuk berkembang, terutama dalam hal penambahan berat badan dan pematangan organ-organ vital.

5. Jenis Kelamin

Bayi laki-laki cenderung memiliki berat badan yang lebih berat daripada bayi perempuan.

6. Kehamilan Ganda

Bayi kembar ganda atau lebih cenderung memiliki berat badan yang lebih rendah karena mereka harus berbagi sumber nutrisi yang sama di dalam rahim.

7. Faktor lingkungan

Perhatikan kondisi lingkungan sekitar Anda seperti: asap rokok, polusi, hingga paparan zat beracun. Hal tersebut bisa memengaruhi kenaikan berat badan bayi.

8. Pemberian ASI

ASI dapat mempengaruhi berat badan bayi karena itu bayi yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung memiliki berat badan di atas rata-rata dari bayi yang mendapatkan susu formula.

9. Kesehatan Bayi

Pastikan bayi Anda tidak terkena infeksi atau masalah medis lainnya, sebab kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan BB bayi. 

Baca juga: Berapa Berat Badan Bayi yang Normal? Cek Sesuai Usianya, Yuk!

Penutup

Setiap bayi memiliki ritme tumbuh kembang yang berbeda-beda ya AyBun, jadi tidak semua bayi akan mengalami penambahan berat badannya yang cepat ataupun seragam.

AyBun perlu memantau secara konsisten pertumbuhan berat badan bayi setiap bulannya dan melakukan memastikan trennya terus meningkat.

AyBun bisa memanfaatkan fitur Tumbuh di Aplikasi Tentang Anak. Lengkap dengan penjelasannya yang komperhensif.

Jika dirasa tidak sesuai dengan kurva maka sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Tetap semangat AyBun!

Sumber:

Sumber Foto:  Freepik

Sumber:

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/325630
Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua