Booster Tinggi Anak

"Booster" Penting buat Tinggi Anak Sesuai Grafik WHO

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Radhian Amandito, Sp.A

World Health Organization (WHO) telah menetapkan standar pertumbuhan anak yang dikenal sebagai WHO Child Growth Standards. Standar ini adalah hasil dari penelitian yang luas dan mencakup data pertumbuhan anak-anak dari berbagai latar belakang etnis dan geografis. 

Standar pertumbuhan WHO memberikan panduan yang kuat untuk mengevaluasi apakah seorang bayi tumbuh dengan baik atau tidak.

Standar pertumbuhan WHO mencakup grafik pertumbuhan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Ini memungkinkan dokter dan Ayah Bunda untuk membandingkan pertumbuhan bayi dengan bayi sebaya mereka. Dengan adanya standar ini, kita dapat mengidentifikasi masalah pertumbuhan lebih awal dan mengambil tindakan yang sesuai mulai dari stimulasi hingga nutrisi.

Booster Nutrisi buat Tinggi Anak

Pemberian nutrisi pada anak merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan si Kecil, beberapa dari AyBun memberikan asupan yang bisa membantu anak untuk tinggi dan cerdas salah satunya melalui makanan yang mengandung kalsium. 

Ternyata, menurut studi bukan kalsium yang mempengaruhi tinggi anak, melainkan asupan protein hewani di usia dini yang menunjang penambahan tinggi badan anak di usia sekolah.

Makanan yang mengandung protein tinggi yaitu protein hewani seperti Daging ayam, daging sapi, ikan laut, telur, dan dairy food utamanya susu.

Protein merupakan salah satu gizi penting guna mendukung tumbuh kembang anak yang optimal, tetapi jika diberikan terlalu banyak ternyata dapat meningkatkan risiko obesitas saat dewasa. Lalu, berapa banyak protein yang baik dikonsumsi si Kecil?

Simak kebutuhan harian protein anak sesuai usia

Kebutuhan Harian Protein Anak Sesuai Usia

6-12 bulan: 13 gram

1-3 tahun: 16 gram

4-6 tahun: 24 gram

7-10 tahun: 28 gram

Konsumsi tinggi protein bila melebihi ≥4 gram/kg/hari

Pilihan asupan protein hewani

Nama Protein HewaniJumlah protein (per 100 gram)
Telur Ayam13 gram
Telur Puyuh13 gram
Ikan22 gram
Udang24 gram
Daging Sapi26 gram
Daging Ayam27 gram

Jika AyBun selalu memberikan asupan protein tinggi tanpa menaikan asupan lemak dan karbohidrat.

Misalnya anjuran asupan 13 gram, ditambah menjadi 30-52 gram. 

Protein akan dihancurkan juga menjadi kalori meningkatkan risiko overweight bahkan obesitas meningkat saat dewasa 

Selain meningkatkan risiko obesitas, konsumsi protein yang berlebihan juga dapat:

  • Meningkatkan kandungan kalsium di urin
  • Menurunkan kandungan kalsium di tulang
  • Meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal  

Menu lengkap dengan komposisi seimbang merupakan pemberian MPASI yang tepat!

Karbohidrat 

Nasi, ubi, kentang, singkong, gandum

Lemak 

Santan, margarin, butter

Protein Hewani

Telur, daging ayam, ikan, udang, daging sapi, daging kambing

Buah Sayur Mulai Dikenalkan

Alpukat, brokoli, wortel, Labu

Tips agar anak lahap makan protein hewani

  1. Kombinasikan dengan makanan yang sudah anak suka

Misal: perkedel kentang daging, omellete keju

  1. Sediakan menu dengan menarik dan bervariasi

Misal: digoreng seperti nugget, dipepes, dibakar, berkuah seperti soto

  1. Sesekali diberikan bentuk ‘utuh’ untuk meningkatkan rasa penasarannya

Misal: telur bulat rebus, paha ayam

  1. Stimulasi kemampuan oromotor anak agar mudah mengunyah 

Misal: rutin sikat gigi, tiup pluit, tiup tisu

Nah, AyBun bisa temukan resep makanan bergizi untuk si Kecil di fitur RESEP

Foto: freepik

Sumber:

https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html

http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf

Pediatric Nutrition, AAP, 2020

Artikel Terkait

Lihat Semua