Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
cara mengatasi BAB keras pada anak

Cara Mengatasi BAB Keras Pada Anak 2 Tahun

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Natharina Yolanda, Sp.A

BAB keras atau sembelit pada anak adalah masalah umum yang sering dialami oleh anak sekitar usia 2 tahun. Anak yang buang air besar (BAB) kurang dari dua kali dalam seminggu termasuk mengalami sembelit (konstipasi). 

Tinja anak konstipasi biasanya keras, kering, dan sulit dikeluarkan, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit saat buang air besar. 

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pola makan rendah serat, dehidrasi, perubahan rutinitas, atau menolak untuk belajar menggunakan toilet. 

Pahami penyebab, gejala, dan cara sederhana mengatasi BAB keras pada anak sekitar 2 tahun di rumah:

Penyebab BAB Keras atau Sembelit Pada Anak

Beberapa faktor yang menyebabkan BAB susah dikeluarkan atau sembelit pada anak antara lain yaitu:

1. Pola Makan yang Tidak Seimbang

Pola makan yang terlalu banyak mengandung makanan olahan, produk susu, dan makanan manis, tetapi rendah serat (seperti biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran) dapat menyebabkan BAB keras atau sembelit. 

Kekurangan cairan juga dapat membuat tinja atau BAB menjadi keras. Perubahan diet, seperti transisi dari ASI atau susu formula ke susu sapi, dapat mempengaruhi konsistensi tinja.

2. Menahan BAB

Anak-anak sekitar usia 2 tahun sering lebih tertarik bermain daripada pergi ke toilet. Beberapa anak merasa enggan, takut, atau belum terbiasa menggunakan toilet, terutama di toilet umum. 

Ketika anak menolak untuk menggunakan toilet, hal ini tentu akan mempersulit proses toilet training.

3. Takut Akan Ketidaknyamanan

Anak yang pernah mengalami rasa sakit saat buang air besar mungkin cenderung untuk menahan buang air besar  karena takut akan rasa sakit yang sama akan terulang. 

Menahan buang air besar dapat menyebabkan penumpukan tinja yang semakin besar dan keras, sehingga lebih sulit dan menyakitkan untuk dikeluarkan.

4. Perubahan Rutinitas

Perubahan rutinitas, seperti pergi berlibur, dapat membuat anak enggan untuk menggunakan toilet umum entah karena mereka merasa belum terbiasa atau kebersihan toilet yang tidak terjaga.

5. Kurangnya Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik dapat memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan feses menjadi keras.

6. Penyakit

Perubahan nafsu makan akibat sakit perut atau penyakit lain dapat memengaruhi diet anak, yang berujung pada sembelit.

7. Dalam Pengobatan

Beberapa obat atau suplemen, seperti suplemen zat besi dosis tinggi atau obat penghilang rasa sakit, dapat menyebabkan sembelit. Namun, zat besi dalam susu formula untuk bayi biasanya tidak menyebabkan masalah ini.

8. Kondisi Fisik

Dalam kasus yang jarang terjadi, masalah anatomi pada usus, anus, atau rektum dapat menyebabkan sembelit atau BAB keras yang kronis. Gangguan pada sistem saraf, seperti cerebral palsy, juga dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk buang air besar.

Baca juga: 1 dari 3 Anak Sering Sembelit karena Stres! Kok Bisa?

Gejala Sembelit atau BAB Keras Pada Anak

Beberapa gejala yang dapat Anda amati jika anak AyBun mengalami sembelit meliputi:

  1. BAB kurang dari dua kali dalam seminggu.
  2. Tinja yang keras, kering, atau berbentuk gumpalan yang besar, menyakitkan, atau sulit dikeluarkan.
  3. Posisi dan gerakan yang tidak biasa, seperti berdiri di ujung jari atau bergerak-gerak, yang dapat menunjukkan bahwa mereka menghindari atau menunda buang air besar.
  4. Keram, pembengkakan, atau perut yang kembung.
  5. Mual.
  6. Tinja berdarah.
  7. Tinja di celana yang mirip dengan diare.

Cara Mengatasi BAB Keras atau Sembelit Pada Anak

Jika anak AyBun mengalami sembelit, AyBun dapat membantu mereka dengan beberapa langkah sederhana di rumah, antara lain:

1. Berikan Makanan Tinggi Serat

Pastikan anak AyBun mengonsumsi cukup serat dari buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Makanan tinggi serat membantu membentuk tinja yang lebih lunak. Tambahkan serat secara perlahan untuk mencegah kembung. Targetkan sekitar 20 gram serat per hari untuk anak usia 1-3 tahun.

2. Biasakan Banyak Minum Air Mineral

Pastikan anak minum cukup air setiap hari. Untuk anak usia 1-3 tahun, kebutuhan air sekitar 1300 mL/hari. Selain air putih, berikan juga buah-buahan berair seperti semangka atau jeruk. Gunakan gelas atau botol minum yang lucu agar anak lebih tertarik.

3. Batasi Makanan Tinggi Lemak dan Gula

Kurangi makanan cepat saji, gorengan, dan minuman manis yang dapat memperberat sembelit. Sebaiknya, fokus pada makanan bergizi dengan lebih banyak sayur dan buah. Untuk minuman manis, buatlah jus buah segar yang lebih sehat.

4. Berikan Rewards

Dorong anak untuk buang air secara teratur, terutama setelah makan. Gunakan sistem reward untuk memotivasi mereka, seperti memberikan stiker atau akses ke buku atau permainan khusus setelah menggunakan toilet. Fokus pada usaha anak untuk membangun kebiasaan positif.

5. Buat Rutinitas BAB

Tetapkan waktu khusus setelah makan untuk anak buang air besar. Jika perlu, sediakan bangku kecil agar mereka bisa duduk dengan nyaman dan lebih mudah mengeluarkan BAB. Ingat, beberapa anak mungkin teralihkan oleh permainan, sehingga mereka perlu diingatkan untuk pergi ke toilet.

6. Berikan Obat Pencahar

Jika langkah-langkah di atas belum efektif, konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan obat pencahar yang aman untuk anak. Obat seperti laktulosa dapat membantu melunakkan tinja.

Makanan yang Harus Dihindari

Jika anak AyBun mengalami sembelit, sebaiknya hindari makanan yang rendah serat, seperti:

  • Cokelat.
  • Olahan susu, walaupun tidak semua, kebanyakan anak yang mengalami sembelit umumnya memiliki intoleransi terhadap laktosa.
  • Makanan yang mengandung gluten, seperti: gandum dan roti.
  • Makanan yang menimbulkan alergi, seperti: seafood, telur, dan kacang-kacangan.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Bawa anak Anda ke dokter jika sembelit berlangsung lebih dari 2 minggu dan pengobatan di rumah tidak memberikan hasil. Hubungi dokter jika anak mengalami gejala seperti:

  • Demam
  • Muntah
  • Pendarahan rektum
  • Tinja berdarah
  • Perut bengkak
  • Nyeri perut yang terus-menerus
  • Penurunan berat badan

Dengan langkah-langkah sederhana ini, AyBun dapat membantu anak mengatasi sembelit dan menjaga kesehatan pencernaan mereka. 

Jika AyBun masih memiliki pertanyaan atau butuh saran lebih lanjut, jangan ragu untuk menggunakan fitur "Tanya Ahli" di Tentang Anak. Para DSA siap membantu menjawab pertanyaan dan memberikan dukungan yang AyBun butuhkan!

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua