Cara Mengatasi Ketakutan Anak: Stop ‘Nakut-nakutin’ Anak Kalau Mau Ia Tumbuh Bahagia!
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi
Bagaimana sebenarnya cara mengatasi ketakutan anak?
Sebagai orang tua, kita pasti pernah mendengar anak-anak mengungkapkan rasa takut terhadap hal-hal tertentu. Ketakutan ini bisa terkait dengan berbagai hal, seperti hantu, hewan, atau bahkan situasi yang sebenarnya tidak berbahaya.
Namun, tahukah bahwa ketakutan anak terhadap sesuatu sangat dipengaruhi oleh cara orang tua memperkenalkan atau berbicara tentang hal tersebut?
Misalnya, saat seorang ibu berkata, “Ih, hewan itu seram!” Anak yang mendengar kalimat ini bisa jadi langsung merasa takut, padahal hewan tersebut belum tentu berbahaya.
Apa yang disampaikan AyBun, bahkan dalam bentuk lelucon atau ancaman yang tidak serius, bisa membentuk cara pandang anak terhadap hal-hal yang belum mereka pahami sepenuhnya.
Bagaimana Orang Tua Mempengaruhi Ketakutan Anak?
Anak-anak di bawah usia 6 tahun seringkali sulit membedakan fantasi dari kenyataan. Jika mereka sering diajak berbicara tentang hal-hal menakutkan, mereka bisa terpengaruh dan merasa takut terhadap hal tersebut.
Bahkan, ketakutan ini bisa berkembang menjadi fobia yang lebih besar, dan hal ini bisa berlangsung hingga mereka dewasa. Untuk itu, sangat penting untuk memahami cara mengatasi ketakutan anak dengan bijak.
Proses pembelajaran anak terhadap rasa takut ini bisa melalui apa yang disebut sebagai modeling. Ini adalah proses di mana anak meniru atau menyerap perilaku dan respons orang tua terhadap situasi tertentu.
Misalnya, jika orang tua takut terhadap anjing, anak bisa jadi akan mengasosiasikan anjing dengan ketakutan yang sama.
Baca Juga: Wajarkah Anak Menangis Terus-Menerus?
Cara Mengatasi Ketakutan Anak:
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat AyBun lakukan untuk membantu anak mengatasi rasa takutnya dengan lebih sehat:
Dengarkan Anak Tanpa Menghakimi
Biarkan anak mengungkapkan ketakutannya tanpa merasa dihakimi. Ini merupakan bagian dari cara mengatasi ketakutan anak yang paling penting—memberikan mereka ruang untuk berbicara tanpa takut dicemooh atau dibuli.Pahami Ketakutan Anak sebagai Bagian dari Perkembangan
Rasa takut adalah hal yang wajar pada anak. Ini merupakan bagian dari perkembangan emosional mereka. Pahami bahwa anak belajar mengelola ketakutannya dengan cara mereka sendiri.Pantau Penggunaan Media Sosial
Pastikan anak tidak terpapar konten yang bisa memperburuk rasa takut mereka, terutama hal-hal yang tidak sesuai dengan usia mereka. Ini juga merupakan bagian daricara mengatasi ketakutan anak di era digital.Bantu Anak Menghadapi Ketakutannya
Dukung anak untuk menghadapi ketakutannya secara perlahan dan penuh perhatian. Jika perlu, pertimbangkan terapi profesional sebagaicara mengatasi ketakutan anak yang lebih intens.
Hal yang Perlu Dihindari dalam Mengatasi Ketakutan Anak
Meskipun penting untuk membantu anak mengatasi ketakutannya, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari agar proses ini berjalan dengan sehat dan efektif:
❌ Meremehkan Ketakutan Anak
Jangan pernah meremehkan atau mengejek ketakutan anak, apalagi di depan teman-temannya. Ini justru dapat memperburuk rasa malu atau kecemasan mereka.
❌ Memaksa Anak untuk Menghadapi Ketakutan
Jangan pernah memaksa anak untuk menghadapi ketakutannya secara paksa. Tindakan ini dapat membuat mereka semakin takut dan bisa memperburuk fobia yang ada.
❌ Memberikan Ancaman atau Takut-Takuti
Hindari menggunakan ancaman seperti, “Kalau nggak tidur, hantu datang loh!” atau “Nanti kalau nggak diam, dokter yang jahat yang akan suntik!” Penggunaan ancaman ini bisa meningkatkan rasa cemas dan ketakutan yang tidak perlu pada anak.
❌ Mengabaikan Ketakutan Anak dengan Menganggapnya Sepele
Jangan mengabaikan ketakutan anak hanya karena menurut AyBun itu adalah hal yang tidak penting atau remeh. Ketakutan tersebut adalah bagian dari emosi anak yang perlu dihargai. Mengabaikannya bisa menyebabkan anak merasa tidak dipahami atau bahkan tidak aman untuk mengungkapkan perasaan mereka.
❌ Mengejek atau Membandingkan dengan Anak Lain
Hindari membandingkan ketakutan anak dengan anak lain yang “lebih berani” atau mengejeknya karena ketakutannya. Setiap anak berkembang dengan cara dan waktunya sendiri, dan membandingkan mereka hanya akan menambah tekanan pada anak.
Peran Orang Tua dalam Mengatasi Ketakutan Anak
Mengajarkan anak untuk mengelola rasa takutnya dengan cara yang positif sangat penting untuk perkembangan emosional mereka.
Berikan mereka ruang untuk berbicara, bantu mereka membedakan antara kenyataan dan imajinasi, dan yang terpenting, tunjukkan ketenangan sebagai orang tua.
Jika rasa takut anak terus berlanjut dan mengganggu kehidupannya, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan psikolog atau tenaga profesional lainnya.
Kesimpulan
Mengatasi ketakutan anak bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat penting untuk mendukung perkembangan emosional dan mental mereka.
Ketakutan adalah bagian alami dari proses tumbuh kembang anak, namun cara orang tua memperkenalkan, menanggapi, dan mengelola ketakutan ini dapat membuat perbedaan besar dalam bagaimana anak menghadapinya.
Sebagai orang tua, penting untuk memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan ketakutannya tanpa merasa dihakimi, serta mendukung mereka dengan cara yang penuh empati dan pengertian.
Selain itu, dengan memahami proses modeling dan pengaruh verbal orang tua, AyBun dapat lebih bijak dalam berbicara dan bertindak, sehingga membantu anak mengatasi ketakutannya dengan cara yang sehat dan tidak berlarut-larut.
Jika ketakutan anak semakin mengganggu kesehariannya, jangan ragu untuk mencari dukungan profesional. Dengan langkah-langkah yang tepat, AyBun bisa membantu anak mengatasi ketakutannya dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan bahagia.
Cara mengatasi ketakutan anak dengan pendekatan yang penuh kasih sayang, pemahaman, dan dukungan yang konsisten dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan mereka ke depan.
AyBun juga bisa bertanya ke psikolog lewat fitur Tanya Ahli, jika ketakutan si Kecil sudah mengganggu kehidupannya sehari-hari.
Sumber Foto: Freepik
Referensi:
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/emotional-problems/Pages/Understanding-Childhood-Fears-and-Anxieties.aspx
- https://harvardcenter.wpenginepowered.com/wp-content/uploads/2010/05/Persistent-Fear-and-Anxiety-Can-Affect-Young-Childrens-Learning-and-Development.pdf
- https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=phobias-in-children-90-P01639
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20022590/
- https://link.springer.com/article/10.1007/s10567-024-00485-4
- https://www.inc.com/jessica-stillman/child-raising-psychology-harvard-arthur-brooks.html