Bagaimana Ciri Anak Autisme dan ADHD? Kenali Tanda Awalnya!
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, Psikolog
Mengenali perkembangan anak adalah langkah penting dalam memberikan dukungan yang tepat untuk tumbuh kembangnya. Beberapa anak mungkin menunjukkan perbedaan dalam interaksi sosial, komunikasi, atau perilaku yang memicu kekhawatiran. Apakah ini masih normal, tanda autisme (ASD), atau gejala ADHD?
Nah, memahami perbedaan ini sejak dini dapat membantu AyBun mengambil langkah yang tepat.
Tanda Dini Autisme (ASD)
Autisme adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan komunikasi dan interaksi sosial. Berikut adalah beberapa tanda awal yang penting diperhatikan:
- Kesulitan merespons nama: Anak usia 12 bulan yang tidak menoleh saat dipanggil beberapa kali bisa menjadi indikasi awal ASD.
- Kurangnya kontak mata: Anak dengan ASD sering menghindari kontak mata bahkan dengan orang terdekat.
- Keterbatasan komunikasi nonverbal: Anak jarang menunjuk, memberi isyarat, atau berekspresi saat berinteraksi.
- Repetisi perilaku atau ucapan: Anak suka mengulang tindakan atau kata-kata tertentu, misalnya mengucapkan frasa tanpa konteks (echolalia).
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), skrining autisme direkomendasikan pada usia 18 dan 24 bulan untuk memastikan tanda-tanda tersebut.
Tanda Dini ADHD
ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) adalah gangguan neurodevelopmental yang memengaruhi kemampuan fokus dan pengendalian impuls. Beberapa tanda awal ADHD meliputi:
- Perhatian mudah teralihkan: Anak sulit fokus pada aktivitas tertentu dalam waktu lama, misalnya bermain atau belajar.
- Hiperaktivitas berlebih: Selalu aktif, sulit duduk diam, dan sering terlihat melompat-lompat tanpa henti.
- Tantrum ekstrem: Anak dengan ADHD sering menunjukkan emosi yang meledak-ledak hingga tantrum yang parah, seperti diungkapkan oleh ADDitude Magazine.
- Sulit menyelesaikan tugas: Anak sering tidak menyelesaikan aktivitas atau tugas hingga selesai, meskipun menarik minat mereka.
- Suka memotong pembicaraan: Anak sulit menunggu giliran saat berbicara, sering kali menyela dengan impulsif.
Penelitian terbaru dari Frontiers in Psychiatry menunjukkan bahwa gejala ADHD biasanya lebih jelas terlihat pada usia pra-sekolah atau sekolah.
Baca Juga: Mengetahui Lebih Jauh Alasan Istilah 'Asperger' yang Dihapus Dalam Diskursus Autisme
Autisme atau ADHD?
Meskipun beberapa gejala ASD dan ADHD tampak mirip, keduanya memiliki perbedaan mendasar:
Autisme (ASD) | ADHD |
---|---|
Gejala muncul sebelum usia 2 tahun | Gejala muncul di usia pra-sekolah/sekolah |
Fokus pada detail tertentu atau rutinitas yang kaku | Sulit fokus pada satu tugas, mudah teralihkan |
Kesulitan komunikasi dan kontak mata terbatas | Banyak bicara, impulsif, sering memotong pembicaraan |
Perilaku repetitif | Perilaku tidak terorganisir atau ceroboh |
Jadi, ADHD lebih banyak berhubungan dengan impulsivitas, sedangkan autisme lebih terfokus pada tantangan dalam komunikasi dan interaksi sosial.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara perkembangan normal, autisme, dan ADHD adalah langkah penting untuk memberikan perhatian yang sesuai bagi si kecil. Jika AyBun menemukan tanda-tanda yang mencurigakan, jangan ragu untuk bertindak lebih dini.
Yuk, cek perkembangan anak lewat fitur Skrining Autisme di aplikasi Tentang Anak! Temukan panduan lengkap untuk memastikan tumbuh kembang si kecil berjalan optimal.
Sumber Foto: Freepik
Referensi:
- Healthychildren (2024): 3 Early Signs of Autism Spectrum Disorder (ASD)
- Healthychildren (2024): Early Signs of ADHD in Children Webmd (2015): How to Recognize ADHD Symptoms at Every Age
- Verywellmind (2023): ADHD in Babies: Signs, Symptoms, and Treatment Buzanko, C. (2024). When toddler tantrums are actually ADHD: Early signs of ADD and emotional dysregulation.
- Martinez, S., Stoyanov, K., & Carcache, L. (2024). Unraveling the spectrum: overlap, distinctions, and nuances of ADHD and ASD in children. Frontiers in psychiatry, 15,