
Mengenal Executive Function untuk Mengembangkan Kecerdasan Anak Versi Harvard University
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Gianti Amanda, M.Psi, Mont. Diploma
Di tengah dunia yang semakin kompleks, mempersiapkan si Kecil untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal menjadi tanggung jawab utama orang tua.
Pertumbuhan fisik, seperti tinggi dan berat badan, seringkali menjadi fokus utama karena mudah diukur dan terlihat. Namun, perkembangan otak juga tak kalah penting karena yang mendasari kemampuan anak dalam mengenali lingkungan, mengkoordinasikan gerakan tubuh, serta berinteraksi dengan orang lain.
Oleh karena itu, orang tua perlu memperhatikan kedua aspek ini untuk mendukung pertumbuhan menyeluruh si Kecil.
Dalam artikel ini, Tentang Anak akan mengulas cara memaksimalkan fungsi kognitif anak sekaligus memberikan ide stimulasi yang bisa diterapkan orang tua untuk membantu mengoptimalkan kecerdasan anak.
Proses Perkembangan Otak Manusia
Otak anak berkembang dengan cepat. Pada usia 2 tahun, otak mereka sudah mencapai 80% dari berat otak orang dewasa, dan pada usia 6 tahun, beratnya mencapai 90%. Proses ini sangat penting untuk perkembangan kecerdasan anak.
Perkembangan otak dimulai dari bagian belakang yang disebut oksipital, yang bertanggung jawab untuk penglihatan. Kemudian, otak berkembang ke bagian tengah (parietal) yang mengatur gerakan, dan terakhir ke bagian depan (frontal) yang mengontrol fungsi berpikir dan kognitif.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan anak untuk menerima pengetahuan dan berpikir juga terus meningkat. Proses perkembangan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetik, nutrisi, lingkungan, dan stimulasi yang diberikan.
Salah satu keterampilan penting dalam perkembangan anak adalah Executive Function (EF). EF mencakup kemampuan untuk merencanakan, memecahkan masalah, menyimpan informasi (memori kerja), dan mengatur diri.
Keterampilan ini menjadi dasar bagi perkembangan belajar anak, serta mempengaruhi kesuksesan akademik dan karier di masa depan. Menurut Harvard University, EF juga membantu anak siap menghadapi tantangan hidup yang akan datang.
Mengenal Pentingnya Executive Function (EF) Bagi Anak
Executive Function (EF) adalah sekumpulan keterampilan kognitif yang membantu anak mengatur pikiran, emosi, dan perilakunya.
Seperti sistem kontrol lalu lintas udara yang mengelola pesawat di bandara sibuk, EF berperan penting dalam membantu anak fokus, menyelesaikan masalah, dan beradaptasi dengan situasi baru.
Executive Function (EF) melibatkan kemampuan berpikir terstruktur, seperti:
- Perencanaan dan pemecahan masalah
- Memori kerja untuk menyimpan dan mengolah informasi
- Fokus dan perhatian pada tugas
- Kontrol diri agar tidak mudah terdistraksi
- Regulasi diri dan inisiasi untuk mulai dan menyelesaikan aktivitas.
Keterampilan EF mendasari banyak aspek kehidupan anak, mulai dari kesiapan sekolah hingga keberhasilan di masa depan—baik dalam akademik, karier, maupun hubungan sosial.
Bahkan, EF disebut lebih penting untuk kesiapan sekolah dibanding IQ atau kemampuan membaca dan bisa memprediksi kompetensi matematika dan literasi di masa sekolah.
Cara Memantau Perkembangan EF pada Anak
Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan dari Executive Function yakni:
- Kontrol Diri: Anak mampu menahan impuls dan tidak mudah terdistraksi.
- Kemampuan Fokus: Anak bisa konsisten menyelesaikan masalah atau tugas.
- Fleksibilitas: Anak dapat beradaptasi dan menyesuaikan cara berpikir sesuai dengan situasi dan prioritas.
Status gizi yang baik berperan penting dalam mendukung perkembangan EF. Anak yang sehat secara fisik cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih optimal.
Dengan stimulasi dan dukungan yang tepat, keterampilan EF akan berkembang secara bertahap dan menjadi pondasi penting bagi kesuksesan anak di masa depan.
Ide Aktivitas untuk Stimulasi Executive Function Pada Anak
Melalui stimulasi yang tepat secara bertahap sejak dini, anak mampu mengembangkan kemampuan berpikir strategis, fokus, hingga bekerja dengan efisien.
6 - 18 Bulan
Pada usia ini, anak-anak aktif membangun keterampilan executive function (EF) dan regulasi diri. Interaksi yang responsif dari orang dewasa sangat penting untuk perkembangan.
Berikut beberapa aktivitas yang dapat membantu bayi mengembangkan fokus, melatih memori, dan keterampilan kontrol diri.
Pilih aktivitas yang sesuai dengan minat bayi dan menyenangkan, dan biarkan mereka menentukan berapa lama ingin bermain.
1. Bermain sambil menggendong bayi
Beberapa ide stimulasi yang bisa dilakukan AyBun saat tengah memangku atau menggendong si Kecil adalah:
- Cilukba (Peek a Boo)
- Bermain rima kata→ Lakukan stimulasi yang sama berulang kali agar bayi dapat lebih mudah mengingat dan memahami aturan permainan.
2. Hide & Seek
Benda tersembunyi merupakan cara menyenangkan untuk melatih daya ingat bayi. Aktivitas yang bisa AyBun lakukan:
3. Meniru Gerakan
Anak sangat suka meniru orang dewasa. Ajak anak untuk meniru gerakan AyBun. Mulailah dengan gerakan sederhana, seperti menggerakkan jari hingga mengikuti pola rumit seperti menyusun lego.
Berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan bersama si Kecil:
4. Permainan Jari (Fingerplays)
Kegiatan ini melibatkan gerakan tangan sederhana dan dapat diiringi dengan lagu atau syair. Berikut aktivitas permainan jari yang dapat AyBun lakukan bersama si Kecil:
5. Ngobrol Bersama Anak
Berbicara dengan bayi sangat baik untuk membangun perhatian, meningkatkan memori, dan melatih kontrol diri. Beberapa ide stimulasi:
Berbicara dalam dua bahasa juga terkenal bermanfaat. Anak-anak bilingual cenderung memiliki keterampilan fungsi eksekutif dan pengendalian diri yang lebih baik.
Dengan stimulasi kemampuan dua bahasa, AyBun tidak hanya meningkatkan keterampilan bahasa bayi tetapi juga mendukung perkembangan kognitif mereka secara keseluruhan!
18 - 36 Bulan
Di usia ini, kemampuan bahasa anak berkembang pesat. Bahasa berperan penting dalam perkembangan executive function (EF).
Kemampuan berbahasa yang baik akan membantu anak memahami pikiran, tindakan, serta aturan yang kompleks. Berikut beberapa ide stimulasi yang dapat AyBun lakukan:
1. Permainan Aktif
Balita suka tantangan fisik. Cobalah aktivitas berikut bersama si Kecil:
- Bermain Lempar Ambil Bola
- Berjalan di balok keseimbangan
- Melompat & Meloncat
- Lomba Lari bersama Ayah & Bunda
- Kursi Musikal→ permainan ini dapat melatih anak mengenali emosi dan situasi, berdasarkan lagu & instruksi.
2. Bernyanyi dan Bergerak
Aktivitas bernyanyi sambil bergerak melatih kontrol diri dan memori. Contoh: Bernyanyi Kepala Pundak Lututsambil menggerakkan tangan mengikuti lagu.
3. Bercerita dan Percakapan
Ajak anak bercerita agar mereka belajar mengingat kejadian dan memahami perasaan. Beberapa ide aktivitas yang dapat dilakukan yakni:
4. Permainan Mencocokkan dan Mengelompokkan
Permainan mengelompokkan benda berdasarkan bentuk atau warna membantu melatih fokus anak. Contoh aktivitas yang dapat dilakukan yakni:
5. Bermain Peran (Roleplay)
Balita suka meniru aktivitas orang dewasa. Biarkan anak memimpin permainan dan tentukan perannya sendiri. Contoh:
3 - 5 Tahun
Keterampilan fungsi eksekutif dan regulasi diri anak berkembang pesat. Penting untuk menyesuaikan kegiatan dengan keterampilan anak.
1. Permainan Imajinatif
Anak-anak mulai mengembangkan aturan untuk menjalani peran tertentu, seperti bermain peran sebagai ibu, dokter, atau guru.
2. Bercerita dengan Anak
Ajak anak bercerita untuk mengasah keterampilan bahasa dan kemampuan kognitif. Mulai dari cerita sehari-hari sederhana lalu ke cerita dengan rangkaian plot yang lebih rumit.
Dengan latihan, mereka dapat mengembangkan plot yang lebih kompleks dan terorganisir. Berikut adalah beberapa cara untuk mendukung keterampilan bercerita anak:
- Membaca Buku Cerita Bergambar
- Bercerita Tentang Hari Ini
- Mempelajari Suatu Habitat
- Bermain Peran Bersama
3. Permainan Gerak
Aktivitas ini mendukung fungsi eksekutif anak. Beri banyak kesempatan untuk menguji kemampuan fisik mereka. Contoh aktivitas menyenangkan:
4. Menyanyikan Lagu yang Kompleks
Ajak anak bergerak sesuai ritme dan menyelaraskan kata, musik, dan gerakan. Lagu kompleks yang berulang atau bertambah membantu melatih memori kerja anak.
Pilih medley yang terdiri dari beberapa lagu seperti Medley Senandung Kejora minta anak untuk bergiliran menyanyikan setiap lagu dalam medley ini. Misalnya, pada medley senandung kejora, anak menyanyikan “Paman Datang,” dilanjutkan dengan “Cemara,” dan seterusnya.
Penutup
Dengan stimulasi yang tepat, Executive Function (EF) akan berkembang sesuai usia anak. Anak dengan EF yang optimal menunjukkan kontrol diri, kecepatan bertindak, serta kemampuan untuk fokus dan fleksibel dalam menghadapi masalah.
Kemampuan mengajukan pertanyaan kritis dan menciptakan ide kreatif juga mencerminkan perkembangan EF yang sehat.
Dukung terus perkembangan si Kecil dan dapatkan ide-ide stimulasi menarik di fitur Tentang Anak!

Sumber Foto: Pexels
Referensi:
- Harvard University Center on the Developing Child. (n.d.). Activities guide: Enhancing and practicing executive function skills with children from infancy to adolescence. Retrieved from https://developingchild.harvard.edu/resources/activities-guide-enhancing-and-practicing-executive-function-skills-with-children-from-infancy-to-adolescence/
