
Flat Foot pada Anak, Apa yang Normal dan Tidak?
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Agatha Febrina, Sp. A
Flat foot atau telapak kaki datar adalah kondisi yang sering menimbulkan kekhawatiran pada orang tua. Banyak anak memang tampak memiliki kaki datar di usia balita, tetapi kapan kondisi ini dianggap normal dan kapan harus diwaspadai?
Artikel ini akan mengulas lengkap mengenai flat foot pada anak, dari penyebab hingga penanganannya yang efektif.
Apa Itu Flat Foot (Pes Planus)?
Flat foot, atau dalam istilah medis disebut pes planus, adalah kondisi di mana lengkungan kaki menghilang atau rata, menyebabkan seluruh bagian telapak menyentuh lantai saat berdiri. Ini bisa terjadi pada satu atau kedua kaki.
Flat foot dibagi menjadi dua jenis utama:
- Flexible flat foot: lengkungan muncul saat kaki tidak menanggung beban (misalnya saat duduk).
- Rigid flat foot: lengkungan tetap tidak ada bahkan saat tidak menanggung beban—ini biasanya memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Semua Anak Lahir dengan Flat Foot: Mitos atau Fakta?
Benar, hampir semua bayi terlahir dengan kaki datar. Ini karena struktur kaki mereka masih lunak dan mengandung lapisan lemak di telapak yang menyamarkan lengkungan kaki.
Namun seiring bertambahnya usia, terutama antara usia 2–6 tahun, lengkungan kaki mulai terbentuk. Bila setelah usia 6 tahun lengkungan belum juga terbentuk, bisa jadi ada kondisi yang memerlukan perhatian khusus.
Perbedaan Flat Foot Normal dan Tidak Normal
Normal:
- Terjadi pada bayi dan balita
- Tidak menimbulkan keluhan atau hambatan aktivitas
- Membaik seiring usia
Tidak Normal:
- Bertahan setelah usia 6 tahun
- Disertai keluhan seperti nyeri, jalan jinjit, atau cepat lelah
- Disertai pola berjalan tidak wajar atau sepatu cepat aus
Penyebab Flat Foot pada Anak
Berikut beberapa faktor risiko umum:
- Keturunan: Riwayat keluarga dengan kondisi kaki datar
- Kurang aktivitas fisik: Otot kaki kurang distimulasi
- Obesitas: Memberi tekanan ekstra pada lengkungan kaki
- Kondisi neurologis dan muskuloskeletal: Seperti cerebral palsy atau koalisi tarsal
Gejala Flat Foot yang Perlu Diwaspadai (Red Flags)
- Nyeri pada kaki, pergelangan kaki, lutut, pinggul, atau punggung bawah
- Kesulitan melakukan aktivitas fisik seperti lari atau melompat
- Pola berjalan canggung atau tidak normal
- Sering terjatuh
- Sepatu mudah aus atau tidak rata
- Daya tahan tubuh berkurang saat aktivitas
- Kaku pada kaki → bisa menandakan masalah seperti koalisi tarsal
Dampak Flat Foot Jika Tidak Ditangani
- Gangguan keseimbangan dan koordinasi
- Performa motorik kasar menurun
- Risiko nyeri kronis atau kelainan postur
- Gangguan tumbuh kembang secara fungsional
Diagnosis dan Pemeriksaan Flat Foot pada Anak
Dokter anak atau spesialis ortopedi akan melakukan:
- Pemeriksaan fisik: Melihat bentuk kaki saat berdiri dan berjalan
- Tes tiptoe dan heel walking
- Pemeriksaan imaging (X-ray, MRI) jika dicurigai kondisi patologis
Kapan Harus ke Dokter?
Jika anak sudah lebih dari 6 tahun dan masih menunjukkan flat foot yang kaku atau disertai gejala red flag, segera konsultasi ke dokter spesialis anak atau ortopedi anak.
Stimulasi dan Latihan untuk Mengatasi Flat Foot Anak
Latihan terstruktur sangat efektif untuk memperkuat otot lengkungan kaki. Dilakukan secara rutin, hasilnya signifikan!
Panduan Latihan di Rumah:
Latihan | Deskripsi |
---|---|
Toe Curls | Duduk, kerutkan jari kaki untuk menarik handuk kecil |
Heel Raises | Berdiri jinjit, tahan 3–5 detik, turunkan perlahan |
Arch Lifts | Angkat lengkung kaki sambil duduk, tumit dan jari tetap menyentuh lantai |
Ankle Alphabet | “Menulis” alfabet dengan kaki di udara |
Tiptoe Walking | Jalan jinjit pendek untuk perkuat otot kaki |
Sand Walking | Jalan tanpa alas kaki di pasir untuk aktivasi otot alami |
Apakah Flat Foot Perlu Dioperasi?
Operasi sangat jarang diperlukan. Tindakan ini hanya dilakukan jika:
- Kaki sangat kaku dan tidak respons terhadap terapi konservatif
- Disertai gangguan struktural yang signifikan
- Nyeri hebat dan mengganggu aktivitas harian
Penggunaan Orthotic dan Alas Kaki Pendukung
Foot orthotics bisa membantu memperbaiki posisi kaki dan memberi dukungan pada lengkungan. Namun, penggunaannya harus diresepkan oleh dokter spesialis setelah evaluasi menyeluruh.
Kesimpulan
Flat foot pada anak adalah kondisi umum, namun penting bagi orang tua untuk mengenali batas normalnya. Jika terjadi setelah usia 6 tahun atau disertai tanda-tanda seperti nyeri atau gangguan aktivitas, konsultasi ke dokter diperlukan.
Latihan rutin dan perhatian dini akan membantu perkembangan kaki anak secara optimal. Jangan lupa juga cek perkembangan anak lewat fitur Kembang.

Foto: Freepik
Referensi:
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/flat-feet-pes-planus
- https://bmcmusculoskeletdisord.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12891-023-06752-9
- https://www.rach.scot.nhs.uk/wp-content/uploads/2024/02/Paediatric-Flexible-Flatfoot-Booklet-.pdf
- https://ankleandfootcenterstn.com/pediatric-flat-foot/#:~:text=Pediatric%20Flat%20Foot%20Exercises&text=Towel%20Curls%3A%20Sitting%20down%2C%20place,and%20heel%20on%20the%20ground.
- https://www.healthline.com/health/flat-feet-exercises#calf-raises
- https://www.nuh.nhs.uk/flatfoot-in-children
- https://www.nature.com/articles/s41598-025-89364-8
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10716928/
- https://www.mdpi.com/2673-4036/5/2/11
