
Selama Hamil Keputihan Terus? Ini yang Perlu Bunda Perhatikan!
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Dinda Derda, SpOG
Kehamilan membawa banyak perubahan dalam tubuh Bunda, salah satunya adalah perubahan pada cairan vagina atau yang biasa disebut keputihan.
Tidak sedikit calon ibu yang merasa khawatir saat mengalami keputihan lebih sering atau dalam jumlah yang lebih banyak selama masa kehamilan. Apakah ini normal? Ataukah perlu diwaspadai? Yuk, Bunda, kita pahami lebih dalam agar bisa membedakan mana keputihan yang normal dan mana yang perlu perhatian khusus!
Mengapa Keputihan Meningkat Selama Kehamilan?
Keputihan sebenarnya adalah bagian dari mekanisme alami tubuh untuk menjaga kesehatan vagina. Selama kehamilan, produksi hormon estrogen meningkat secara signifikan, menyebabkan aliran darah ke area panggul juga meningkat. Ini mendorong kelenjar di dalam serviks dan vagina untuk menghasilkan lebih banyak cairan, yang berfungsi melindungi rahim dari infeksi.
Jenis keputihan normal selama kehamilan, yang dikenal dengan istilah leukorrhoea, biasanya:
- Berwarna putih susu atau bening
- Tidak berbau atau memiliki bau yang sangat ringan
- Memiliki tekstur encer hingga sedikit kental
Fungsi utama keputihan ini adalah menjaga area vagina tetap bersih, lembab, dan bebas dari infeksi yang berisiko naik ke rahim.
Bagaimana Ciri-ciri Keputihan yang Tidak Normal?
Meski keputihan selama kehamilan pada dasarnya normal, ada beberapa tanda yang perlu Bunda waspadai, seperti:
- Warna keputihan berubah menjadi hijau, kuning, cokelat, atau abu-abu
- Tekstur menjadi berbusa, sangat kental seperti keju cottage, atau sangat cair
- Muncul bau tidak sedap, tajam, atau amis
- Disertai rasa gatal, iritasi, atau nyeri di area vagina
- Rasa perih saat buang air kecil
Bila Bunda mengalami salah satu atau lebih dari gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Kemungkinan Penyebab Keputihan Abnormal
Selama kehamilan, beberapa infeksi yang umum terjadi dan menyebabkan keputihan tidak normal meliputi:
1. Infeksi Jamur (Candidiasis atau Thrush)
Ditandai dengan keputihan putih pekat seperti keju, gatal-gatal hebat, dan iritasi di sekitar vagina.
Pencegahan:
- Gunakan pakaian dalam berbahan katun
- Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang mengandung pewangi
2. Bacterial Vaginosis (BV)
Infeksi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina, dengan gejala keputihan berbau amis dan berwarna keabu-abuan.
3. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Seperti klamidia, gonore, atau trikomoniasis, yang dapat menyebabkan keputihan berwarna abnormal dan berbau kuat.
Penting: Semua infeksi ini bisa berdampak pada kesehatan kehamilan, sehingga penanganan medis yang cepat sangat disarankan.
Apa Itu "Bloody Show" Menjelang Persalinan?
Menjelang akhir kehamilan, Bunda mungkin akan mengalami keputihan yang bercampur lendir tebal berwarna merah muda atau kecokelatan. Ini disebut "bloody show", yakni keluarnya lendir dari serviks yang mulai membuka jalan untuk proses persalinan.
Ciri-cirinya:
- Konsistensi lengket atau seperti jelly
- Disertai bercak darah ringan
- Terjadi beberapa hari sebelum atau saat mulai kontraksi
Catatan: Jika ada pendarahan merah terang yang deras, segera hubungi dokter atau bidan.
Bagaimana Membedakan Keputihan dengan Air Ketuban Pecah?
Terkadang, cairan yang keluar dari vagina sulit dibedakan apakah itu keputihan atau air ketuban. Berikut perbedaannya:
Keputihan | Air Ketuban Pecah |
Tekstur kental atau encer | Cair seperti air, terus-menerus keluar |
Tidak menyebabkan rasa basah berlebihan | Biasanya membasahi pakaian dalam secara nyata |
Tidak bisa ditahan | Tidak bisa ditahan (seperti urinasi tak terkendali) |
Jika Bunda ragu, lebih baik langsung memeriksakan diri ke tenaga medis.
Tips Menjaga Kesehatan Area Kewanitaan Selama Hamil
- Pakailah pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat.
- Hindari penggunaan produk pembersih vagina yang mengandung parfum.
- Jaga area vagina tetap kering setelah mandi atau berolahraga.
- Konsumsi makanan probiotik seperti yogurt untuk menjaga keseimbangan bakteri baik.
Kapan Harus Segera Konsultasi ke Dokter?
Segera hubungi tenaga medis bila Bunda mengalami:
- Keputihan berwarna abnormal
- Bau keputihan menyengat
- Rasa gatal, perih, atau sakit saat buang air kecil
- Pendarahan dari vagina dalam jumlah banyak
- Keluar cairan berlebih yang diduga air ketuban
Selalu lebih baik memeriksakan diri jika ada perubahan yang terasa tidak biasa, demi keamanan Bunda dan bayi.
Kesimpulan
Keputihan yang meningkat selama kehamilan umumnya adalah hal yang normal dan bahkan membantu melindungi rahim dari infeksi. Namun, perubahan pada warna, bau, atau tekstur keputihan bisa menjadi tanda adanya infeksi atau masalah lain yang perlu ditangani.
Dengan memperhatikan ciri-ciri keputihan dan menjaga kebersihan area kewanitaan, Bunda dapat menjalani masa kehamilan dengan lebih nyaman dan aman. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter atau bidan jika ada kekhawatiran mengenai perubahan pada keputihan.
Yuk, jaga kesehatan Bunda dan calon buah hati sejak dini!

