Hindari Kebobolan 4 Hal Ini saat Naikkin BB Anak

Hindari Kebobolan 3 Hal Ini saat Naikkin BB Anak

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Meningkatkan berat badan anak adalah tantangan yang serius bagi banyak orang tua. Proses ini membutuhkan pendekatan yang bijak agar anak dapat mencapai berat badan yang sehat tanpa mengorbankan kesehatan mereka.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab bb anak bisa turun dan cara-cara efektif untuk meningkatkan berat badan anak yang tepat.

Keluhan tentang berat badan anak yang sulit bertambah sering menjadi persoalan yang ditemui orang tua. 

Idealnya,  menurut standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan kurva dari Center for Disease Control Prevention, setiap bertambahnya usia terjadi kenaikan berat badan sebanyak dua kilogram. 

Jika anak AyBun menghadapi situasi tersebut, ada baiknya Aybun membaca artikel di bawah ini untuk mengetahui persoalan kenapa bayi tidak mengalami kenaikan berat badan atau kurus. 

1. Anemisa Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi Besi (ADB) adalah kurangnya zat besi di dalam tubuh. Penyebabnya cadangan zat besi yang tidak cukup atau tidak sesuai. Ada sejumlah tanda dan gejala yang kerap ditemui pada bayi  yang mengalami Anemia Defisiensi Besi (ADB) yakni:

  • Pucat
  • Terlihat lesu
  • Tidak nafsu makan
  • Mudah lelah
  • Pada kasus berat, dapat terjadi keterlambatan perkembangan 

2. Infeksi Tuberkulosis

Infeksi tuberkulosis yaitu radang paru akibat infeksi kuman TB yang disebabkan virus atau bakteri menular melalui batuk dan bersin. Berikut ini adalah tanda dan gejala bayi yang mengalami Infeksi Tuberkulosis (TB Paru):

  • Batuk berlangsung lebih dari 2 minggu
  • Demam berlangsung lebih dari 2 minggu
  • Bayi terlihat lemas lebih dari 2 minggu 
  • Gejala terlihat menetap meski telah diobati melalui pengobatan standar 
  • Terdapat benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan

3. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan kuman berbahaya di saluran kemih. Pertumbuhan kuman tersebut disebabkan antara lain karena kebersihan alat kelamin yang tidak terjaga, fimosis atau konstipasi berulang.

Meski ISK kadang tidak bergejala, berikut adalah tanda yang kerap dialami bayi yang menderita Infeksi Saluran Kemih:

  • Demam
  • Muntah
  • Nyeri atau terlihat mengejan saat buang air kecil
  • Sering buang air kecil namun hanya keluar sedikit-sedikit
  • Kulit di sekitar alat kelamin berwarna kemerahan

Cara Mengatasi Berat Badan Bayi yang Susah Naik

Seperti telah disinggung sekilas di awal artikel, penyebab tidak bertambahnya berat badan bayi di antaranya adalah pola makan yang salah.

Berikut adalah enam tips yang bisa dilakukan agar berat badan anak bertambah:

1. Konsultasikan dengan Dokter Anak

Langkah pertama yang sangat penting sebelum memulai program peningkatan berat badan adalah berkonsultasi dengan dokter anak.

Dokter akan mengevaluasi kesehatan umum anak, mengidentifikasi apakah ada masalah kesehatan yang mendasar, dan memberikan saran khusus untuk memastikan pendekatan yang aman dan efektif.

2. Pilih Makanan Bergizi Tinggi

Makanan adalah kunci utama dalam menaikkan berat badan anak. Pastikan anak mendapatkan makanan yang kaya nutrisi, seperti protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, vitamin, dan mineral.

Contoh makanan yang baik untuk menambah berat badan anak termasuk daging tanpa lemak, telur, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran berwarna.

3. Buat Jadwal Makan

Pola makan harus dibentuk sejak dini. Kapan waktu makan berat, snack dan juga waktu minum susu. Gunanya untuk megajarkan keteraturan pada anak, sehingga ketika tiba saatnya makan, anak lebih mudah menerimanya. 

Selain itu, dengan adanya jadwal makan, anak terhindar dari kondisi mudah marah dan tidak nyaman karena lapar. Maka, AyBun perlu membuat jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack) yang teratur. 

Berikut ini adalah jadwal makan ideal yang AyBun bisa adopsi: 

Pukul 08.00: sarapan 
Pukul 10.00: camilan atau snack
Pukul 12.00: makan siang
Pukul 14.00: susu atau jus 
Pukul 16.00: camilan atau snack 
Pukul 18.00: makan malam

Nah, sekarang giliran AyBun menyusun jadwal makan yang lebih lengkap untuk si kecil, ya.

Usahakan agar bayi mengasup makanan dua jam sekali agar berat badan bisa mencapai kondisi ideal. 

4. Perhatikan Kualitas Camilan dan Jangan Berikan Makan Berat

Camilan dapat menjadi cara yang baik untuk menambah kalori, tetapi perlu dipilih dengan bijak. Hindari camilan yang tinggi gula dan lemak jenuh. Sebagai gantinya, berikan camilan sehat seperti buah kering, kacang-kacangan, yogurt, atau keju.

5. Latih Anak Makan Sendiri

Mulai ajarkan si Kecil makan sendiri cara ini juga akan melatih kemandirian anak.

Tapi jika anak menunjukkan tanda tidak mau makan seperti mengatupkan mulut, memalingkan kepala, atau bahkan menangis, tawarkan kembali makanan secara netral yaitu tanpa membujuk atau memaksa. 

6. Berikan Makanan dalam Porsi Kecil

Untuk membantu agar anak makan dengan lebih mudah, berikan makanan dalam porsi kecil dan sesuai.

Cara lain, berikan makanan utama atau lauk terlebih dahulu dan diakhiri dengan minum. 

Menaikkan berat badan anak membutuhkan perencanaan dan perhatian khusus dari orang tua.

Dengan mengadopsi pola makan yang sehat, memilih makanan bergizi, dan menciptakan lingkungan yang positif seputar makanan, Ayah Bunda dapat membantu anak mencapai berat badan yang sehat tanpa risiko kebobolan yang tidak diinginkan.

Tetaplah berkomunikasi dengan dokter anak untuk memastikan bahwa pendekatan yang diambil aman dan sesuai dengan kebutuhan khusus si Kecil.

Foto: www.pexels.com

Sumber:

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-dan-anak  

Artikel Terkait

Lihat Semua