Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
Ibu Hamil Sering Pusing

Ibu Hamil Sering Pusing? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG

Kehamilan adalah fase yang membahagiakan sekaligus penuh tantangan. Salah satu keluhan yang cukup umum adalah pusing atau sakit kepala. Tidak sedikit ibu hamil yang merasakan ketidaknyamanan ini, terutama pada trimester pertama. Meskipun sering kali tidak berbahaya, kondisi ini tetap memerlukan perhatian agar tidak mengganggu kenyamanan dan kesehatan ibu serta janin.

Pusing saat hamil bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari perubahan hormon hingga gaya hidup. Bahkan, dalam beberapa kasus, pusing bisa menjadi tanda dari kondisi serius seperti pre-eklampsia. Maka dari itu, penting bagi ibu hamil untuk memahami penyebab umum serta cara aman untuk mengatasinya.

Mari kita bahas secara lengkap dalam artikel ini.

Kenapa Ibu Hamil Sering Pusing?

Rasa pusing yang dirasakan ibu hamil biasanya merupakan reaksi tubuh terhadap perubahan yang terjadi selama masa kehamilan. Perubahan tersebut bisa berupa peningkatan hormon, sirkulasi darah, hingga pola makan dan tidur.

1. Perubahan Hormon dan Sirkulasi Darah

Pada awal kehamilan, tubuh wanita mengalami lonjakan hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi pembuluh darah. Hormon-hormon ini dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang memicu penurunan tekanan darah, sehingga ibu hamil merasa pusing atau lemas.

Selain itu, peningkatan volume darah hingga 50% lebih banyak dari sebelum hamil, juga memengaruhi tekanan di otak dan bisa menyebabkan ketegangan atau sakit kepala.

2. Dehidrasi dan Kekurangan Nutrisi

Banyak ibu hamil mengalami mual dan muntah di trimester pertama, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Tubuh yang kekurangan cairan atau nutrisi penting seperti zat besi dan magnesium, lebih rentan mengalami pusing dan kelelahan.

3. Kelelahan dan Kurang Tidur

Ibu hamil sering kali mengalami kesulitan tidur akibat perubahan fisik dan emosi. Tidur yang tidak cukup atau kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan kelelahan berlebih yang menjadi pemicu sakit kepala.

4. Stres dan Ketegangan Emosional

Kecemasan menghadapi kehamilan dan persiapan menjadi orang tua sering kali menimbulkan stres. Ketegangan emosional dapat menyebabkan sakit kepala tegang (tension headache), yang biasanya terasa seperti tekanan kuat di sekitar kepala dan leher.

5. Gangguan Sinus dan Infeksi

Hidung tersumbat karena peningkatan hormon dapat menyebabkan peradangan sinus (sinusitis). Kondisi ini kerap disertai sakit kepala yang terasa di sekitar dahi, mata, dan pipi.

6. Pengaruh Berhenti Konsumsi Kafein

Jika ibu hamil terbiasa mengonsumsi kopi sebelum hamil dan kemudian berhenti secara tiba-tiba, tubuh dapat mengalami efek penarikan kafein. Ini bisa memicu sakit kepala dalam beberapa hari pertama setelah penghentian konsumsi.

7. Migrain

Migrain adalah sakit kepala berdenyut hebat yang umumnya terasa di satu sisi kepala. Kondisi ini bisa disertai mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara. Sebanyak 7 dari 10 wanita yang biasanya mengalami migrain melaporkan perbaikan selama kehamilan, terutama di trimester kedua dan ketiga.

Tanda-tanda Sakit Kepala yang Serius pada Ibu Hamil

Meski sebagian besar sakit kepala saat hamil bersifat ringan, ada beberapa kondisi yang perlu penanganan medis segera.

1. Gejala Pre-eklampsia yang Harus Diwaspadai

Pre-eklampsia adalah komplikasi kehamilan serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan pembengkakan. Gejala khasnya antara lain:

  • Sakit kepala parah yang tidak mereda
  • Gangguan penglihatan (penglihatan kabur atau melihat kilatan cahaya)
  • Nyeri di bawah tulang rusuk
  • Muntah mendadak
  • Pembengkakan tiba-tiba pada wajah, tangan, atau kaki

Jika mengalami gejala-gejala ini setelah usia kehamilan 20 minggu, segera hubungi tenaga medis.

2. Hubungan Migrain dan Risiko Stroke

Meskipun jarang, migrain yang tidak terkontrol pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko stroke. Terutama jika disertai aura (penglihatan kilatan cahaya atau sensasi aneh di tubuh). Jika ibu hamil memiliki riwayat migrain, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai strategi penanganan yang aman.

Cara Mengatasi Sakit Kepala saat Hamil Secara Aman

Mengelola sakit kepala selama kehamilan memang tidak mudah, terutama karena pilihan obat yang terbatas demi menjaga keselamatan janin. Namun, ada banyak cara aman yang bisa dicoba agar ibu hamil merasa lebih nyaman.

1. Pilihan Obat yang Aman dan Perlu Dihindari

Paracetamol adalah obat penghilang rasa sakit yang dianggap paling aman untuk ibu hamil. Namun, penggunaannya harus dalam dosis terendah dan waktu sesingkat mungkin. Hindari penggunaan obat pereda nyeri lain seperti ibuprofen dan aspirin, kecuali diresepkan oleh dokter.

Penting: Jangan pernah mengonsumsi obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker, karena beberapa jenis obat dapat berdampak buruk pada perkembangan janin.

2. Perubahan Gaya Hidup untuk Meredakan Pusing

Gaya hidup sehat memainkan peran penting dalam mengurangi frekuensi dan intensitas sakit kepala. Beberapa kebiasaan yang bisa membantu antara lain:

  • Minum cukup air untuk menghindari dehidrasi.
  • Tidur yang cukup dan usahakan memiliki rutinitas tidur yang konsisten.
  • Beristirahat di tempat yang tenang dan gelap, terutama saat merasakan migrain.
  • Melakukan yoga kehamilan atau meditasi, yang dapat membantu meredakan stres dan menenangkan pikiran.
  • Berjalan di udara segar untuk meningkatkan sirkulasi dan mengurangi ketegangan.
  • Menghindari makanan pemicu, seperti daging olahan dan makanan mengandung MSG.

3. Cara Alami Mengatasi Sakit Kepala

Selain obat, ibu hamil juga dapat mencoba metode alami untuk mengatasi sakit kepala:

  • Kompres dingin atau panas di dahi atau leher belakang.
  • Pijatan ringan di kepala, leher, dan bahu.
  • Aromaterapi ringan seperti lavender yang menenangkan.
  • Peregangan ringan untuk melemaskan otot-otot yang tegang.

Tips Mencegah Sakit Kepala Selama Kehamilan

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa cara pencegahan yang terbukti efektif meliputi:

1. Pola Makan dan Hidrasi yang Seimbang

Jangan biarkan perut kosong terlalu lama. Usahakan makan dalam porsi kecil namun sering, serta cukupi kebutuhan cairan harian minimal 8 gelas air putih.

2. Menghindari Pemicu Sakit Kepala

Identifikasi pemicu pribadi dengan membuat headache diary. Hindari makanan, suara keras, pencahayaan berlebih, atau situasi yang menyebabkan stres.

3. Jaga Rutinitas Tidur dan Aktivitas Harian

Tidur cukup (7–9 jam per malam) dan tidak begadang sangat penting. Selain itu, olahraga ringan seperti jalan kaki bisa meningkatkan energi dan mengurangi ketegangan.

Kesimpulan

Ibu hamil sering pusing bukanlah hal yang asing, terutama pada trimester pertama kehamilan. Meskipun sebagian besar kasus tidak berbahaya, memahami penyebabnya sangat penting untuk bisa melakukan tindakan yang tepat. 

Dengan kombinasi pengelolaan gaya hidup, obat yang aman, dan pemantauan gejala, ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan lebih nyaman dan sehat.

Jika sakit kepala tak kunjung mereda atau disertai tanda-tanda serius seperti gangguan penglihatan dan bengkak, segera konsultasikan ke dokter. Ingatlah bahwa kesehatan ibu adalah kunci bagi perkembangan janin yang optimal.

Ibu Hamil Sering Pusing
Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua