Imunisasi 2 Bulan

Imunisasi Dasar untuk Bayi 2 Bulan & Persiapannya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Di awal kelahiran si kecil, selain fokus pada jadwal pemberian Air Susu Ibu (ASI) atau susu, jadwal pemberian imunisasi juga menjadi perhatian yang penting. Sebagai orang tua Ayah Bunda mesti mengingat kapan harus kembali ke dokter untuk bayi menerima imunisasi lanjutan, setelah bayi Ayah Bunda menerimanya saat berusia satu bulan. 

Bayi berusia dua bulan masih diwajibkan untuk menerima imunisasi dasar. Hal ini seperti yang ditetapkan Pemerintah lewat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi. Imunisasi dasar adalah perlindungan yang diberikan untuk bayi saat awal kelahirannya untuk mencegah penyakit berbahaya sehingga memiliki kekebalan tubuh dan mampu bertahan ketika terserang penyakit tersebut. 

Pada bayi dua bulan, ia akan kembali menerima imunisasi dasar. Apa saja imunisasi dasar yang diterima dan kapan jadwal pemberiannya? Lalu persiapan apa yang perlu dilakukan sebelum si kecil menerima imunisasi? Simak artikel ini karena akan membahasnya dengan detail.  

Imunisasi Bayi Dua Bulan

Bayi yang sehat tidaklah cukup, bayi perlu mendapatkan perlindungan ganda terhadap virus yang menyebabkan penyakit berbahaya. Oleh karena itu bayi berusia dua bulan masih diwajibkan untuk melanjutkan pemberian Imunisasi dasar. 

Apa saja imunisasi dasar yang masih wajib diberikan untuk bayi berusia 2 bulan? Berikut detail, penjelasan serta manfaatnya untuk kesehatan sang buah hati.  

1. Imunisasi DPT-HB-Hib 1 

Sesuai dengan namanya imunisasi DPT-HB-Hib 1 adalah kombinasi dari jenis imunisasi yang diberikan untuk melindungi tubuh dari: infeksi difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, serta bakteri haemophilus influenzae tipe B (HiB). Imunisasi DPT-HB-Hib 1 mencegah bayi terkena penyakit: difteri, pertussis, tetanus, hepatitis B, pneumonia dan meningitis.   

Imunisasi ini diberikan pertama kali pada bayi saat berusia dua bulan yang dilanjutkan hingga usia tiga dan empat bulan. Pemberian imunisasi untuk bayi dua bulan dilakukan dengan cara disuntik di otot pahanya. 

2. Imunisasi Polio yang Ke-2

Setelah mendapatkan imunisasi polio pada usia satu bulan pertamanya, bayi dianjurkan mendapat imunisasi polio kedua di usia dua bulan. Imunisasi polio ini selanjutnya diberikan secara berkala hingga usianya mencapai empat bulan. Apabila bayi Ayah Bunda telah lengkap menerima imunisasi polio, maka risiko mengalami infeksi polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen akan sangat kecil. Imunisasi polio untuk bayi usia dua bulan diutamakan polio suntik atau inactivated polio vaccine (IPV).

3. Vaksin PCV 1

Sebagaimana rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2023, vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine atau (PCV) merupakan vaksin primer yang dianjurkan diberikan kepada bayi berusia dua bulan. Vaksin PCV diberikan dengan cara disuntikkan pada paha dengan dosis 0,5 ml dan diberikan secara gratis di pusat layanan kesehatan. Vaksin ini penting bagi bayi karena mencegah penyakit berbahaya seperti infeksi telinga, meningitis, dan pneumonia. 

4. Vaksin Rotavirus 1

IDAI juga merekomendasikan vaksin rotavirus sebagai vaksin primer yang diberikan kepada bayi berusia dua bulan. Vaksin rotavirus diberikan melalui tetes mulut (oral) yang bertujuan untuk melindungi anak dari diare akibat infeksi rotavirus yang bisa menyebabkan anak terkena dehidrasi. 

Vaksin rotavirus ada dua macam yaitu monovalen (RV1) dan pentavalen (RV5)

Untuk vaksin jenis monovalen diberikan dalam 2 dosis yaitu usia 2 dan 4 bulan. Vaksin pentavalen diberikan dalam 3 dosis yaitu usia 2,4, dan 6 bulan.

Persiapan Sebelum Menerima Imunisasi

Pemberian imunisasi adalah fase penting bagi bayi Ayah Bunda, maka diperlukan persiapan yang baik agar saat si kecil mendapatkannya tercipta suasana yang kondusif dan tentu disambut dengan gembira. 

Lalu apa saja yang perlu diperhatikan sebelum bayi Ayah Bunda menerima imunisasi dan vaksin? Berikut hal-hal yang bisa Ayah Bunda lakukan agar rencana pemberian imunisasi dan vaksin untuk si kecil bisa berjalan dengan lancar. 

1. Kesehatan Bayi 

Sebelum memberikan imunisasi, Ayah Bunda harus memastikan bahwa bayi dalam kondisi sehat dan tidak sedang mengalami sakit atau demam. Jika bayi sedang sakit atau demam, sebaiknya menunda jadwal imunisasi sampai bayi dalam kondisi lebih baik.  Akan tetapi perlu diingat bahwa sakit ringan seperti batuk dan pilek ringan tanpa demam umumnya tidak menjadi halangan imunisasi.Komunikasikan dengan tenaga kesehatan atau dokter terkait kondisi kesehatan bayi Ayah Bunda. 

2. Informasikan ke Dokter Riwayat Kesehatan Bayi

Sebelum memberikan imunisasi, beritahu dokter tentang riwayat kesehatan bayi. Bagaimana kesehatannya dari hari ke hari, perkembangan si kecil, riwayat alergi atau reaksi buruk terhadap imunisasi yang diterima sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait kesehatan dan apa yang harus dilakukan orang tua menunjang perkembangan si kecil. 

3. Bayi Dalam Kondisi Mood Baik

Hal yang terkadang luput sebelum bayi menerima imunisasi atau vaksin adalah suasana hatinya. Orang tua perlu mempersiapkan bayi siap untuk menerima suntikan imunisasi dengan suasana hati gembira dan tidak sedang menangis. Orang tua bisa melakukan kegiatan yang dapat membantu mengalihkan perhatian bayi selama suntikan dilakukan.

4. Pakaian yang Nyaman

Kenakan pakaian yang nyaman dan mudah dilepas saat bayi Ayah Bunda menerima suntikan imunisasi, sehingga memudahkan dokter atau perawat dalam memberikan suntikan. Pastikan pakaian terasa lembut sehingga tidak terjadi gesekan yang membuat kulit bayi iritasi karena baru menerima imunisasi atau vaksin. 

5. Berikan ASI atau Minum Susu Formula 

Sebelum bayi mendapatkan imunisasi atau vaksin, Ayah Bunda perlu memberikan ASI atau susu formula untuk mencegah bayi merasa lapar karena bisa menyebabkan bayi rewel saat atau setelah suntikan imunisasi.

6. Berikan Perhatian Ekstra Setelah Imunisasi

Bayi umumnya mengalami efek samping ringan setelah mendapatkan imunisasi. Efek samping seperti: demam ringan, kemerahan, bengkak atau rasa tidak nyaman di area suntikan kerap membuat bayi menjadi mudah rewel dan menangis lebih sering. 

Ayah Bunda bisa memberikan perhatian ekstra pada bayi setelah imunisasi, berikan ASI atau susu untuk menjaga agar bayi tetap terhidrasi, atau menggendongnya sambil bernyanyi dengan lembut. 

Demikian artikel tentang imunisasi dan vaksin bagi bayi berusia dua bulan. Semoga bisa memberikan petunjuk bagi Ayah Bunda yang tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anak di masa kini dan masa mendatang. 

Foto: Designed by freepik

Sumber: https://www.kemkes.go.id/article/view/18043000011/berikan-anak-imunisasi-rutin-lengkap-ini-rinciannya.html

https://promkes.kemkes.go.id/download/gtbn/files8269Buku%20Panduan%20PID.pdf

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai

Artikel Terkait

Lihat Semua