Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
infeksi cacing kremi

BB Anak Seret dan Sering Garuk-garuk? Hati-hati Infeksi Cacing Kremi!

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Natharina Yolanda, Sp. A

BB anak sulit naik dan sering garuk-garuk sekitar anus di malam hari? Ini bisa jadi tanda infeksi cacing kremi.

Meski cacing kremi sering kali tidak berbahaya secara medis, infeksinya tetap perlu diwaspadai karena bisa memicu rasa tidak nyaman dan berisiko menular ke anggota keluarga lain.

Yuk, pelajari penyebab, gejala, serta cara mencegah infeksi ini agar si kecil tetap sehat dan ceria!

Apa Itu Cacing Kremi dan Bagaimana Penyebarannya?

Cacing kremi (pinworm) adalah jenis cacing kecil berwarna putih yang sering menginfeksi anak-anak.

Meski umumnya tidak menyebabkan masalah serius, cacing ini bisa menimbulkan gatal-gatal di area anus, terutama di malam hari, dan kadang menyebabkan keputihan pada anak perempuan.

Bagaimana Cacing Kremi Menular?

Telur cacing kremi mudah menyebar melalui:

  • Kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi, seperti mainan, toilet, atau pasir di taman bermain.
  • Kontak tidak langsung, misalnya dari telur cacing yang menempel di pakaian, tempat tidur, atau kuku yang tidak bersih.
  • Hewan peliharaan seperti kucing atau anjing yang bulunya bisa menjadi tempat menempelnya telur cacing.

Telur cacing ini masuk ke tubuh saat anak secara tidak sengaja menelannya. Setelah telur menetas di usus, cacing dewasa bermigrasi ke area anus untuk bertelur, menyebabkan rasa gatal.

Cacingan di Indonesia Masih Jadi Masalah Kesehatan Masyarakat

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2017, cacingan merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah besar di Indonesia. Penyakit ini memiliki dampak serius, seperti:

  • Menurunkan kondisi kesehatan dan gizi.
  • Memengaruhi kecerdasan dan produktivitas anak.
  • Menghambat tumbuh kembang secara optimal.

Baca Juga: Anak Minum Obat Cacing, Kapan Waktu yang Tepat?

Gejala dan Dampak Infeksi Cacing Kremi pada Anak

Cacing kremi sering kali menyebabkan lebih banyak kekhawatiran sosial daripada masalah medis. Gejalanya meliputi:

  • Gatal di sekitar anus, terutama di malam hari.
  • Rasa tidak nyaman atau keputihan pada anak perempuan.
  • Jika dilihat langsung, cacing dewasa tampak seperti benang putih kecil di sekitar anus, berukuran 0,63–1,27 cm.

Meski gejala cacing kremi sering ringan, infeksi ini berpotensi mengganggu kesehatan pencernaan, menyebabkan gangguan gizi, anemia, dan menurunkan daya tahan tubuh.

Pengobatan dan Pencegahan Cacingan

Pengobatan:

Cacing kremi dapat diobati dengan obat cacing yang diminum sekali, lalu diulang dalam 1-2 minggu. Peraturan Menteri Kesehatan 2017 juga menetapkan pemberian obat cacing sebagai langkah pencegahan:

  • Dimulai sejak usia 2 tahun, diulang setiap 6 bulan sekali.
  • Obat cacing ini dapat diakses secara gratis dalam program pemerintah.

Pencegahan:

Mencegah cacingan membutuhkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk:

  1. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah bermain, atau ke toilet.
  2. Gunting kuku secara rutin.
  3. Gunakan alas kaki saat bermain di luar rumah.
  4. Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi.
  5. Bersihkan mainan dan peralatan yang sering digunakan anak.
  6. Pastikan kebersihan hewan peliharaan karena bulunya dapat membawa telur cacing.

Kesimpulan

Meski cacing kremi biasanya tidak berbahaya, infeksinya tetap perlu ditangani untuk menjaga kenyamanan anak dan mencegah penyebaran.

Dengan kebiasaan hidup bersih, pemberian obat cacing teratur, dan edukasi yang memadai, AyBun bisa membantu anak-anak tumbuh sehat dan bahagia.

Apakah AyBun pernah menghadapi situasi serupa? Yuk, bagikan pengalaman atau tips di kolom komentar!

AyBun juga bisa menggunakan fitur Tanya Ahliuntuk bertanya ke puluhan Expert jika merasakan gejala cacingan kepada si Kecil.

infeksi cacing kremi
Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua