Bingung Kapan Anak Boleh Disekolahkan? Ini Jawabannya!
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(k)
Pertanyaan mengenai kapan anak sebaiknya mulai sekolah sering menjadi bahan diskusi para orang tua. Ada yang memilih memasukkan anak ke sekolah sejak usia dini, bahkan sebelum 2 tahun, sementara yang lain menunggu hingga usia TKA atau TKB. Mana yang lebih baik? Apakah ada patokan usia tertentu?
Yuk, baca terus untuk menemukan jawaban dari Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(k). Dokter Spesialis Konsultan Tumbuh Kembang Anak.
Kapan Anak Boleh Disekolahkan?
Sebenarnya, dari sisi psikologi dan pendidikan, tidak ada aturan resmi mengenai kapan anak harus mulai sekolah, kecuali untuk pendidikan formal seperti SD.
Namun, kebutuhan anak akan stimulasi, perkembangan sosial, dan kesiapan emosi bisa menjadi panduan dalam mengambil keputusan.
Memahami Kebutuhan Anak di Usia Dini
Pada dasarnya, anak usia bayi hingga balita lebih membutuhkan perlekatan (attachment) dengan orang tua atau pengasuh utama. Masa ini adalah waktu yang ideal untuk membangun rasa aman, kelekatan emosional, dan perkembangan sosial dasar.
Sekolah bayi atau kelompok bermain bisa menjadi pilihan untuk memberikan stimulasi tambahan, tetapi sifatnya pelengkap, bukan pengganti interaksi di rumah. Idealnya, sekolah dini dilakukan hanya beberapa kali seminggu, dengan catatan orang tua tetap terlibat aktif dalam kegiatan stimulasi di rumah.
Selain itu, anak usia dini memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi saat berada di lingkungan sekolah, seperti tertular penyakit akibat sistem imun yang belum matang. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan aspek kesehatan ketika memutuskan menyekolahkan anak sejak dini.
Baca Juga: 8 Tips yang Perlu Diketahui saat Memilih Sekolah untuk Anak
Sekolah Formal dan Alternatifnya
Sekolah formal di Indonesia dimulai pada jenjang SD, biasanya pada usia 6-7 tahun.
Sebelumnya, anak dapat mengikuti prasekolah seperti PAUD, playgroup, atau TKA/TKB, yang bersifat opsional tetapi bermanfaat untuk membantu anak belajar bersosialisasi dan mempersiapkan diri untuk pendidikan formal.
Alternatif lain seperti homeschooling juga menjadi pilihan beberapa keluarga.
Homeschooling memberikan fleksibilitas bagi orang tua untuk mendidik anak sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan belajarnya. Namun, metode ini membutuhkan komitmen dan kemampuan mengajar yang baik dari orang tua.
Kesimpulan
Tidak ada usia yang mutlak benar untuk mulai sekolah, karena setiap anak dan keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda. Yang terpenting adalah memastikan anak mendapatkan stimulasi yang sesuai dengan usianya, baik di rumah maupun di sekolah.
Jika orang tua memilih sekolah dini, pastikan lingkungan tersebut mendukung perkembangan anak secara positif dan tetap melibatkan interaksi yang hangat di rumah.
Bingung melakukan stimulasi sendiri rumah? AyBun bisa mencoba di fitur Stimulasi yang menampilan beragam permainan yang menyenangkan dan mendidik!
Untuk informasi lengkapnya, AyBun bisa menyaksikan podcast di atas. Selamat menonton!
Sumber Foto: Freepik
Referensi:
- Tentang Anak. (2024, December 11). Stimulasi Sejak Bayi Tingkatkan IQ 24%! Kunci Perkembangan Optimal dari Ahli Tumbuh Kembang Anak [Video]. Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=vGBtvG5njuQ