Kesalahan MPASI yang Sering Dilakukan Orang Tua serta Akibatnya

Memulai MPASI (Makanan Pendamping ASI) adalah langkah penting dalam proses tumbuh kembang anak. 

Namun, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh orang tua saat memperkenalkan MPASI, yang dapat berdampak pada kesehatan dan perkembangan anak. 

Berikut adalah beberapa kesalahan MPASI yang perlu dihindari dan penjelasan mengenai dampaknya:

Memulai MPASI dengan Buah atau Menu Tunggal

Banyak orang tua yang cenderung memulai MPASI dengan memberikan buah atau menu tunggal, seperti pure buah atau sereal.

Meskipun buah-buahan sangat bergizi, memulai MPASI dengan hanya satu jenis makanan dapat berdampak negatif pada asupan gizi anak.

Beberapa dampak memulai MPASI dengan buah atau menu tunggal antara lain:

1. Asupan Nutrisi Tidak Terpenuhi: Menu tunggal umumnya tidak menyediakan semua nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan anak, seperti karbohidrat, protein, zat besi, dan lemak.
2. Gangguan Tumbuh Kembang: Anak mungkin mengalami gangguan tumbuh kembang jika asupan nutrisi tidak mencukupi.

Saran:

Mulailah MPASI dengan menu lengkap yang mencakup karbohidrat, protein, zat besi, dan lemak. 

Misalnya, campurkan nasi dengan sayuran dan sumber protein seperti daging atau ikan.

Sering Minum atau Minum Setelah Beberapa Kunyahan

Beberapa orang tua sering memberikan minuman pada anak selama atau setelah makan. 

Meskipun tampaknya ini adalah kebiasaan yang wajar, hal ini dapat menghambat proses pengenalan tekstur makanan pada anak.

Beberapa dampak memulai MPASI dengan sering minum yakni:

1. Kurangnya Pengenalan Tekstur: Anak mungkin tidak mengenal dan membiasakan diri dengan berbagai tekstur makanan jika terlalu sering minum saat makan.
2. Gangguan Keterampilan Makan: Kebiasaan ini dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk belajar mengunyah dan menelan makanan dengan benar.

Saran:

Hindari memberikan minuman selama makan. Fokuskan anak pada makanan dan biarkan mereka belajar mengenali serta menikmati tekstur makanan. 

Menggunakan BB Booster yang Manis, Susu Formula (Sufor) atau Camilan

Ada anggapan bahwa untuk meningkatkan berat badan anak, sebaiknya diberikan makanan yang manis, susu formulasi (sufor), atau camilan. 

Namun, penting untuk diketahui bahwa sumber lemak dan kalori tidak hanya berasal dari makanan tersebut.

Beberapa dampak menggunakan BB Booster manis, susu formula, dan camilan antara lain:

1. Asupan Lemak Tidak Seimbang: Banyak orang tua tidak menyadari bahwa lemak penting untuk perkembangan anak bisa didapat dari sumber lain selain daging dan camilan manis, seperti santan atau minyak kelapa.
2. Kebutuhan Kalori Tidak Terpenuhi: Anak usia 1 tahun membutuhkan sekitar 550 kalori per hari dari MPASI, dengan kebutuhan lemak sekitar 30-45% dari total kalori.

Saran:

Penuhi kebutuhan lemak anak dengan sumber yang sehat dan alami. 

Misalnya, satu setengah sendok minyak kelapa atau 30 gram santan per sekali makan dapat membantu memenuhi kebutuhan lemak anak. 

Hindari camilan manis yang tidak memberikan manfaat nutrisi yang optimal.

Berikut perbandingan dan pilihan sumber kalori yang bisa AyBun jadikan referensi:

Berikut perbandingan dan pilihan sumber lemak yang bisa AyBun jadikan referensi:

Baca juga: Cara Cegah Anak Menjadi Picky Eater Sebelum Mulai MPASI

Kesimpulan

Menghindari kesalahan umum dalam MPASI sangat penting untuk memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dan mendukung tumbuh kembangnya.

Untuk mempermudah AyBun dalam menyusun menu MPASI yang sehat dan seimbang, Tentang Anak menyediakan berbagai resep BB booster di fitur resep.

AyBun dapat menemukan berbagai menu yang mengandung lemak sehat seperti santan dan minyak kelapa, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

AyBun masih ada pertanyaan lebih lanjut tentang MPASI? Yuk ikuti kulwap besok untuk mendapatkan jawaban dan tips praktis dari para ahli! Klik di sini atau http://bit.ly/TAkulwap-asimpasi