ketahui-kandungan-gula-dalam-kemasan

Ketahui Arti Kadar Gula & Nama Lain Gula dalam Kemasan Makanan & Minuman

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Natharina Yolanda Sp.A

Berdasarkan laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus diabetes pada anak di Indonesia melonjak drastis hingga 70 kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2010. 

Pada Januari 2023, prevalensi kasus diabetes anak tercatat mencapai 2 per 100.000 jiwa. 

Salah satu penyebab utama dari peningkatan drastis ini adalah konsumsi gula harian yang berlebihan dalam jangka panjang.

Memahami kadar gula serta mengenali berbagai nama lain dari gula yang sering muncul dalam kemasan makanan dan minuman menjadi sangat penting. 

Hal ini terutama berlaku bagi orang tua yang ingin melindungi kesehatan anak-anak mereka dari risiko diabetes dan komplikasi lainnya.

Simak selengkapnya anjuran batasan gula harian yang aman untuk anak-anak melalui artikel ini:

Anjuran Batas Gula Tambahan Harian

Penting untuk membatasi konsumsi gula tambahan sesuai dengan rekomendasi kesehatan. 

Anjuran Batas Gula Tambahan Harian

Sumber: XperBoost

Berikut adalah panduan anjuran batas gula tambahan harian berdasarkan usia anak:

  • 2 - 4 tahun: 15-16 gram atau sekitar 4 sendok teh
  • 4 - 7 tahun: 18-20 gram atau sekitar 5 sendok teh
  • 7 - 10 tahun: 22-23 gram atau sekitar 6 sendok teh
  • 10 - 13 tahun: 24-27 gram atau sekitar 7 sendok teh.

*Dengan takaran 1 sendok teh mengandung 4 gram gula

Nama-Nama Lain Gula yang Perlu Diketahui

Seringkali, gula dalam kemasan makanan dan minuman tidak hanya ditulis sebagai "gula," tetapi juga dengan nama-nama lain yang mungkin kurang dikenal. 

Berikut beberapa nama lain gula yang sering ditemui di label produk:

  1. Sukrosa
  2. Dekstrosa
  3. Glukosa
  4. Fruktosa
  5. Madu
  6. Sirup Jagung Tinggi Fruktosa
  7. Sirup Maple
  8. Brown Sugar
  9. Gula Kastor
  10. Blackstrap Molasses

Arti Kadar Gula dalam Kemasan Minuman

Memahami label pada kemasan makanan dan minuman dapat membantu Anda mengenali seberapa banyak gula yang terkandung di dalamnya. 

Berikut penjelasan beberapa istilah umum:

1. Total sugar

Menunjukkan jumlah gula secara keseluruhan, baik itu gula alami (laktosa, fruktosa) beserta gula tambahan.

2. Added sugar

Merupakan gula yang ditambahkan selama pemrosesan makanan, contohnya sukrosa, gula meja, sirup, madu, atau konsentrat jus dan buah.

3. Sugar free atau no sugar

Artinya bebas gula. Namun, tidak berarti bahwa produk tidak mengandung gula sama sekali. Tetap ada kandungan gula di dalamnya hanya kurang dari 0,5 gram, baik itu gula alami maupun buatan.

4. Low sugar

Menunjukkan produk memiliki kandungan gula kurang dari 5 gram per 100 gram berat produk.

Cara Membaca Kandungan Gula Pada Label Makanan

Cara Membaca Kandungan Gula Pada Label Makanan

Artinya, produk tersebut mengandung 7 gram gula tambahan dan 8 gram gula alami, dengan total 15 gram gula. 7 gram gula tambahan mewakili 14% dari nilai harian untuk gula tambahan.

Perbedaan Pemanis Buatan & Alami

Pemanis dalam produk makanan dan minuman dapat berupa pemanis alami atau buatan, yang keduanya termasuk dalam gula tambahan yang perlu dibatasi.

  • Pemanis Alami (Natural Sweetener): Ditemukan dalam bahan makanan alami. Contohnya: Sorbitol, Steviol glycosides, Eritritol.
  • Pemanis Buatan (Artificial Sweetener): Diproses secara kimiawi dan tidak ditemukan secara alami. Contohnya: Aspartam, Sakarin, Sukralosa.

Akibat Kelebihan Gula pada Anak

Mengonsumsi gula berlebihan dapat membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan anak, antara lain sebagai berikut:

1. Masalah Gigi

Konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan karies gigi. Di dalam mulut, bakteri memetabolisme gula menjadi asam, yang kemudian merusak enamel gigi—lapisan pelindung terluar gigi. 

Proses ini dapat menyebabkan gigi berlubang dan, jika tidak segera ditangani, dapat berujung pada infeksi dan kerusakan yang lebih parah.

2. Pengaruh pada Kecerdasan Anak

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kecerdasan anak. 

Terutama pada anak-anak yang berisiko tinggi mengalami obesitas, asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan penurunan nilai tes IQ.

Hal ini mungkin terjadi karena gula dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan yang drastis, yang mengganggu konsentrasi dan kinerja otak.

Selain itu, gula juga dapat merusak pembuluh darah kecil di otak. Kerusakan ini berpotensi menyebabkan gangguan fungsi otak jangka panjang dan, pada akhirnya, dapat menurunkan tingkat kecerdasan anak.

3. Penurunan Energi Jangka Panjang

Meskipun gula dapat memberikan dorongan energi cepat, konsumsi yang berlebihan dapat berbalik menjadi bumerang bagi tubuh. 

Setelah lonjakan energi awal, tubuh sering kali mengalami penurunan energi yang tajam, yang dikenal sebagai "sugar crash." 

Kondisi ini membuat anak merasa lelah, lesu, dan kurang bersemangat untuk beraktivitas.

4. Gangguan Konsentrasi

Konsumsi gula yang berlebihan juga dapat mengganggu konsentrasi dan fungsi kognitif anak. 

Penurunan gula darah yang terjadi setelah lonjakan awal dapat menyebabkan kelelahan mental, mengakibatkan anak sulit berkonsentrasi. 

Gangguan ini bisa mempengaruhi performa mereka dalam kegiatan belajar dan aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Akibatnya Jika Anak Terlalu Banyak Makan Snack Kemasan

Kesimpulan

Memahami kandungan gula dalam makanan dan minuman sangat penting untuk mencegah dampak buruk bagi kesehatan anak, termasuk risiko diabetes dan masalah kesehatan lainnya. 

Dengan mengetahui berbagai nama lain gula dan membaca label dengan cermat, orang tua dapat lebih bijak dalam memilih produk yang dikonsumsi anak-anak mereka. Semoga bermanfaat!

Sumber:

Sumber Foto: Freepik

Sumber Referensi:

Artikel Terkait

Lihat Semua