Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
Kondisi Mata Anak yang Perlu Diperhatikan

Segera Bawa ke Dokter! Ini Kondisi Mata Anak yang Perlu Diperhatikan AyBun

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Agatha Febrina, Sp. A

Mata merupakan salah satu organ vital bagi tumbuh kembang anak. Gangguan mata yang tidak terdeteksi sejak dini dapat berdampak pada kemampuan belajar, perkembangan motorik, dan kualitas hidup anak.

Beberapa kondisi mata pada anak bisa menjadi tanda penyakit serius yang memerlukan penanganan segera. Oleh karena itu, AyBun perlu memahami gejala yang harus diwaspadai dan kapan harus segera memeriksakan si Kecil ke dokter.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kondisi mata anak yang perlu diperhatikan, penyebabnya, serta kapan harus mencari bantuan medis.

Kondisi Mata Anak yang Perlu Diperhatikan

1. Nistagmus (Mata Goyah)

Nistagmus adalah kondisi di mana mata anak bergerak secara tidak terkendali ke kanan-kiri, atas-bawah, atau bahkan berputar.

Gejala yang Perlu Diperhatikan:

  • Mata bergerak cepat tanpa kontrol.
  • Kesulitan fokus saat melihat objek.
  • Kepala sering dimiringkan untuk memperjelas penglihatan.
  • Masalah keseimbangan.

Penyebab Nistagmus pada Anak:

  • Kongenital: Biasanya muncul sejak bayi usia 6 minggu hingga 3 bulan.
  • Spasmus Nutans: Terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 3 tahun dan biasanya membaik dengan sendirinya.
  • Gangguan penglihatan: Seperti katarak bawaan atau kelainan saraf mata.
  • Tumor otak: 13,7% kasus nistagmus pada anak terkait dengan tumor otak.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mata anak terus-menerus bergetar tanpa penyebab yang jelas, segera konsultasikan ke dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut.

2. Juling (Strabismus)

Strabismus atau mata juling adalah kondisi di mana mata anak tidak sejajar saat melihat ke suatu arah.

Jenis-jenis Strabismus:

  1. Esotropia Akomodatif: Mata mengarah ke dalam akibat rabun jauh yang tidak dikoreksi.
  2. Eksotropia Intermiten: Satu mata fokus ke depan, sementara mata lainnya mengarah ke luar.
  3. Esotropia Infantil: Mata juling ke dalam sejak bayi dan memerlukan operasi otot mata.
  4. Pseudostrabismus: Mata bayi terlihat juling, tetapi sebenarnya tidak. Biasanya karena lipatan kulit kelopak mata atau hidung yang lebar.

Faktor Risiko:

  • 30% kasus strabismus disebabkan oleh faktor keturunan.
  • 60% anak dengan Down Syndrome mengalami mata juling.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mata anak sering tidak sejajar, terlihat juling secara konsisten, atau anak sering memiringkan kepalanya untuk melihat jelas, segera periksakan ke dokter mata.

3. Pupil Putih (Leukokoria)

Leukokoria adalah kondisi di mana pupil mata tampak berwarna putih, terutama saat terkena cahaya atau difoto menggunakan flash.

Penyebab Leukokoria:

  • Katarak bawaan.
  • Pelepasan retina.
  • Retinopati (gangguan pembuluh darah retina).
  • Infeksi mata.
  • Abnormalitas pembuluh darah retina.
  • Retinoblastoma, jenis tumor mata yang dapat mengancam penglihatan anak. 1 dari 5 kasus leukokoria ditemukan pada anak dengan kanker.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika AyBun melihat warna putih pada pupil anak, baik saat terkena cahaya maupun dalam foto, segera lakukan pemeriksaan ke dokter mata.

4. Mata Merah (Konjungtivitis)

Konjungtivitis atau peradangan pada selaput mata adalah salah satu gangguan mata yang sering terjadi pada anak-anak.

Penyebab Konjungtivitis:

  • Alergi: Disebabkan oleh debu, serbuk sari, atau bahan iritan lainnya.
  • Infeksi bakteri: Bisa menular dan menyebabkan keluarnya kotoran mata berwarna kuning atau hijau.
  • Iritasi mata: Akibat asap, polusi, atau penggunaan lensa kontak yang tidak higienis.

Kapan Harus ke Dokter?

  • Jika mata merah berlangsung lebih dari 3 hari.
  • Jika ada bengkak, nyeri, atau penglihatan kabur.
  • Jika muncul cairan mata berwarna kuning atau hijau.
  • Jika mata anak sulit dibuka setelah tidur karena lengket.

Penting! Hindari Pengobatan Sembarangan!

Jangan meneteskan air sirih, air bunga, atau obat mata tanpa resep dokter, karena bisa memperparah kondisi mata anak.

5. Kondisi Mata Lain yang Perlu Diwaspadai

Selain kondisi di atas, AyBun juga perlu segera membawa anak ke dokter mata jika mengalami:

  • Bentuk bola mata yang tidak normal (terlalu besar atau kecil).
  • Riwayat kelahiran prematur (<35 minggu), karena berisiko mengalami kelainan retina.
  • Riwayat trauma mata akibat benturan benda tajam atau tumpul.

Kesimpulan

Kesehatan mata anak sangat penting untuk diperhatikan sejak dini. Beberapa kondisi seperti nistagmus, strabismus, leukokoria, dan konjungtivitis dapat menjadi tanda gangguan serius yang memerlukan pemeriksaan dokter mata segera.

Sebagai orang tua, AyBun harus lebih peka terhadap perubahan pada mata anak. Jika si Kecil menunjukkan tanda-tanda gangguan penglihatan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter spesialis mata agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Kondisi Mata Anak yang Perlu Diperhatikan
Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua