Kurangi Risiko Tantrum pada Anak dengan Rutin Bacakan Buku Tentang Keseharian
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Gianti Amanda, M.Psi, Mont. Diploma
Tahukah AyBun bahwa membacakan buku secara rutin bisa menjadi cara efektif untuk membantu mengurangi risiko tantrum pada anak?
Penelitian menunjukkan bahwa anak dengan keterlambatan bicara (speech delay) memiliki risiko hampir dua kali lipat untuk mengalami tantrum parah dibandingkan anak-anak dengan kemampuan bahasa yang sesuai usianya.
Salah satu cara sederhana untuk membantu perkembangan bahasa anak sekaligus mengurangi risiko tantrum adalah dengan membacakan buku, terutama yang berkaitan dengan keseharian si Kecil.
Mengapa Membacakan Buku Penting untuk Anak?
Buku bukan hanya pengantar tidur, tetapi juga alat penting untuk mendukung perkembangan bahasa, kognitif, dan emosional anak.
Dengan mengenalkan kata-kata yang familiar dari lingkungan sekitar, anak dapat belajar lebih cepat memahami dan mengasosiasikan kata dengan benda atau peristiwa nyata.
Hal ini membantu mereka mengekspresikan diri dengan lebih baik, sehingga mengurangi frustrasi yang seringkali menjadi penyebab tantrum.
Bukan hanya itu, anak yang rutin dibacakan buku memiliki risiko lebih rendah mengalami keterlambatan bicara.
Anak-anak yang mampu mengekspresikan keinginannya dengan kata-kata cenderung lebih tenang dan tidak mudah mengalami ledakan emosi, karena mereka memiliki lebih banyak cara untuk menyampaikan perasaan dan kebutuhannya.
Manfaat Membacakan Buku tentang Keseharian
Membacakan buku tentang keseharian membawa banyak manfaat, antara lain:
1. Perkembangan Kosakata dan Bahasa
Buku dapat membantu anak menambah kosakata dengan memperkenalkan kata-kata yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Semakin banyak kata yang dikenali anak, semakin mudah bagi mereka untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi, yang pada akhirnya mengurangi risiko tantrum.
2. Mengurangi Risiko Tantrum
Keterlambatan bicara membuat anak frustrasi karena mereka kesulitan mengekspresikan perasaan atau kebutuhan mereka.
Dengan rutin membacakan buku, AyBun bisa membantu anak memperkaya kosakata sehingga anak lebih mudah berkomunikasi dan risiko tantrum pun menurun.
Selain itu, keterampilan bahasa, baik receptive maupun expressive, berkontribusi pada pengembangan keterampilan regulasi diri, serta fungsi emosional dan perilaku anak.
3. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Membaca buku secara rutin juga melatih anak untuk lebih fokus dan berkonsentrasi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Buku yang interaktif, dengan gambar dan fitur yang menarik, bisa membantu anak lebih tertarik pada aktivitas membaca, sekaligus melatih keterampilan motorik halus mereka melalui interaksi langsung.
4. Penggunaan Gambar Nyata untuk Mendukung Pemahaman
Buku yang menggunakan gambar realistis dan sesuai dengan dunia sehari-hari anak dapat membantu mereka memahami konteks lebih baik.
Gambar-gambar ini membantu anak mengenali objek dan situasi di sekitarnya dengan lebih mudah, mendukung kemampuan pemecahan masalah mereka.
AyBun juga bisa mendukung pemahaman anak dengan menggunakan worksheet Ayo Cari Bendanya! & Ayo, Jadi Detektif Kata! yang dibuat oleh Tim Tentang Anak.
5. Dampak Positif terhadap Kesehatan Mental
Anak-anak dengan keterampilan bahasa yang baik cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik.
Masalah dalam keterampilan bahasa di usia dini dapat berkontribusi pada masalah perilaku, rendahnya harga diri, dan kesulitan beradaptasi secara sosial saat dewasa.
Oleh karena itu, mengembangkan keterampilan bahasa sejak dini sangat penting untuk kesejahteraan anak di masa depan.
Kenapa Membaca Buku Lebih Efektif daripada Media Lain?
Penelitian menunjukkan bahwa membacakan buku secara langsung lebih efektif untuk perkembangan bahasa dan kognitif anak dibandingkan media digital.
Hal ini dikarenakan interaksi langsung dengan orang tua memberikan anak kesempatan untuk bertanya, berdiskusi, dan memahami lebih dalam isi buku.
Aktivitas ini juga memperkuat ikatan emosional antara AyBun dan si kecil, menciptakan momen yang penuh makna setiap harinya.
Membacakan buku juga membantu anak lebih tenang dan lebih perhatian, yang penting untuk melatih fokus mereka.
Anak yang terbiasa dengan rutinitas membaca juga akan lebih siap menghadapi tantangan belajar di masa depan.
Dengan membacakan buku seperti Serunya Dunia Sekitarku: 101+ Kata Pertamaku, AyBun dapat memperkaya kosakata anak.
Buku ini menggunakan gambar realistis yang biasa ditemukan dalam keseharian membantu mereka memahami konteks lebih baik, sekaligus mendukung perkembangan bahasa, dan mengurangi risiko tantrum.
Dikerjakan bersama oleh: Grace Sameve (psikolog anak), Mesty Ariotedjo (dokter spesialis anak), Vega Noviriesca (illustrator), dan Tim Tentang Anak
Sinopsis:
Waaah, ada banyak sekali hal yang menarik di sekitarku! Lihat, ada mainan yang bisa terbang! Apa warna baju yang Kakak pakai? Ada apa, ya, di balik semak-semak itu? Aku tak sabar untuk tahu jawabannya! Yuk, Teman, kita cari tahu bersama!
Dua tahun pertama kehidupan merupakan periode pesatnya peningkatan jumlah kosakata anak. Oleh sebab itu, kata-kata pertama si Kecil sangat berarti dalam proses tumbuh kembangnya. Selain menandakan perkembangan kognitif dan bahasa, jumlah dan jenis kata yang diketahui anak penting untuk membantu mereka memahami diri sendiri, serta berinteraksi lebih baik dengan orang lain.
Dirangkum dalam 14 tema yang sering ditemui anak setiap hari, buku ini hadir dengan lebih dari 125 kata, disertai gambar asli dan ilustrasi menarik, untuk mendampingi proses pengembangan kosakata dan mengajak si Kecil lebih mengenal dunia sekitarnya!
Dapatkan di marketplace kesayangan AyBun atau langsung beli pada Fitur Belanja di Aplikasi Tentang Anak!
Tips Membacakan Buku untuk Mengurangi Risiko Tantrum
Berikut beberapa tips sederhana yang bisa AyBun coba agar waktu membaca bersama menjadi momen yang lebih bermanfaat dan menyenangkan:
1. Pilih Waktu yang Tepat
Bacakan buku di saat anak sedang santai, misalnya sebelum tidur atau setelah makan. Waktu yang tepat membantu anak lebih fokus dan dapat menikmati suatu bacaan tanpa gangguan.
2. Buat Rutinitas Membaca Harian
Membaca secara konsisten setiap hari membantu anak mengembangkan kebiasaan baik dan memberikan manfaat jangka panjang untuk perkembangan bahasa dan kognitifnya.
Penelitian menunjukkan bahwa sesi membaca cerita dengan frekuensi lebih dari 4 kali per minggu, dengan durasi lebih dari 10 menit per sesi, dapat mengurangi risiko keterlambatan bahasa hingga 84%.
3. Libatkan Anak dalam Aktivitas Membaca
Ajak si kecil untuk ikut serta selama membaca, misalnya dengan bertanya, "Apa yang terjadi selanjutnya?" atau "Coba lihat gambar ini, apa warnanya?".
Pertanyaan-pertanyaan ini bisa meningkatkan keterlibatan dan pemahaman anak.
4. Gunakan Ekspresi yang Menarik
Bacakan cerita dengan penuh ekspresi dan nada suara yang bervariasi untuk menarik perhatian anak dan membantu mereka lebih memahami emosi yang terkandung dalam cerita.
Kesimpulan
Membacakan buku tentang keseharian anak dapat menjadi solusi efektif untuk mendukung perkembangan bahasa dan mengurangi risiko tantrum.
Dengan menambah kosakata dan kemampuan bahasa si kecil, AyBun membantu anak mengekspresikan diri mereka lebih baik dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan lingkungan sekitarnya.
Rutinitas sederhana ini juga bisa membantu anak lebih fokus, lebih tenang, dan siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Ayo mulai membacakan buku secara rutin untuk membantu si kecil tumbuh lebih cerdas, tenang, dan penuh percaya diri!
Sumber Foto: Pexels
Referensi:
- Khosibah, S. (2021). Bahasa Reseptif Anak Usia 3-6 Tahun di Indonesia. Jurnal Obsesi. 10.31004/obsesi.v5i2.1015
- Keterlambatan Bicara. IDAI. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara
- Silvey C, Demir-Lira ÖE, Goldin-Meadow S, Raudenbush SW. Effects of Time-Varying Parent Input on Children's Language Outcomes Differ for Vocabulary and Syntax. Psychol Sci. 2021 Apr;32(4):536-548. doi: 10.1177/0956797620970559. Epub 2021 Mar 15. PMID: 33720801; PMCID: PMC8726591.
- Paper to be submitted to Pediatrics (qmu.ac.uk)
- The contribution of early language development to children's emotional and behaviour
- Waugh W, Brownell C. Development of Body Part Vocabulary in Toddlers in Relation to Self-Understanding. Early Child Dev Care. 2015 Jul 1;185(7):1166-1179. doi: 10.1080/03004430.2014.983915. PMID: 26195850; PMCID: PMC4505369.
- What you say, and how you say it: Preschoolers' growth in vocabulary and communicral functioning at 6 years: An analysis of data from the Children in Focus sample from the ALSPAC birth cohort (whiterose.ac.uk)
- Ramsook KA, Welsh JA, Bierman KL. What you say, and how you say it: Preschoolers' growth in vocabulary and communication skills differentially predict kindergarten academic achievement and self-regulation. Soc Dev. 2020 Aug;29(3):783-800. doi: 10.1111/sode.12425. Epub 2019 Nov 5. PMID: 33041538; PMCID: PMC7546440.
- Li, P., Jeong, H. The social brain of language: grounding second language learning in social interaction. npj Sci. Learn. 5, 8 (2020). https://doi.org/10.1038/s41539-020-0068-7
- Justice, Laura. Evidence-Based Strategies for Improving Children’s Vocabulary Knowledge. mheducation.com
- The Importance of Schedule and Routine
- Why Children's Health is the Foundation of Lifelong Health (harvard.edu)
- How young children learn language and speech: Implications of theory and evidence for clinical pediatric practice
- Prevalence and Risk Factors of Speech Delay in Children Less Than Seven Years Old in Saudi Arabia
- Speech and language delay in children: a practical framework for primary care physicians
- Prevalence and Risk Factors of Speech and Language Delay in Children Less Than Three Years of Age (brieflands.com)
- External risk factors associated with language disorders in children by Lydia Wangke, Wenny Victory, Novie H. Rampengan, Hesti Lestari
- cureus-0014-00000029623.pdf (nih.gov)