
Main yang Bikin Pintar: Bagaimana Board Game, Alam, dan Pola Sederhana Membentuk Otak Anak Sejak Dini
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Gianti Amanda, M.Psi.T, Montessori Dipl.
Setiap anak adalah penjelajah kecil yang belajar lewat pengalaman. Yang sering kita lupakan, pengalaman bermain yang tampak sederhana justru punya peran besar dalam perkembangan otak mereka.
Tak sekadar hiburan, berbagai aktivitas seperti mengangkat flap buku, menyentuh tekstur baru, mencocokkan gambar, hingga menyusun puzzle, semuanya bisa menjadi latihan alami untuk keterampilan berpikir, motorik, hingga sosial-emosional anak.
Para ahli perkembangan anak pun sepakat bahwa stimulasi sejak dini berpengaruh langsung terhadap kecerdasan, perilaku, bahkan prestasi akademik anak di masa depan. Maka, tidak mengherankan jika board game, buku interaktif, hingga rutinitas bermain bersama orang tua sangat lah penting.
Salah satu bentuk permainan edukatif yang mulai banyak digunakan adalah board game bertema eksplorasi, yang tidak hanya mengajak anak bermain, tetapi juga mengasah berbagai fungsi otaknya.
Mengapa Permainan Interaktif Penting untuk Anak?
1. Membangun Fondasi Motorik Halus dan Kasar
Aktivitas seperti mengangkat flap pada buku, memasang puzzle, dan menempelkan velcro mengasah koordinasi tangan dan jari. Tak hanya itu, permainan ini memperkuat otot-otot kecil yang dibutuhkan anak untuk menulis, memegang sendok, dan bahkan menyikat gigi sendiri.
Kemampuan ini terbukti sangat berpengaruh terhadap pencapaian akademik di kemudian hari, terutama dalam menulis, membaca, hingga berhitung.
Pilih permainan yang menggunakan tekstur berbeda, warna kontras, dan memerlukan gerakan seperti menyentuh atau mencocokkan gambar. Ini akan membantu anak belajar lebih cepat melalui sentuhan dan gerakan.
2. Memperkuat Daya Ingat dan Logika
Permainan berulang seperti mencocokkan kartu, mengikuti pola, dan tracing huruf mendorong kerja memori jangka pendek dan panjang. Bahkan, permainan sederhana seperti “tebak di balik flap” ternyata dapat meningkatkan kemampuan anak untuk memprediksi dan mengenali pola.
Board game edukatif yang menggabungkan logika dan cerita juga bisa meningkatkan kapasitas memori. Contohnya, permainan yang mengajak anak menjelajahi suatu tempat atau makhluk hidup, sambil mengingat urutan zona atau fakta yang dipelajari sepanjang permainan.
Di sinilah keunggulan board game seperti Jelajahi Laut Dalam, yang memperkenalkan zona laut dan hewan laut lewat 6 jenis permainan dan buku cerita, mengasah ingatan anak tanpa terasa sedang belajar.
3. Menstimulasi Bahasa dan Literasi Awal
Permainan yang mengandung narasi atau percakapan mendorong anak mengembangkan kosakata dan keterampilan berbicara. Buku cerita dengan tekstur atau bagian interaktif seperti lift-the-flap atau touch-and-feel juga meningkatkan daya tarik anak terhadap buku dan membantu mereka memahami struktur cerita.
Dengan membiasakan anak berinteraksi lewat permainan yang mengandung unsur cerita dan diskusi, mereka belajar menyampaikan ide, memahami instruksi, dan menyerap bahasa dengan lebih alami.
Pola, Rutin, dan Matematika
Permainan yang menyertakan pengulangan pola dan rutinitas, misalnya menyusun urutan, mencocokkan jumlah benda dengan angka, atau memahami konsep besar-kecil, berperan sebagai pondasi berpikir matematis. Anak-anak yang sering berlatih pola cenderung lebih cepat memahami konsep angka dan hubungan antar nilai.
Tak heran jika anak-anak yang sejak dini dikenalkan pada aktivitas seperti counting games atau matching games, terbukti memiliki kemampuan numerasi lebih baik saat masuk sekolah dasar.
Aktivitas seperti mencocokkan jumlah ikan dengan angka atau menebak urutan zona laut, sebagaimana ditemukan dalam board game Jelajahi Laut Dalam, sangat efektif untuk memperkenalkan konsep numerik dan estimasi secara menyenangkan.
Kekuatan Sosial dan Emosional dari Bermain Bersama
Board game tidak hanya soal menang atau kalah. Saat anak bermain bersama teman, kakak, atau orang tuanya, mereka belajar bergiliran, menunggu, memahami aturan, dan merespons emosi. Permainan kooperatif maupun kompetitif sama-sama memberikan manfaat pada keterampilan sosial anak.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terbiasa bermain bersama memiliki keterampilan berbagi dan empati yang lebih tinggi, serta kemampuan menyelesaikan konflik dengan lebih tenang.
Kenapa Board Game “Jelajahi Laut Dalam” Layak Dicoba?
Sebagai contoh nyata dari konsep “main yang bikin pintar”, Board Game “Jelajahi Laut Dalam” menyatukan semua elemen penting dalam permainan edukatif:
- Dilengkapi buku cerita informatif tentang hewan laut dan cara bermain.
- Menghadirkan 6 jenis permainan seru yang menstimulasi motorik, kognitif, dan sosial anak.
- Menggunakan gambar hewan asli dan warna kontras, mendukung stimulasi visual dan pengenalan lingkungan.
- Mengasah numerasi dan kemampuan berpikir logis anak secara alami.
- Teruji aman, bersertifikat SNI, dan cocok dimainkan oleh anak bersama orang tua atau teman-temannya.
Dengan memilih permainan seperti ini, AyBun tidak hanya memberikan hiburan, tapi juga menciptakan kesempatan emas untuk tumbuh kembang anak secara menyeluruh.
Ada worksheet khusus untuk AyBun, lho! Dapatkan di sini: LINK
Kesimpulan
Dunia anak adalah dunia bermain. Tapi, bukan berarti kita tidak bisa menyisipkan pelajaran penting di dalamnya. Lewat permainan sederhana, mulai dari mencocokkan pola, menyentuh tekstur, hingga bermain board game, anak belajar hal besar: berpikir, merasakan, menyimak, dan menyampaikan.
Jika AyBun cermat memilih jenis mainan, maka proses tumbuh kembang anak bisa terjadi tanpa paksaan dan penuh kegembiraan. Jadikan bermain sebagai medium belajar yang menyenangkan, dan pilihlah alat permainan yang tidak hanya menarik, tetapi juga mendidik.
Tertarik mengenalkan dunia laut dan mengembangkan otak si Kecil lewat permainan menyenangkan? Coba Board Game “Jelajahi Laut Dalam”, mainkan hari ini, tumbuhkan kecerdasan untuk masa depan!

Foto: Freepik
