Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anak

12 Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anak

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Radhian Amandito, Sp. A

Tidak semua makanan dan minuman yang terlihat enak dan aman ternyata baik untuk anak. Beberapa di antaranya bisa menyebabkan gangguan kesehatan, meningkatkan risiko tersedak, atau bahkan berbahaya bagi tumbuh kembang si kecil. Dalam artikel ini, kita akan membahas makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi anak, serta alasan ilmiah di balik larangan tersebut.

Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anak

1. Cokelat Kemasan

Banyak cokelat yang dijual di pasaran sebenarnya bukan cokelat asli, melainkan cokelat imitasi yang lebih banyak mengandung gula dan lemak daripada kakao murni. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan obesitas, meningkatkan risiko gigi berlubang, serta mempengaruhi metabolisme anak.

Beberapa cokelat kemasan juga mengandung lemak trans yang bisa berdampak buruk pada kesehatan jantung. Sebagai alternatif, pilih cokelat dengan kandungan kakao minimal 70% tanpa tambahan gula atau buat camilan berbasis kakao murni di rumah.

2. Sushi dengan Ikan atau Bahan Mentah

Sushi dengan ikan mentah atau bahan mentah lainnya sebaiknya dihindari untuk anak di bawah 5 tahun karena dapat mengandung bakteri dan parasit berbahaya seperti Salmonella dan Listeria. Sistem pencernaan dan daya tahan tubuh anak kecil belum cukup kuat untuk melawan bakteri ini, sehingga lebih rentan terhadap infeksi.

Beberapa jenis ikan mentah juga memiliki kadar merkuri tinggi yang dapat mengganggu perkembangan otak. Sebagai pengganti, berikan sushi dengan isian ikan yang sudah dimasak atau sayuran yang aman dikonsumsi anak.

3. Abon, Sosis, dan Nugget Kemasan

Makanan olahan seperti abon, sosis, dan nugget dalam kemasan sering kali mengandung banyak pengawet, garam, dan perasa buatan. Beberapa produk bahkan hanya memiliki sedikit kandungan daging asli atau hanya menggunakan “rasa abon” tanpa kandungan daging yang cukup.

Selain itu, zat tambahan seperti nitrit dan nitrat dalam sosis dan nugget bisa berisiko menyebabkan gangguan kesehatan dalam jangka panjang. Sebagai solusi, lebih baik membuat abon atau nugget sendiri di rumah dengan bahan yang lebih alami dan tanpa bahan pengawet.

4. Jus Buah Sebelum Anak 1 Tahun

Meskipun terlihat sehat, jus buah memiliki kadar gula alami yang tinggi dan hampir tidak mengandung serat sebanyak buah utuh. Konsumsi jus berlebihan pada bayi dapat menyebabkan mereka cepat kenyang, sehingga menolak makanan padat.

Akibatnya, kebutuhan nutrisi lain seperti protein dan lemak sehat bisa terabaikan. Untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang seimbang, lebih baik memberikan buah utuh yang sudah dipotong kecil sesuai usia anak. Jika ingin memberikan jus, pastikan diencerkan dengan air dan tidak diberikan terlalu sering.

5. Anggur dan Ceri Utuh

Anggur dan ceri utuh memiliki ukuran dan tekstur yang berisiko tinggi menyebabkan tersedak, terutama pada anak di bawah 4 tahun. Karena bentuknya yang bulat dan licin, buah ini bisa masuk ke saluran napas dan sulit dikeluarkan jika tertelan secara tidak sengaja.

Untuk mencegah risiko tersedak, anggur dan cherry sebaiknya dipotong memanjang sebelum diberikan kepada anak.

6. Madu Sebelum Anak 1 Tahun

Madu sebaiknya tidak diberikan kepada bayi di bawah 1 tahun karena bisa mengandung bakteri Clostridium botulinum, yang dapat menyebabkan botulisme, keracunan serius yang bisa berujung pada gangguan pernapasan dan kejang.

Selain itu, banyak produk madu di pasaran yang sebenarnya mengandung campuran gula tambahan, sehingga semakin meningkatkan risiko kesehatan bagi bayi. Untuk menghindari masalah ini, tunggu hingga anak berusia minimal 1 tahun sebelum memberikan madu.

7. Kopi dan Minuman Berkafein

Kafein dalam kopi atau minuman berkafein lainnya dapat mengganggu kualitas tidur anak serta meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan perilaku. Selain itu, kafein dapat menghambat penyerapan zat besi yang penting untuk pertumbuhan anak.

8. Susu dengan Rasa Manis

Meskipun susu baik untuk pertumbuhan anak, susu dengan tambahan rasa seperti cokelat atau stroberi sering mengandung banyak gula tambahan yang dapat menyebabkan obesitas dan masalah gigi. Sebaiknya, pilih susu plain tanpa tambahan pemanis.

9. Sereal Kemasan Manis

Banyak sereal kemasan yang dipasarkan untuk anak-anak sebenarnya memiliki kandungan gula tambahan yang sangat tinggi. Konsumsi sereal dengan kadar gula tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan gangguan metabolisme.

10. Ikan Asin dan Makanan Tinggi Garam

Ikan asin dan makanan dengan kandungan garam tinggi dapat membebani ginjal anak yang masih berkembang. Selain itu, konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi di kemudian hari.

11. Telur Setengah Matang

Telur setengah matang memiliki risiko tinggi mengandung bakteri Salmonella, yang dapat menyebabkan infeksi serius pada anak. Karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang, infeksi ini bisa berakibat lebih parah dibandingkan pada orang dewasa.

12. Popcorn

Popcorn berisiko tinggi menyebabkan tersedak, terutama pada anak di bawah 4 tahun. Teksturnya yang ringan tetapi keras bisa membuatnya terhirup ke dalam paru-paru, yang berpotensi menyebabkan masalah pernapasan serius.

Kesimpulan

Memilih makanan yang tepat untuk anak sangat penting agar tumbuh kembangnya optimal dan terhindar dari risiko kesehatan. Beberapa makanan tampak aman, tetapi bisa berbahaya jika tidak dikonsumsi dengan cara yang benar atau pada usia yang belum tepat.

Pastikan selalu membaca label kemasan, memilih makanan alami, dan memasak sendiri untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi terbaik.

Ketahui alternatif makanan sehat yang baik dikonsumsi si Kecil dan cek juga resep homemade yang lebih aman untuk si kecil lewat fitur Resep di aplikasi Tentang Anak!

Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anak
Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua