mengenal fase phalic saat anak memegang alat kelaminnya

Fase Phalic, Fase Anak Punya Kebiasaan Pegang Alat Kelamin

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Dinda Derda, Sp.OG

Fase phalic merupakan salah satu tahap penting dalam perkembangan psikoseksual anak yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud. 

Fase ini biasanya terjadi pada anak usia 3 hingga 6 tahun, di mana anak mulai menunjukkan rasa ingin tahu yang lebih besar terhadap tubuhnya, termasuk organ intimnya. 

Pada tahap ini, anak sering kali memiliki kebiasaan memegang atau memainkan organ intimnya, dan hal ini biasanya membuat AyBun merasa khawatir.

Namun, penting bagi AyBun untuk memahami bahwa perilaku ini sebenarnya merupakan bagian normal dari perkembangan anak. 

Rasa ingin tahu anak tentang tubuhnya adalah tanda bahwa mereka sedang belajar mengenai identitas diri dan perbedaan antara jenis kelamin.

Mengapa Anak Sering Memegang Organ Intimnya?

Anak-anak pada fase phallic seringkali menunjukkan perilaku menyentuh atau memegang organ intim mereka. Ada beberapa alasan mengapa ini terjadi:

1. Rasa Penasaran yang Tinggi

Anak-anak di usia ini sangat ingin tahu tentang tubuh mereka dan cara kerjanya. Mereka mungkin telah mulai menyadari bahwa organ intim mereka berbeda dari bagian tubuh lainnya, dan rasa penasaran ini mendorong mereka untuk menyentuhnya.

2. Eksplorasi Sensasi

Sentuhan pada organ intim dapat memberikan sensasi yang berbeda dan mungkin menyenangkan bagi anak. 

Hal ini bagian dari proses belajar mereka tentang bagaimana tubuh mereka berfungsi dan merasakan berbagai rangsangan.

3. Kenyamanan

Dalam beberapa kasus, anak mungkin menyentuh organ intimnya sebagai bentuk kenyamanan atau penghiburan, terutama saat merasa lelah atau cemas. 

Memegang organ intim bisa menjadi cara mereka menenangkan diri.

4. Meniru Perilaku Orang Dewasa atau Anak Lain

Anak-anak sangat peka terhadap lingkungan di sekitar mereka. Mereka mungkin meniru perilaku yang mereka lihat dari orang dewasa atau teman sebaya, termasuk perilaku menyentuh organ intim.

Baca juga: Mengenal Hurried Child atau Dampak Ketika Anak Diburu-Buru Bisa 'Ini Itu'

Bagaimana AyBun Menyikapi Fase Phalic

Dengan pendekatan yang tepat, AyBun dapat membantu si Kecil memahami tubuhnya sambil membangun rasa percaya diri dan kesadaran akan privasi. 

Berikut adalah beberapa cara yang bisa AyBun terapkan untuk mendampingi anak melalui fase ini.

1. Tidak Perlu Panik

Perilaku anak yang sering menyentuh organ intimnya adalah hal yang normal dan tidak perlu direspon dengan panik. 

AyBun cukup mengingatkan dengan lembut bahwa kebiasaan tersebut sebaiknya tidak dilakukan di tempat umum. 

Hindari memarahi atau menghukum anak, karena dapat menimbulkan rasa malu atau bingung tentang tubuh mereka sendiri.

2. Ajarkan Privasi Sejak Dini

Fase phalic menjadi kesempatan yang baik bagi AyBun untuk mulai mengajarkan konsep privasi kepada anak. 

Jelaskan bahwa ada bagian tubuh yang sifatnya pribadi dan tidak boleh disentuh atau dilihat oleh orang lain kecuali dalam situasi tertentu seperti saat pemeriksaan medis.

3. Membantu Anak Memahami Batasan

Anak perlu diajari bahwa meskipun wajar untuk penasaran tentang tubuhnya, mereka harus memahami kapan dan di mana perilaku tersebut diperbolehkan. 

Arahkan anak untuk memahami pentingnya menjaga kebersihan dan menghormati batasan diri serta orang lain.

4. Tetap Tenang dan Konsisten

Saat anak berada pada fase phalic, penting bagi AyBun untuk tetap tenang dan konsisten dalam memberikan pengertian. 

Anak akan lebih mudah memahami jika diberi penjelasan yang logis dan dilakukan secara berulang dengan nada yang lembut.

Penutup

Fase phalic pada anak merupakan hal yang normal karena bagian dari perkembangannya. AyBun harus bereaksi dan menyikapi dengan tenang dan tidak panik.

Bimbingan yang tepat, anak dapat melewati masa phalic dengan baik dan tumbuh dengan rasa percaya diri serta pemahaman yang baik tentang tubuhnya sendiri.

Semoga bermanfaat!

Artikel Terkait

Lihat Semua