Mengenal Gejala dan Pengobatan Kudis (Scabies) pada Anak
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Natharina Yolanda Sp.A
Kudis atau scabies adalah kondisi kulit gatal yang disebabkan oleh tungau kecil bernama Sarcoptes scabiei.
Tungau ini menggali terowongan di kulit dan menyebabkan rasa gatal hebat, terutama pada malam hari.
Kudis mudah menular melalui kontak dekat, terutama dalam lingkungan rumah, sekolah, atau tempat penitipan anak.
Bagaimana Kudis Bisa Menular?
Kudis menular melalui kontak fisik langsung dan cukup lama, seperti tinggal serumah atau tidur bersama.
Sekadar berjabat tangan atau berpelukan sebentar biasanya tidak menularkan.
Namun, tungau ini bisa bertahan hidup selama 2–3 hari di pakaian, sprei, atau handuk. Jadi, berbagi barang-barang tersebut juga berisiko menyebarkan infeksi.
Lingkungan dengan banyak interaksi dekat, seperti pusat penitipan anak atau asrama, biasanya lebih rentan terjadi penularan.
Gejala Kudis pada Anak
Gejala utama kudis adalah ruam gatal yang bisa muncul beberapa hari hingga berminggu-minggu setelah terpapar.
Berikut tanda-tanda kudis pada anak:
- Gatal hebat, terutama di malam hari, yang sering membuat anak sulit tidur.
- Benjolan atau bintik kecil yang bisa terasa sakit dan rentan terinfeksi jika digaruk.
- Garis kecil berwarna kulit (burrow lines) yang menunjukkan tempat tungau menggali.
- Anak bisa merasa gatal di seluruh tubuh, membuatnya rewel dan lelah karena kurang tidur.
Area Tubuh yang Sering Terinfeksi
Tungau penyebab kudis biasanya hidup di area kulit yang berlipat atau lembab. Beberapa area yang sering terinfeksi meliputi:
- Di antara jari tangan dan kaki.
- Lipatan paha dan area kelamin.
- Pergelangan tangan dan lutut.
- Di bawah kuku serta di sekitar cincin atau gelang.
- Pinggang dan sekitar puting.
Pada bayi dan anak kecil, area yang lebih sering terinfeksi meliputi:
- Jari tangan.
- Wajah, kulit kepala, dan leher.
- Telapak tangan dan telapak kaki.
Catatan: Jika si Kecil pernah mengalami kudis sebelumnya, gejala biasanya muncul hanya dalam beberapa hari setelah terpapar.
Namun, bagi yang baru pertama kali terinfeksi, gejala bisa muncul hingga 6 minggu kemudian. Bahkan tanpa gejala, penderita tetap bisa menularkan kudis selama masa inkubasi.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Ruam Air Liur pada Bayi & Cara Efektif Mengatasinya
Cara Mengobati Kudis Pada Anak
Pengobatan kudis umumnya menggunakan krim atau lotion khusus yang diresepkan dokter.
Berikut langkah-langkah perawatan:
- Oleskan krim ke seluruh tubuh mulai dari leher hingga kaki, bukan hanya di area ruam.
- Pada bayi dan balita, krim juga perlu dioleskan di wajah (hindari mata dan mulut), kulit kepala, dan telinga.
- Potong kuku anak dan oleskan obat di ujung jarinya.
- Biarkan krim menempel selama 8–12 jam sebelum dibilas, sebaiknya diaplikasikan sebelum tidur.
Jika pengobatan efektif, tidak ada ruam atau garis baru dalam 24–48 jam. Namun, rasa gatal mungkin bertahan hingga 2–6 minggu setelah perawatan.
Kadang, dokter juga meresepkan obat oral untuk anak yang lebih besar atau antihistamin untuk meredakan gatal.
Cara Mencegah Kudis
Untuk mencegah penyebaran, semua anggota rumah dan orang yang kontak erat dengan anak yang terinfeksi perlu menjalani perawatan, meskipun tidak menunjukkan gejala.
Beberapa langkah pencegahan lain:
- Cuci pakaian, sprei, dan handuk dengan air panas dan keringkan dengan suhu tinggi.
- Simpan mainan atau barang yang tidak bisa dicuci di kantong plastik tertutup selama 3 hari.
- Vakum setiap ruangan dan segera buang kantong vakum setelah digunakan.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Segera periksakan anak ke dokter jika mengalami gejala kudis. Beberapa kondisi seperti eksim atau dermatitis bisa menimbulkan gejala serupa, sehingga dibutuhkan diagnosis yang tepat agar perawatannya efektif.
Antihistamin atau lotion bebas resep mungkin bisa meredakan gatal, tetapi tidak akan membasmi tungau penyebab kudis.
Penutup
Itulah informasi seputar gejala dan pengobatan kudis pada anak. Jaga terus kebersihan di rumah.
Jika AyBun masih memiliki pertanyaan seputar kudis atau kesehatan kulit anak, jangan ragu untuk memanfaatkan fitur tanya ahli di aplikasi Tentang Anak.
Dapatkan jawaban dari para profesional kesehatan untuk memastikan si kecil mendapatkan perawatan terbaik! 💬
Sumber Foto: Freepik
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/scabies/symptoms-causes/syc-20377378
- https://kidshealth.org/en/parents/scabies.html
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4567-scabies
- https://www.childrenshospital.org/conditions/scabies
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/skin/Pages/Scabies.aspx