
Studi: Otak Anak Lebih Kecil Jika Orang Tua Sibuk dan Cuek
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Natharina Yolanda Sp.A
Perkembangan otak anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan interaksi yang diterima sejak dini. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa anak-anak yang diasuh oleh orang tua yang sibuk dan kurang responsif memiliki ukuran otak lebih kecil dibandingkan mereka yang mendapat perhatian dan stimulasi optimal.
Artikel ini akan membahas bagaimana faktor lingkungan, pengalaman masa kecil, dan keterlibatan AyBun memengaruhi perkembangan otak anak.
Memahami Perkembangan Otak Anak di 1000 Hari Pertama
Periode 1000 hari pertama kehidupan, yang mencakup sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun, adalah masa kritis bagi perkembangan otak anak. Pada fase ini, otak mengalami pertumbuhan yang pesat dan membangun koneksi saraf berdasarkan pengalaman dan lingkungan yang diberikan.
Jika seorang anak menerima rangsangan yang cukup, seperti berbicara, bermain, dan sentuhan fisik dari orang tua, otaknya berkembang dengan baik. Sebaliknya, jika ia mengalami kurang perhatian dan interaksi, perkembangan otaknya bisa terganggu.
Bagaimana Lingkungan Mempengaruhi Struktur Otak?
Sistem saraf berkembang secara "use-dependent", yang berarti koneksi saraf akan diperkuat jika sering digunakan dan akan melemah jika jarang dirangsang.
Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan kaya stimulasi memiliki jaringan saraf yang lebih kuat dan kompleks, sementara mereka yang diabaikan atau kurang diperhatikan cenderung mengalami keterlambatan perkembangan otak.
Dampak Orang Tua Sibuk dan Cuek terhadap Ukuran Otak Anak
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Perry dan timnya menunjukkan bahwa anak yang mengalami pengabaian memiliki volume otak lebih kecil dibandingkan anak yang mendapatkan pengasuhan optimal.
Pemindaian otak menunjukkan bahwapengabaian dapat menghambat pertumbuhan area otak yang berperan dalam fungsi kognitif, emosi, dan sosial.
Perbedaan Otak Anak dengan Stimulasi Optimal vs. Minim Stimulasi
Gambar pemindaian otak anak usia tiga tahun menunjukkan perbedaan mencolok:
- Anak yang mendapat stimulasi optimal memiliki otak yang lebih besar dengan banyak koneksi saraf.
- Anak yang diabaikan memiliki otak yang lebih kecil dengan koneksi saraf yang lebih sedikit.
Faktor yang Menyebabkan Orang Tua Kurang Perhatian terhadap Anak
Beberapa faktor yang menyebabkan orang tua kurang memberikan perhatian pada anak meliputi:
- Stres akibat pekerjaan atau masalah pribadi.
- Kurangnya pengalaman dalam mengasuh anak.
- Tidak memiliki informasi yang cukup mengenai pentingnya stimulasi dini.
- Terisolasi secara sosial dan kurang dukungan dari lingkungan.
Dampak Jangka Panjang dari Kurangnya Perhatian Orang Tua
Anak yang mengalami pengabaian cenderung menghadapi masalah di kemudian hari, seperti:
- Kesulitan belajar dan perkembangan kognitif yang lambat.
- Gangguan emosi dan kecemasan berlebihan.
- Sulit membangun hubungan sosial yang sehat.
Jika seorang anak diabaikan dalam waktu lama, maka intervensi untuk memperbaiki fungsi otaknya menjadi lebih kompleks dan sulit. Hal ini menunjukkan pentingnya memberikan perhatian dan stimulasi sejak dini.
Cara Optimal Menstimulasi Otak Anak Sejak Dini
- Berbicara dan membacakan cerita kepada anak sejak bayi.
- Menjalin kontak fisik, seperti menggendong dan memeluk.
- Memberikan lingkungan bermain yang kaya stimulasi.
- Membatasi penggunaan gadget dan meningkatkan interaksi langsung.
Kesimpulan
Studi ini mengingatkan bahwa keterlibatan orang tua dalam pengasuhan sangat penting bagi perkembangan otak anak.
Dengan memberikan perhatian, stimulasi, dan kasih sayang yang cukup, AyBun bisa membantu anak-anak tumbuh dengan otak yang sehat dan berkembang optimal.
AyBun bisa coba mengajak anak bermain dengan mencari ide stimulasi lewat fitur Stimulasi di aplikasi Tentang Anak.

Foto: Freepik
Referensi:
