perilaku memukul & mengamuk pada anak

Dari Mengamuk Tidak Jelas hingga Sering Memukul. Cara Memperbaiki Perilaku Anak dengan Kenalkan Sikap Baik

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh Grace E. Sameve, M.Psi, MA

Ketika kita melihat seorang anak mengamuk berkepanjangan, bahkan menjadi agresif hingga memukul atau menyakiti orang terdekatnya, tentu situasi ini bisa menimbulkan stres dan kekhawatiran bagi semua pihak, bukan hanya orang tua dari sang anak. 

Munculnya perilaku agresif seperti memukul dan berteriak biasa terjadi karena anak masih kesulitan mengelola emosi yang meluap-luap, sehingga kehilangan kendali dan melampiaskan rasa frustasi mereka dengan berteriak, melempar benda, memukul, bahkan menggigit temannya.

Yuk, simak lebih lanjut cara meminimalisir perilaku agresif yang ampuh dengan mengembangkan kecerdasan emosional pada Anak!

Penyebab Munculnya Perilaku Suka Memukul hingga Berteriak Pada Anak

Pada dasarnya, seorang anak seringkali belum memiliki kemampuan untuk mengelola emosi dan mengekspresikan perasaannya dengan cara yang lebih efektif.

Perilaku yang mereka tunjukkan adalah cara untuk berkomunikasi tentang apa yang sedang mereka rasakan.

Ketika anak menunjukkan perilaku agresif seperti memukul, berteriak, bahkan menggigit, itu adalah cara mereka mengungkapkan bahwa mereka sedang mengalami kesulitan dan belum memiliki kemampuan untuk mengatasi rasa frustrasi atau kemarahan dengan cara yang lebih efektif.

Bagaimanapun, respons AyBun terhadap perilaku agresif anak akan mempengaruhi apakah mereka akan terus bereaksi dengan cara yang sama atau belajar serta mengadopsi cara-cara yang lebih baik untuk meluapkan emosi mereka.

Mengenal Kecerdasan Emosional

Penting bagi orang tua untuk mengenalkan sikap baik dalam menghadapi situasi anak yang suka mengamuk tidak jelas, memukul, melempar barang, hingga berteriak. 

Mengenalkan sikap baik membantu anak membangun kecerdasan emosional, yakni kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri.

Kecerdasan emosional sangat penting karena dapat membantu mengembangkan keterampilan untuk mengelola emosi secara efektif, termasuk menampilkan sikap baik sebagai alternatif dari perilaku yang sifatnya masih agresif atau perilaku yang bisa melukai diri sendiri maupun orang lain yang kemudian berdampak positif pada kualitas interaksi sosial mereka dengan teman dan bahkan dapat mempengaruhi prestasi akademik anak.

Cara ‘Memperbaiki’ Perilaku Agresif dengan Mengenalkan Sikap Baik

Meskipun tampak sederhana, mengajarkan sikap baik kepada anak memiliki dampak besar dalam membentuk kecerdasan emosional anak. Berikut manfaat memperkenalkan sikap baik pada anak:

1. Mengembangkan Empati dan Pemahaman Sosial

Dengan mengenalkan sikap baik seperti mengatakan "tolong," "maaf," "terima kasih," dan belajar saling berbagi, anak akan belajar untuk memahami dan merasakan emosi orang lain. Hal ini membantu dalam mengembangkan empati yang merupakan komponen penting dalam kecerdasan emosional.

Anak yang sudah lebih mampu memahami emosi dan peka terhadap kebutuhan orang lain umumnya akan lebih siap menunjukkan sikap-sikap empati, dan sudah lebih mampu berpikir dasar terkait perilaku baik terhadap orang lain.

2. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Mengajarkan anak cara berkomunikasi yang efektif dapat membantu mereka memilih cara yang lebih baik untuk mengekspresikan perasaan sekaligus mengembangkan keterampilan penyelesaian konflik secara non-agresif.

Mengingat salah satu cara utama anak belajar adalah dengan meniru, orang tua harus, secara konsisten, menunjukkan contoh dengan berinteraksi secara tenang dan positif, serta mengajarkan anak untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka dengan kata-kata yang baik.

Sebagai contoh, jika Si Kecil masih belum mau dan menunjukkan keengganan ketika diminta untuk menghentikan kegiatan yang sedang mereka nikmati, berikan peringatan dengan cara yang lembut sebelum kegiatan diakhiri.

Ketika anak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kemungkinan ia menunjukkan perilaku agresif seperti memukul, menggigit, dan berteriak saat berinteraksi akan lebih kecil. Di saat yang sama, kualitas interaksi sosial mereka pun akan meningkat. 

3. Mengelola Stres dan Konflik

Seiring dengan meningkatnya intensitas dan jumlah interaksi anak di lingkungan sosial, konflik pun menjadi satu isu yang tak terhindari.

Dengan mengajarkan sikap baik, anak dapat meningkatkan kecerdasan emosional mereka, yang membantu mereka mengelola stres dan konflik secara efektif.

Anak-anak yang dapat mengelola stres dan konflik dengan positif cenderung lebih mampu berinteraksi secara positif dengan teman-teman mereka dan menghindari perilaku yang merugikan, seperti memukul dan berteriak.

Penelitian juga menunjukkan bahwa emosi positif membantu anak memperluas cara mereka berpikir dan bertindak, serta mendukung pengembangan strategi adaptif seperti regulasi emosi dan empati, yang krusial dalam mengelola interaksi sosial tanpa perilaku agresif.

Hal ini tentu tidak berdiri sendiri perlu dukungan keluarga dan sekolah yang diharapkan memperhatikan perkembangan kecerdasan emosional dengan seksama, mengusung gaya pengasuhan yang demokratis dan authoritative serta memberikan feedback positif secara tepat kepada anak-anak untuk mendukung komunikasi efektif saat terjadi konflik.

Cara Mengajarkan Sikap Baik untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional

Beberapa cara yang dapat dilakukan AyBun untuk mengajarkan sikap baik ke Anak antara lain:

1. Menjadi Contoh yang Baik

Anak-anak belajar banyak dari mengamati perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, penting bagi AyBun untuk menjadi contoh yang baik dalam berperilaku. Tunjukkan sikap baik dalam interaksi sehari-hari, seperti menghargai orang lain, meminta tolong, dan menunjukkan empati.

2. Memberikan Penghargaan dan Pujian

Ketika anak menunjukkan sikap baik, berikan penghargaan dan pujian. Hal ini dapat memperkuat perilaku positif dan memotivasi anak untuk terus berperilaku baik. Pujian yang spesifik, seperti "Mama bangga karena kamu mau berbagi mainan dengan teman", akan lebih efektif daripada pujian umum.

3. Menggunakan Cerita dan Permainan

Cerita dan permainan dapat menjadi alat yang efektif untuk mengajarkan sikap baik kepada anak-anak. Pilih cerita yang mengandung nilai-nilai positif dan ajak anak untuk berdiskusi tentang sikap baik yang ditunjukkan oleh karakter dalam cerita tersebut.

Permainan yang melibatkan kerjasama dan komunikasi juga dapat membantu anak mengembangkan sikap baik.

Baca juga: 5 Cara Melatih Anak Tangguh untuk Menjadi Sukses di Masa Depan

Penutup

Nah, itu tadi manfaat & cara untuk mengajarkan sikap baik kepada Si Kecil dalam membangun kecerdasan emosional nya.

Penting untuk mulai menerapkannya agar anak mampu mengembangkan kemampuan untuk mengelola emosi secara efektif, terutama di seribu hari pertama kehidupan, karena di masa ini 80% perkembangan otak terjadi. 

Pada periode ini,otak sangat siap untuk beradaptasi, baik secara struktural maupun fungsional terhadap berbagai rangsangan.

Oleh karena itu, memperkenalkan sikap-sikap baik seperti "tolong", "terima kasih", "maaf", dan menunjukkan sikap berbagi sejak dini sangatlah penting.

AyBun juga dapat menggunakan Buku Kumpulan Sikap Baik dari Tentang Anak yang memperkenalkan kepada Si Kecil berbagai sikap baik dengan ilustrasi kaya warna dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga mereka tidak akan mengalami kesulitan.

Buku Kumpulan SIKAP BAIK

Penulis: Mesty Ariotedjo, Gianti Amanda, dan Reda Gaudiamo. Ilustrator: Bellansori

Sinopsis:

Buku ini berisikan contoh konkret dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari dimana kata 'maaf', 'tolong', dan 'terima kasih' perlu diucapkan. Selain itu dalam buku ini juga dijelaskan pentingnya mengajarkan berbagi.

Dengan buku ini, diharapkan Si Kecil dapat menumbuhkan kebiasaan baik pada kesehariannya. 

Dapatkan di marketplace kesayangan AyBun atau langsung beli di Fitur Belanja pada aplikasi Tentang Anak!

Sumber:

Sumber Foto: Pexels

Sumber Referensi:

Artikel Terkait

Lihat Semua