
Red Flag pada Bayi Baru Lahir yang Perlu Diperhatikan!
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Natharina Yolanda, SpA
Bayi baru lahir masih dalam masa adaptasi dengan lingkungan luar rahim. AyBun perlu waspada terhadap tanda bahaya (red flag) pada bayi baru lahir yang dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan serius.
Berikut ini adalah tanda-tanda bahaya yang harus diperhatikan. Jika muncul salah satu dari tanda ini, segera konsultasikan ke dokter:
Red Flag Bayi Baru Lahir yang Harus Diwaspadai
1. Demam/Panas Tinggi
Demam (suhu tubuh lebih dari 38°C) pada bayi baru lahir adalah tanda serius yang sering kali terkait dengan infeksi berat. Selain itu, bayi juga rentan terhadap hipotermia (suhu tubuh rendah, di bawah 36.5°C), yang bisa disebabkan oleh hipoglikemia, sepsis, atau syok. Baik demam maupun hipotermia memerlukan perhatian medis segera.
2. Diare
Diare pada bayi baru lahir bisa berbahaya karena dapat menyebabkan dehidrasi dalam waktu singkat. Tanda bayi mengalami dehidrasi akibat diare meliputi:
- Tidak buang air kecil selama lebih dari 6 jam
- Mulut tampak kering
- Ubun-ubun cekung
- Menangis tanpa air mata
Jika bayi mengalami diare disertai tanda dehidrasi, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
3. Dingin
Bayi yang tubuhnya terasa dingin saat disentuh bisa mengalami hipotermia, yang disebabkan oleh:
- Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
- Infeksi berat (sepsis)
- Syok akibat gangguan peredaran darah
Hipotermia pada bayi memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi serius.
4. Kejang
Tanda kejang pada bayi baru lahir bisa sulit dikenali. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Mata melotot atau menatap kosong
- Gerakan ritmis di tangan atau kaki
- Kedutan ringan di wajah
- Bibir mengecap-ngecap
Kejang dapat disebabkan oleh hipoglikemia, infeksi otak (meningitis), atau perdarahan di otak. Jika bayi menunjukkan tanda ini, segera bawa ke fasilitas kesehatan.
5. Kulit dan Mata Kuning
Warna kuning pada kulit dan mata bayi disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dalam darah. Jika kuning muncul dalam 24 jam pertama setelah lahir atau semakin berat hingga menyebar ke dada, lengan, atau kaki, ini bisa menjadi tanda kuning yang patologis. Kondisi ini memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi seperti kerusakan otak.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Bayi Baru Lahir dan Cara Mengatasinya
6. Lemah
Lemah (letargi) adalah kondisi di mana bayi tampak tidak aktif atau kehilangan energi. Bayi yang lemah berbeda dengan bayi yang hanya mengantuk, karena letargi bisa disebabkan oleh kondisi serius seperti:
- Infeksi berat
- Hipoglikemia
- Masalah neurologis
Tanda-tanda bayi yang lemah meliputi:
- Sulit dibangunkan meskipun disentuh
- Tidak responsif terhadap suara atau cahaya di sekitarnya
- Tampak tidak tertarik pada aktivitas di sekitarnya
Jika bayi terlihat terlalu lemah atau tidak responsif, segera cari bantuan medis.
7. Menangis atau Merintih Terus Menerus
Tangisan bayi yang tidak kunjung reda, bahkan setelah diberi kenyamanan atau makanan, bisa menjadi tanda bahwa bayi mengalami rasa nyeri atau ketidaknyamanan. Tangisan disertai merintih (grunting) juga bisa mengindikasikan:
- Gangguan pernapasan
- Masalah pencernaan (seperti kolik)
- Infeksi serius
Jika bayi menangis terus-menerus dan menunjukkan gejala lain seperti demam atau tidak mau menyusu, segera konsultasikan ke dokter.
8. Muntah-muntah
Muntah yang berwarna hijau atau mengandung darah adalah tanda bahaya pada bayi baru lahir. Ini bisa mengindikasikan adanya sumbatan usus, infeksi saluran cerna, atau masalah lainnya. Jika bayi muntah berulang, segera bawa ke dokter.
9. Sesak Napas
Perhatikan pola napas bayi. Jika bayi mengalami:
- Napas lebih dari 60 kali per menit (takipnea)
- Napas berbunyi, seperti merintih atau mendesah
- Tarikan dada ke dalam (chest retraction) atau hidung kembang-kempis (nasal flaring)
- Perubahan warna kulit menjadi kebiruan, terutama di sekitar bibir dan kuku
Ini bisa menjadi tanda gangguan pernapasan, seperti pneumonia, mekonium aspirasi, atau kelainan bawaan pada paru-paru.
10. Tali Pusat Kemerahan Sampai Dinding Perut dan Berbau atau Bernanah
Tali pusat yang sehat biasanya akan mengering dan lepas dalam waktu 1-2 minggu. Namun, jika tali pusat tampak kemerahan, bernanah, atau berbau tidak sedap, ini adalah tanda infeksi serius (omphalitis) yang bisa menyebar ke seluruh tubuh bayi.
11. Tidak Mau Menyusu
Bayi yang tidak mau menyusu, menolak makan, atau memiliki kemampuan menyusu yang lemah adalah tanda yang perlu diperhatikan. Ini bisa menjadi indikasi masalah seperti:
- Infeksi berat (sepsis)
- Gangguan metabolik
- Masalah pernapasan atau kondisi kesehatan lainnya
Bayi yang menolak menyusu lebih dari 2 kali waktu menyusu normal perlu segera diperiksakan ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
12. Tinja Bayi saat Buang Air Besar Berwarna Pucat
Tinja bayi yang normal berwarna kuning atau hijau kecoklatan. Jika tinja bayi berwarna pucat atau seperti dempul, ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada hati atau saluran empedu, seperti atresia bilier. Segera konsultasikan ke dokter jika warna tinja bayi tidak normal.
Kesimpulan
Bayi baru lahir memerlukan perhatian ekstra karena mereka belum dapat menunjukkan tanda-tanda sakit dengan jelas. AyBun perlu mengenali tanda-tanda bahaya seperti demam, sesak napas, tidak mau menyusu, lemah, muntah, diare, atau tinja berwarna pucat.
Jika salah satu tanda ini muncul, jangan ragu untuk segera membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

