vitamin D

Rekomendasi Vitamin D Sesuai Usia dari IDAI dan Pentingnya untuk Kesehatan Anak

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Radhian Amandito, Sp.A

Vitamin D memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Rekomendasi mengenai asupan  vitamin D untuk anak-anak dapat memengaruhi kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi otot. 

Artikel ini akan menganalisis rekomendasi vitamin D dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan membahas pentingnya memenuhi kebutuhan vitamin D pada anak-anak, dengan merujuk pada penelitian yang diterbitkan di jurnal Pediatrics dari American Academy of Pediatrics.

Rekomendasi IDAI Mengenai Vitamin D

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), asupan vitamin D pada anak-anak sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah risiko penyakit tulang seperti rakhitis. IDAI merekomendasikan asupan vitamin D sejak bayi, dan pemberian suplemen vitamin D sebaiknya dimulai pada bayi yang hanya mendapatkan ASI eksklusif.

Rekomendasi IDAI menyatakan bahwa pemberian suplemen vitamin D perlu dilanjutkan hingga anak mencapai usia tertentu, terutama jika mereka memiliki risiko kekurangan vitamin D. Faktor-faktor seperti kurangnya paparan sinar matahari, warna kulit yang gelap, dan gangguan penyerapan dalam tubuh dapat meningkatkan risiko kekurangan vitamin D.

Pentingnya Vitamin D untuk Kesehatan Anak 

Kesehatan Tulang: Vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium, yang esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang anak-anak. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan masalah kesehatan tulang, seperti rakhitis.

Sistem Kekebalan Tubuh: Vitamin D juga memiliki peran dalam menjaga sistem kekebalan tubuh anak-anak tetap berfungsi optimal. Kelebihan vitamin D telah terkait dengan perlindungan terhadap infeksi dan penyakit.

Fungsi Otomatis dan Saraf: Vitamin D memainkan peran dalam fungsi otot dan saraf. Kekurangan vitamin D dapat berdampak pada kesehatan otot dan menyebabkan kelemahan.

Pencegahan Penyakit Kronis: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan vitamin D yang cukup pada masa kanak-kanak dapat berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis di masa dewasa, termasuk penyakit jantung dan diabetes.

Risiko Kekurangan Vitamin D pada Anak-anak 

Meskipun paparan sinar matahari dapat membantu tubuh menghasilkan vitamin D, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko kekurangan pada anak-anak. 

Anak-anak yang tinggal di daerah dengan sedikit sinar matahari, memiliki kulit yang gelap, atau tidak mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup karena pola hidup tertentu dapat berisiko mengalami kekurangan vitamin D.

Kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat berdampak serius pada kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh mereka. Oleh karena itu, penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan vitamin D yang memadai melalui suplemen atau makanan yang kaya vitamin D, terutama jika faktor risiko kekurangan tersebut ada.

Analisis Penelitian Jurnal Pediatrics

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Pediatrics, disebutkan bahwa kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat terjadi bahkan di daerah yang cukup terkena sinar matahari. 

Faktor-faktor seperti penggunaan tabir surya yang berlebihan, pola makan yang kurang sehat, dan kurangnya perhatian terhadap asupan vitamin D dapat berkontribusi pada kekurangan tersebut. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa asupan vitamin D anak-anak perlu diperhatikan secara cermat.

Cara Memenuhi Kebutuhan Vitamin D pada Anak-anak

Suplemen Vitamin D: Sesuai rekomendasi IDAI, pemberian suplemen vitamin D pada bayi dan anak-anak sangat penting, terutama pada mereka yang mendapatkan ASI eksklusif.

Salah satunya yaitu produk  vitamin D 600 IU dari Xpert Boost yang dikembangkan oleh dokter spesialis anak dan ahli nutrisi anak. Dosisnya  dibuat sesuai untuk anak-anak, ibu hamil, dan perempuan dewasa sesuai dengan rekomendasi IDAI.

Vitamin D yang aman memiliki tekstur enak dan nyaman, aman untuk ibu menyusui, tanpa pengawet, dan pewarna sintesis.

Ikatan Dokter Indonesia merekomendasikan vitamin tersebut dikonsumsi berdasarkan fakta di Indonesia 1 dari 2 bayi belum mengonsumsi vitamin D

Tak hanya kesehatan tulang, tetapi vitamin D penting untuk kekebalan tubuh si Kecil, agar anak terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh infeksi. Misalnya kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko 4 kali terkena infeksi saluran kemih. 

Kemudian jika anak mengalami kekurangan vitamin D yang berat dapat menyebabkan penyakit riketsia nutrisional. Penyakit riketsia ini biasa terjadi pada usia 6 bulan - 2,5 tahun dengan gejala:

  • Kelemahan otot
  • Keterlambatan perkembangan gerak motorik
  • Pembesaran area pergelangan tangan dan lutut
  • Tungkai berbentuk O
  • Gangguan bentuk kepala
  • Keterlambatan pertumbuhan gigi
  • Penurunan kepadatan tulang dan infeksi

Paparan Sinar Matahari: Pastikan anak-anak mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup, terutama pada pagi hari.

Konsumsi Makanan Kaya Vitamin D: Sertakan makanan kaya vitamin D dalam pola makan anak-anak, seperti ikan salmon, kuning telur, dan produk susu yang diperkaya.

Dengan memahami pentingnya vitamin D dan cara memenuhi kebutuhan anak-anak, orang tua dapat berperan aktif dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka. 

Itulah pentingnya dan rekomendasi suplemen vitamin D untuk anak.

Yuk, Ayah Bunda pastikan si Kecil dapat asupan vitamin yang cukup untuk pertumbuhan yang optimal! Unduh dan gunakan aplikasi Tentang Anak untuk mendampingi Ayah Bunda dalam mengasuh si Kecil!

Foto: freepik

Sumber:

Corsello, A. dkk (2023). ‘Vitamin D in pediatric age: Current evidence, recommendations, and misunderstandings’. National Library of Medicine, PubMed Central.

Vitamin D, Kebutuhan dan Rekomendasi. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2020. 

Porto, A. (2022) ‘Vitamin D for Babies, Children & Adolescents’. Healthy Children.org. American Academy of Pediatrics

Artikel Terkait

Lihat Semua