ruam air liur

Ketahui Penyebab Ruam Air Liur pada Bayi & Cara Efektif Mengatasinya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Natharina Yolanda, Sp.A

Ruam air liur pada bayi adalah masalah kulit yang sering dialami oleh bayi, terutama ketika mereka mulai tumbuh gigi. 

Kondisi ini terjadi ketika kulit bayi terus-menerus terkena air liur, menyebabkan iritasi, kemerahan, dan bahkan peradangan di sekitar mulut, pipi, leher, ataupun dagu. 

Meski umum terjadi, ruam air liur bisa membuat si kecil merasa tidak nyaman. 

Nah, AyBun, yuk ketahui apa penyebab ruam air liur dan bagaimana cara efektif untuk mengatasinya!

Apa Itu Ruam Air Liur pada Bayi?

Ruam air liur pada bayi, atau dikenal juga sebagai drool rash atau sialorrhea, terjadi ketika air liur terlalu lama membasahi kulit, yang kemudian dapat mengiritasi kulit. 

Kulit bayi yang masih lembut dan sensitif sangat mudah mengalami iritasi ketika terpapar air liur yang mengandung enzim pencernaan.

Ruam air liur berupa bercak datar atau sedikit menonjol dengan benjolan merah kecil atau tampak pecah-pecah dan kering bersisik, biasanya muncul di sekitar mulut, dagu, pipi, ataupun leher.

Kondisi ini tidak menular dan juga tidak menunjukan masalah kesehatan yang serius, namun jika dibiarkan bisa membuat bayi tidak nyaman, bahkan menimbulkan rasa sakit dan gatal di kulit. 

Penyebab Ruam Air Liur pada Bayi

Ada beberapa penyebab utama kenapa bayi mengalami ruam air liur. Berikut beberapa di antaranya:

1. Pertumbuhan Gigi

Salah satu alasan paling umum bayi mengeluarkan banyak air liur adalah ketika mereka sedang dalam fase pertumbuhan gigi. 

Pertumbuhan gigi memicu produksi air liur berlebih yang bisa menetes keluar dari mulut ke wajah, terlebih bila si Kecil sering memasukkan tangannya ke dalam mulut.

Sebelum tumbuh gigi, bayi juga sudah mengeluarkan banyak air liur karena kelenjar air liur mereka berkembang pada usia 2 hingga 3 bulan. Jadi, air liur yang berlebihan tidak selalu berarti tumbuh gigi.

2. Makanan

Bayi sering makan dengan berantakan. Seringkali, makanan tersisa di seluruh wajah mereka. Ketika makanan tersebut mengering dan terlalu lama menempel di kulit, hal ini juga dapat menyebabkan ruam air liur.

Pastikan untuk mengelap mulut bayi dengan lembut setelah makan untuk membantu mencegah timbulnya ruam.

3. Kemampuan Menelan yang Masih Terbatas

Bayi memiliki kemampuan menelan yang belum sempurna, sehingga air liur cenderung menumpuk di sekitar mulut dan wajah. 

Ditambah lagi, bayi sering membuka mulut, terutama saat bermain atau makan, yang memungkinkan air liur mengalir dengan bebas. 

Pada usia dini, bayi juga belum memiliki gigi depan yang berfungsi sebagai "penghalang" untuk menjaga air liur tetap di dalam mulut, sehingga lebih mudah bagi air liur untuk keluar.

Faktor-faktor ini berkontribusi pada timbulnya ruam air liur, yang terjadi saat kulit bayi terkena air liur secara berlebihan dan dalam waktu lama.

4. Pemakaian Dot atau Empeng

Pemakaian dot atau empeng dalam jangka panjang bisa menyebabkan kulit di sekitar mulut bayi tetap basah dan lembab. Hal inilah dapat meningkatkan risiko ruam.

Baca juga: Cara Praktis & Atasi Ruam Popok pada Bayi saat Liburan dengan Ini!

Cara Efektif Mengatasi Ruam Air Liur pada Bayi

Biasanya ruam air liur akan hilang dengan sendirinya dalam waktu seminggu tanpa intervensi dokter. 

Namun, untuk mempercepat proses penyembuhan, penting bagi AyBun untuk menjaga kebersihan dan memilih produk perawatan kulit yang tepat bagi si Kecil.

1. Cuci Kulit Setiap Hari

Bersihkan mulut dan leher si Kecil dengan air hangat secara lembut setelah makan dan tidur. Gunakan kain bersih, dan pastikan memeriksa lipatan di leher si Kecil untuk membersihkan air liur yang mungkin menetes. Jangan biarkan area tersebut basah! Tepuk-tepuk kulit hingga kering dengan lembut.

2. Gunakan Petroleum Jelly

Setelah kulit si Kecil kering, oleskan petroleum jelly di area ruam. Petroleum jelly yang terbuat dari kombinasi minyak mineral dan lilin dapat membantu mengatasi iritasi ringan sekaligus melembabkan kulit.

Pastikan kulit sudah bersih dan kering sebelum mengoleskan petroleum jelly agar tidak menjebak bakteri yang dapat memperburuk kondisi kulit.

Namun, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan produk tertentu, terutama di sekitar mulut bayi.

3. Hindari Produk yang Dapat Mengiritasi

Pilih deterjen, sabun, dan lotion bayi yang lembut dan bebas pewangi agar tidak mengiritasi kulit sensitif si Kecil.

Disarankan untuk menggunakan sabun yang minim busa dan tidak mengandung bahan SLS/SLES atau paraben karena bisa memicu munculnya iritasi.

Selain itu AyBun juga dapat memilih lotion bayi yang mengandung colloidal oatmeal karena terkenal efektif bantu atasi ruam dan iritasi pada kulit.

4. Sterilkan Botol dan Empeng Bayi

Pastikan botol dan empeng selalu bersih dan steril untuk mencegah ruam akibat benda yang sering kontak dengan mulut bayi. Ganti atau kurangi penggunaan barang yang tampak memperparah ruam.

Tips Mencegah Munculnya Ruam Air Liur 

Berikut cara mencegah munculnya ruam air liur agar Si Kecil Tetap Nyaman dan Sehat

1. Lap dengan Lembut

Selalu sediakan kain lembut atau lap bersih untuk mengelap air liur dari mulut dan dagu si Kecil, terutama setelah makan dan tidur. 

Jangan lupa periksa lipatan leher dan dada untuk memastikan tidak ada air liur yang menetes. Gunakan kain bersih dan kering, serta tepuk-tepuk dengan lembut untuk menghilangkan air liur.

2. Gunakan Celemek

Jika si Kecil banyak mengeluarkan air liur hingga membuat bajunya basah, gunakan celemek untuk melindungi kulit dan pakaiannya. Ganti celemek yang basah dengan yang bersih dan kering agar si Kecil tetap nyaman.

3. Istirahat dari Penggunaan Empeng

Empeng bisa memicu ruam air liur jika air liur terperangkap di sekitar mulut. Sering-seringlah mengelap mulut si Kecil dengan kain kering, dan beri jeda dalam penggunaan empeng agar kulit di sekitar mulut dapat terkena udara segar.

4. Jangan Biarkan Sisa Makanan Terlalu Lama

Jangan biarkan sisa makanan menempel terlalu lama di wajah si Kecil setelah makan, karena hal ini juga bisa menyebabkan ruam. Bersihkan mulut dan wajah si Kecil segera setelah makan untuk menghindari sisa makanan menempel terlalu lama.

Kapan Harus Khawatir Saat Ruam Air Liur?

Ruam air liur pada umumnya tidak berbahaya, namun jika ruam semakin parah, muncul bintik-bintik bernanah, atau bayi terlihat sangat tidak nyaman, segera konsultasikan ke dokter. 

Terkadang, ruam yang tidak ditangani dengan baik bisa berkembang menjadi infeksi kulit yang membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Kesimpulan

Ruam air liur pada bayi adalah kondisi yang umum dan biasanya tidak berbahaya. Namun, dengan perawatan yang tepat, AyBun bisa membantu mengatasi dan mencegah ruam ini agar tidak semakin parah. 

Mulai dari membersihkan air liur secara rutin hingga menggunakan pelembab khusus bayi, langkah-langkah sederhana ini dapat membuat bayi merasa lebih nyaman dan kulitnya tetap sehat. 

Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika ruam tak kunjung membaik atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.

Artikel Terkait

Lihat Semua