
Tidak Bisa Dicegah, Ini 6 Langkah Deteksi Skoliosis pada Anak
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Natharina Yolanda Sp.A
Skoliosis memang tidak bisa dicegah, namun deteksi dini bisa membuat perbedaan besar! Kondisi ini sering tersembunyi di balik pertumbuhan normal anak, terutama saat growth spurt atau percepatan tumbuh di usia 10–15 tahun. Sayangnya, jika tidak terdeteksi sejak awal, skoliosis bisa memburuk dan meningkatkan risiko tindakan medis seperti penggunaan brace atau bahkan operasi.
Untungnya, orang tua bisa membantu dengan skrining sederhana di rumah. Yuk, kenali 6 langkah deteksi skoliosis anak berikut ini!
Apa Itu Skoliosis?
Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang di mana tulang belakang melengkung menyamping menyerupai huruf "S" atau "C".
Sebagian besar kasus skoliosis pada anak tergolong idiopatik, artinya penyebab pastinya tidak diketahui. Faktor genetik hingga pertumbuhan tulang yang tidak seimbang bisa menjadi pemicu.
Tanpa deteksi dini, skoliosis bisa memperburuk postur, menyebabkan nyeri, masalah pernapasan, dan berdampak pada kepercayaan diri anak.
Langkah Deteksi Skoliosis Anak di Rumah
Mengutip dari Children’s Healthcare of Atlanta, berikut adalah enam langkah sederhana deteksi skoliosis anak di rumah:
1. Anak Berdiri dengan Kaki Rapat dan Seimbang
Minta anak berdiri tegak, kaki rapat, dan berat badan seimbang di kedua kaki. Pastikan pakai pakaian ketat agar bentuk tubuh terlihat jelas.
2. Satukan Telapak Tangan dan Luruskan ke Depan
Anak merapatkan kedua telapak tangan di depan dada, lalu meluruskan tangan ke depan.
3. Tundukkan Dagu dan Turunkan Tubuh ke Arah Lantai
Dengan posisi tangan lurus, anak perlahan membungkuk ke depan, seperti ingin menyentuh lantai. Ini disebut Adams Forward Bend Test.
4. Amati dari Depan: Apakah Ada Punuk?
Perhatikan sisi kanan dan kiri punggung. Adakah satu sisi yang tampak lebih tinggi (seperti punuk kecil)? Ini bisa jadi tanda skoliosis.
5. Lihat dari Belakang: Asimetri Tubuh Anak
Dari belakang, amati apakah bahu, pinggang, atau pinggul tampak tidak sejajar.
6. Periksa dari Samping: Apakah Ada Lengkungan Huruf "C"?
Dari samping, lihat bentuk tulang belakang. Apakah ada kelengkungan berlebihan menyerupai huruf "C"?
⚠️ Catatan: Ini hanya skrining awal, bukan diagnosis resmi.
Apa yang Dilakukan Jika Ada Tanda Abnormal?
Jika ada kecurigaan skoliosis, segera konsultasikan ke dokter ortopedi anak. Hanya pemeriksaan klinis dan radiologis (rontgen) yang bisa memastikan diagnosis skoliosis.
Dokter akan melakukan pengukuran sudut lengkungan tulang belakang lewat foto rontgen untuk menentukan derajat skoliosis.
Kapan Anak Harus Diskrining untuk Skoliosis?
Menurut panduan, waktu terbaik melakukan skrining skoliosis adalah:
- Perempuan: usia 10 dan 12 tahun
- Laki-laki: usia 13 dan 14 tahun
Skrining rutin penting untuk mendeteksi skoliosis sebelum mencapai derajat parah.
Kesimpulan
Meskipun skoliosis tidak bisa dicegah, deteksi dini sangat berperan dalam mencegah kondisi bertambah buruk. Dengan melakukan 6 langkah deteksi skoliosis anak di rumah, orang tua bisa segera mengenali tanda-tanda awal skoliosis.
Jika ada ketidakseimbangan atau lengkungan aneh pada tubuh anak, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Skrining rutin sangat penting, terutama selama masa pertumbuhan cepat.

Foto: Freepik
Referensi:
- https://www.choa.org/-/media/Files/Childrens/medical-professionals/scoliosis-screening-resources/5-step-scoliosis-screening-volunteers-2021.pdf
- https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/introduction-to-scoliosis/#:~:text=Children%20can%20be%20screened%20at
- https://nationalscoliosiscenter.com/blog/scoliosis-insights/how-to-screen-your-child-for-scoliosis/
