Stimulasi Sensori dan Latih Kemandirian Anak saat Belajar Mandi Sendiri
- Ditulis oleh Gianti Amanda, M.Psi, Mont. Diploma.
- Ditinjau oleh Gianti Amanda, M.Psi, Mont. Diploma.
Rutinitas mandi penting dilakukan bukan hanya untuk merawat kebersihan badan anak, aktivitas mandi bisa jadi kesempatan untuk stimulasi berbagai indera sensorik anak. Namun, tak jarang, mandi adalah satu aktivitas yang sering 'ditunda' atau ditolak anak, biasanya karena sedang asyik bermain atau melakukan aktivitas lain.
Untuk mengantisipasi maupun menghadapi hal ini, Aybun perlu melakukan pembiasaan dengan cara memberikan anak pilihan, seperti “mau membawa mainan mobil merah atau mobil biru?”, “Yuk, pilih baju untuk setelah mandi yang gambar dinosaurus atau gambar kereta?”.
Adanya kesempatan memilih membuat anak merasa turut andil dalam aktivitasnya. Rutinitas mandi penting dilakukan karena untuk kebersihan badan anak, serta sebagai bagian dari rutinitas anak di kesehariannya. Saat mandi bisa jadi kesempatan untuk stimulasi sensori anak yang dapat mendukung tumbuh kembang si Kecil.
Selain itu, melatih anak mandi sendiri sedini mungkin bermanfaat untuk:
- Menekankan pentingnya menjaga kebersihan
- Membangun batasan fisik yang nyaman dengan orang lain
- Mendukung kemandirian si Kecil
Konsistensi terhadap rutinitas mandi perlu dilakukan untuk mencegah tantrum atau penolakan terhadap kegiatan mandi. Pada saat mandi anak-anak juga belajar mengenal waktu, misalnya terkadang anak menolak hingga mengalami tantrum saat harus selesai mandi, jika hal ini terjadi tetaplah konsisten untuk selesai pada waktunya. Sampaikan kepada anak “5 menit lagi selesai ya”, “setelah dua kali bilas mainan waktunya memakai handuk”.
Untuk mendukung kelancaran penerapan rutinitas, lakukan persiapan di area kamar mandi. Contohnya seperti, meletakkan mainan favorit si Kecil di dalam keranjang yang bisa basah di samping bak mandi, letakkan sabun, sampo, handuk di tempat yang mudah terjangkau, dan gunakan alas mandi agar tidak licin.
5 Ide Stimulasi Sensori Latih Kemandirian
Ayah Bunda juga perlu menciptakan suasana mandi yang menyenangkan bisa mencoba dengan lakukan ide stimulasi di bawah ini untuk kegiatan sensori, sekaligus dapat mendukung tumbuh kembang anak usia 1.5 tahun ke atas :
- Siang hari, di luar waktu mandi, bacakan buku tentang belajar mandi sendiri dari Tentang Anak, dari buku anak mendapatkan cerita mengenai kebiasaan mandi.
- Bermain tuang air, tuang air dari atas ke bawah, anak belajar bahwa air bisa berpindah tempat, bisa dipindah ke berbagai bentuk wadah.
- Ajak anak membawa mainan ke kamar mandi, pilih yang aman terkena air. Lalu hitung dan sebutkan warna dari mainan-mainan tersebut. Misal: satu bebek kuning, satu mobil merah, ada dua mainan.
- Bermain mengenal suhu air hangat dan dingin, “yuk cek dulu airnya, ini air hangat Kak, coba Bunda buka keran air dinginnya.. ini air dingin”
- Bermain mengenal nama anggota badan dan belajar mandi sendiri sedikit demi sedikit. “Pertama kita pakai sampo dulu untuk rambut Kakak, mau coba usapkan samponya sendiri?”
Beberapa ide ini bisa dipilih untuk dilakukan ketika anak sedang mandi, kegiatan mandi selain untuk stimulasi, bisa menjadi kesempatan untuk melatih kemandirian anak serta membangun keeratan dengan anak juga lho, AyBun =)
Memang semuanya tidak mudah dilakukan ya Bunda, terutama di usia anak yang benar-benar baru mengenal tekstur yang belum biasa ia temui. Sehingga memang penting Ayah Bunda membiasakan dan mencoba banyak hal baru dengan si Kecil.
Jangan lupa untuk selalu memastikan keamanan anak saat bermain atau beraktivitas, Ayah bunda juga bisa bermain dengan kumpulan ide permainan yang ada di aplikasi Tentang Anak.
Foto: Designed by freepik
Sumber:
https://www.fatherly.com/parenting/how-to-shower-naked-parents-teaching-bathroom/
https://lovevery.com/community/blog/child-development/how-to-montessori-your-bathroom/