Susu Formula dan Susu Hewani, Mana yang Lebih Baik?
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Agatha Febrina, Sp.A
Dalam beberapa waktu terakhir, WHO mengeluarkan rekomendasi terkait pemberian makanan pendamping pada bayi usia 6 - 23 bulan yang cukup menarik perhatian.
Salah satu poin penting adalah terkait susu yang sebaiknya diberikan pada anak usia 12 - 23 bulan yang tidak lagi minum ASI.
WHO merekomendasikan susu hewan (animal milk) daripada susu formula pada kelompok usia ini.
Namun, apa sebenarnya yang mendasari rekomendasi ini, dan mana yang lebih baik antara susu formula dan susu hewan?
Mengenal Susu Formula dan Susu Hewan
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami beberapa istilah berikut:
- Susu Hewan: Susu yang berasal dari hewan, seperti sapi, kambing, atau unta. Biasanya termasuk susu segar atau susu yang telah dipasteurisasi.
- Susu Formula: Didefinisikan oleh Codex alimentarius sebagai pengganti ASI yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupan hingga diperkenalkannya makanan pendamping yang sesuai.
- Follow-up Formula: Susu formula yang diperuntukkan bagi bayi usia 6-11 bulan dan anak usia 12-35 bulan sebagai bagian dari diet penyapihan.
Rekomendasi WHO: Susu Hewan vs. Susu Formula
WHO merekomendasikan susu hewan untuk anak usia 12-23 bulan yang tidak lagi minum ASI.
Namun, penting untuk tidak menganggap bahwa susu hewan secara otomatis lebih unggul daripada susu formula.
Pada penelitian yang menjadi salah satu bahan pertimbangan WHO, ditemukan bahwa efek pertumbuhan, perkembangan, dan komposisi tubuh pada anak yang diberikan susu hewan dan susu formula cenderung sama.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kandungan Gizi
Anak yang mengonsumsi susu formula memiliki kadar zink, zat besi, dan vitamin D yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang minum susu hewani.
Ini menunjukkan bahwa susu formula memiliki keunggulan dalam hal kandungan nutrisi tertentu yang penting untuk perkembangan anak.
2. Perkembangan Anak
Tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam indikator perkembangan anak antara yang mengonsumsi susu hewani dan susu formula.
Dengan kata lain, keduanya memiliki efek yang serupa pada pertumbuhan tubuh dan perkembangan anak.
Namun, anak yang minum susu hewan lebih rentan mengalami kekurangan vitamin D dan zat besi dibandingkan yang minum susu formula.
3. Kolesterol dan Profil Lipid
Perbandingan antara susu full-fat dan low-fat pada susu hewan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam profil lipid anak-anak yang mengonsumsi kedua jenis susu tersebut.
Begitu juga dengan susu sapi versus susu nabati, tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam kadar kolesterol atau lipid darah.
Baca juga: Pemerintah Resmi Larang Produsen dan Distributor Sufor Beri Diskon & Pasang Iklan
Mengapa WHO Merekomendasikan Susu Hewan?
Keputusan WHO untuk merekomendasikan susu hewani dibandingkan susu formula didasarkan pada beberapa pertimbangan:
1. Kebutuhan Gizi yang Berubah
Anak usia 12 - 23 bulan sudah mulai mendapatkan sebagian besar kalori dan kebutuhan zat gizi dari makanan.
Oleh karena itu, susu formula yang lebih lengkap zat gizinya dan harganya lebih mahal mungkin tidak diperlukan lagi.
2. Biaya dan Ketersediaan
Susu hewan biasanya lebih terjangkau dan lebih mudah didapatkan dibandingkan susu formula, terutama di negara dengan sumber daya terbatas.
3. Keberagaman Diet
Produk susu, termasuk susu hewani, dapat menjadi bagian dari diet yang beragam dan berkontribusi pada kecukupan nutrisi anak yang tidak disusui.
Perbandingan Susu Formula vs. Susu Hewan (Animal Milk)
Berikut adalah tabel perbedaan antara susu formula dan susu hewan (animal milk):
Aspek | Susu Formula | Susu Hewan |
Kandungan Nutrisi | Mengandung zat besi, zink, dan vitamin D lebih tinggi. | Nutrisi tergantung pada jenis susu, biasanya lebih rendah dalam zat besi dan vitamin D |
Pertumbuhan | Tidak ada perbedaan signifikan dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. | Sama seperti susu formula, mendukung pertumbuhan normal |
Harga | Lebih mahal | Lebih ekonomis, terutama dalam jangka panjang |
Ketersediaan | Tidak selalu tersedia secara lokal, terutama di daerah pedesaan atau terpencil. | Umumnya lebih mudah ditemukan dan tersedia |
Manfaat Tambahan | Mencegah defisiensi nutrisi tertentu (anemia, vitamin D). | Memberikan kalori dan nutrisi dasar, tetapi tidak sekompleks susu formula |
Kebutuhan Usia 12-23 Bulan | Kurang dibutuhkan karena anak sudah mendapatkan lebih banyak nutrisi dari makanan padat. | Cukup memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi dasar anak. |
Kesimpulan
Tidak ada jawaban yang pasti mengenai mana yang lebih baik antara susu formula dan susu sapi untuk anak usia 12-23 bulan.
Keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Jika orang tua memilih untuk memberikan susu formula, anak akan mendapatkan asupan zink, zat besi, dan vitamin D yang lebih baik.
Namun, jika memilih susu hewani, orang tua mungkin lebih diuntungkan secara ekonomi dan kemudahan ketersediaan, asalkan kebutuhan nutrisi anak dapat terpenuhi dari makanan lainnya.
Pada akhirnya, keputusan ini harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan spesifik anak, serta ketersediaan sumber daya di keluarga.
Selalu konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli gizi untuk memastikan pilihan yang terbaik bagi perkembangan anak AyBun.
Sumber Foto: Freepik
Sumber Referensi:
- WHO Guideline for complementary feeding of infants and young children 6-23 months of age. https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/373358/9789240081864-eng.pdf?sequence=1
- Animal milks compared to follow-on formula, low-fat milk, plant-based milk or fortified milk and its associated outcomes in children 12-23 months of age. https://cdn.who.int/media/docs/default-source/nutrition-and-food-safety/complementary-feeding/cf-guidelines/systematic-review-milks-12-23-months.pdf?sfvrsn=f968c9f2_3