Tanda Awal Pubertas pada Anak Laki-laki dan Perempuan, Apa yang Pertama?
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Tim Tentang Anak
Pubertas adalah proses alami yang dialami setiap anak sebagai bagian dari tumbuh kembangnya. Penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda awal pubertas pada anak agar dapat memastikan perkembangannya berjalan sesuai dengan usianya.
Selain itu, pemantauan secara berkala dengan dokter dapat membantu mendeteksi adanya pubertas dini yang dapat berdampak pada tinggi badan dan kesehatan psikologis anak.
Tanda Awal Pubertas pada Anak
Anak Laki-laki
Tanda pertama pubertas pada anak laki-laki adalah pembesaran testis.
- Sebelum pubertas, ukuran testis anak biasanya sebesar kacang merah.
- Ketika pubertas dimulai, ukurannya bertambah menjadi seukuran anggur.
Tanda-tanda seperti perubahan suara atau munculnya jakun sering disalahartikan sebagai awal pubertas, padahal itu terjadi di tahap lanjut.
Anak Perempuan
Pada anak perempuan, tanda pertama pubertas adalah pertumbuhan payudara.
- Menstruasi sering dianggap sebagai tanda awal, padahal ini adalah tahap akhir pubertas.
- Jika tanda pertumbuhan payudara terjadi sebelum usia 8 tahun, sebaiknya orang tua segera berkonsultasi dengan dokter.
Mengapa Perlu Berkonsultasi ke Dokter?
Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk:
- Memastikan bahwa pubertas terjadi pada waktu yang tepat.
- Memantau pertumbuhan anak setiap tahun untuk mencegah risiko tinggi badan pendek akibat pubertas dini.
- Memberikan terapi hormonal jika diperlukan, untuk menunda pubertas dini dan menjaga keseimbangan pertumbuhan anak.
Sebagai contoh, jika anak perempuan berusia di bawah 8 tahun sudah menunjukkan pertumbuhan payudara, atau anak laki-laki berusia di bawah 9 tahun sudah mengalami pembesaran testis, ini memerlukan perhatian medis.
Dokter dapat membantu AyBun memahami tanda-tanda ini dan menentukan langkah terbaik untuk mendukung pertumbuhan anak.
Baca Juga: ‘Pendek’ Bukan Halangan Berprestasi! Kenali Growth Hormone Deficiency yang Dialami Lionel Messi
Cara Mencegah Pubertas Dini
Pola Makan Sehat
Pola makan tinggi serat dan rendah lemak membantu menjaga keseimbangan hormon. Hindari makanan tinggi kalori dan produk olahan yang dapat memicu obesitas, salah satu faktor risiko pubertas dini.Batasi Paparan Bahan Kimia Berbahaya
Hindari paparan bahan kimia seperti BPA dalam plastik atau ftalat dalam kosmetik, yang dapat mengganggu hormon anak.Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan ideal dan menurunkan risiko gangguan hormonal.Pemantauan Rutin dengan Dokter
Pemeriksaan tahunan dapat mendeteksi pubertas dini lebih awal dan membantu mengelola proses pertumbuhan anak sesuai usia.
Kesimpulan
Mengenali tanda pertama pubertas pada anak laki-laki dan perempuan membantu AyBun memantau perkembangan anak.
Jika tanda-tanda pubertas terjadi lebih cepat dari usia biasanya, segera konsultasikan dengan dokter. Dengan pendekatan yang tepat, anak dapat tumbuh secara optimal, baik fisik maupun emosional.
Pantau pertumbuhan anak menggunakan fitur Tumbuh di aplikasi Tentang Anak. Jangan lupa untuk berkonsultasi rutin dengan dokter untuk memastikan tumbuh kembang anak optimal!
Sumber Foto: Freepik
Referensi: