
Cegah Picky Eating, BB Naik, dan Lebaran Gak Panik! Tips Jitu Agar Si Kecil Tidak GTM
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Natharina Yolanda Sp.A
Momen Lebaran selalu identik dengan makanan melimpah, mulai dari ketupat, opor, rendang, hingga kue kering seperti nastar dan kastengel. Bagi orang dewasa, ini adalah surga kuliner! Tapi bagi anak-anak, justru bisa jadi momok picky eating.
Pernah mengalami ini, AyBun?
- Anak lebih banyak ngemil kue kering daripada makan makanan utama.
- Ketika tiba waktunya makan, anak GTM (Gerakan Tutup Mulut) karena sudah kenyang dengan gula dan tepung.
- Setelah Lebaran, berat badan turun karena asupan nutrisi tidak tercukupi.
- Anak semakin picky, hanya mau makanan tertentu, seperti yang gurih atau manis.
Picky eating yang semakin parah bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, penting bagi AyBun untuk menerapkan strategi yang tepat agar si kecil tetap makan makanan bergizi, berat badan tetap naik, dan Lebaran bisa dinikmati tanpa drama!
Kenapa Anak Jadi Picky Eater saat Lebaran?
Picky eating sering muncul atau semakin parah saat Lebaran karena beberapa faktor berikut:
- Pola makan berubah: Anak terbiasa dengan jadwal makan yang teratur, tetapi saat Lebaran, jadwal bisa kacau karena tamu yang datang atau kunjungan ke rumah keluarga.
- Terlalu banyak camilan manis & gurih: Kue kering, cokelat, dan keripik lebih menggoda daripada nasi dan lauk. Ini membuat anak terbiasa dengan rasa manis dan gurih, sehingga menolak makanan lain.
- Terlalu banyak pilihan makanan: Banyaknya variasi makanan membuat anak jadi bingung memilih, dan akhirnya hanya makan yang mereka suka saja.
- Makan sambil distraksi: Saat Lebaran, anak sering makan sambil menonton TV atau bermain, sehingga tidak fokus dan justru kehilangan nafsu makan.
Tips Jitu Agar Si Kecil Tidak GTM saat Lebaran
1. Batasi Konsumsi Kue Kering dan Camilan Manis
Kue kering memang enak, tapi konsumsi berlebihan bisa menyebabkan:
- Penurunan nafsu makan: Anak sudah kenyang dengan gula dan tepung, sehingga malas makan makanan utama.
- Ketidakseimbangan gula darah: Lonjakan gula dari camilan manis bisa membuat anak lebih mudah rewel dan moody.
- Gangguan pencernaan: Terlalu banyak kue kering bisa menyebabkan sembelit atau sakit perut.
Solusi:
- Tetapkan batasan konsumsi kue, misalnya maksimal 2–3 kue per hari setelah makan utama.
- Simpan kue di tempat yang tidak mudah dijangkau anak untuk mengurangi keinginan ngemil.
- Alihkan perhatian anak dengan camilan sehat seperti buah potong, keju, atau yogurt.
2. Jaga Pola Makan yang Konsisten
Saat Lebaran, jadwal makan seringkali berubah karena kunjungan ke rumah keluarga atau tamu yang datang. Ini bisa membuat anak kelewat lapar atau malah kekenyangan sebelum makan utama.
Tips:
- Tetap pertahankan jadwal makan utama (sarapan, makan siang, makan malam) agar anak tidak hanya mengandalkan camilan.
- Pastikan anak makan makanan bergizi sebelum pergi silaturahmi agar tidak hanya ngemil di rumah orang lain.
- Beri camilan sehat di antara jam makan, seperti pisang, telur rebus, atau susu full cream.
3. Pastikan Asupan Nutrisi Seimbang untuk BB Naik Optimal
Agar berat badan anak tetap naik meski dalam suasana Lebaran, pastikan si Kecil mendapatkan cukup protein, lemak sehat, dan vitamin penting.
Vitamin dan mineral penting untuk anak (1–3 tahun):
Vitamin | Fungsi | Asupan Harian |
Vitamin A | Mendukung pertumbuhan & daya tahan tubuh | 400 µg/day |
Vitamin D | Penyerapan kalsium & pertumbuhan tulang | 5 µg/day |
Vitamin B3 | Mendukung metabolisme energi | 6 mg/day |
Tips:
- Tambahkan protein seperti ayam, ikan, telur, dan daging ke dalam menu anak.
- Gunakan lemak sehat dari minyak zaitun, alpukat, atau santan agar kalori tetap optimal.
- Jika anak sulit makan banyak, tingkatkan kepadatan energi makanan, misalnya dengan menambahkan keju atau mentega ke dalam menu harian.
4. Buat Makanan Lebaran Lebih Ramah untuk Si Kecil
Banyak makanan Lebaran yang terlalu berbumbu atau berminyak untuk anak, sehingga membuat mereka tidak tertarik atau malah mengalami gangguan pencernaan.
Solusi:
- Sajikan makanan khas Lebaran dalam versi lebih sederhana, misalnya:
- Opor ayam tanpa santan berlebihan
- Ketupat dengan lauk berkuah ringan seperti sup
- Rendang dengan daging yang lebih empuk
- Beri anak kesempatan untuk memilih makanannya sendiri agar mereka lebih tertarik.
5. Libatkan Anak dalam Proses Makan dengan Buku Velcro “Misi Menjadi Kuat dengan Makan Sehat”
Agar anak lebih paham tentang pentingnya makanan sehat dan termotivasi untuk makan dengan baik, AyBun bisa mengajak si Kecil bermain dengan buku interaktif Misi Menjadi Kuat dengan Makan Sehat.
Mengapa buku ini membantu mengatasi GTM?
- Mengenalkan konsep makanan sehat dengan cara menyenangkan.
- Anak bisa memilih berbagai jenis makanan penting untuk tubuh.
- Dilengkapi fitur interaktif yang mendukung perkembangan kognitif dan motorik halus.
- Ada resep pilihan bergizi dan tracker harian untuk memantau pola makan anak.
- Menggunakan gambar makanan asli yang mudah dikenali dan sering dikonsumsi anak.
Cara Menggunakannya:
- Bacakan cerita tentang Aluna, Nada, Swara, dan Gema yang menjalankan misi mencari makanan sehat.
- Ajak anak memilih makanan yang mereka suka dari berbagai kelompok makanan yang tersedia di buku.
- Gunakan fitur interaktif untuk melatih kecerdasan kognitif dan motorik halus.
- Cocokkan dengan makanan yang ada di rumah, lalu ajak anak untuk mencobanya langsung.
Dengan cara ini, anak akan lebih mudah memahami pentingnya makanan sehat dan lebih antusias saat waktu makan tiba!
AyBun bisa mendapatkan buku Misi Menjadi Kuat dengan Makan Sehat langsung melalui fitur belanja di aplikasi Tentang Anak!
Agar membaca buku semakin menarik, AyBun bisadownload worksheet yang bisa dikerjakan bersama si Kecil di rumah.
Kesimpulan
Lebaran seharusnya menjadi momen bahagia, bukan penuh stres karena anak GTM! Dengan menerapkan strategi seperti membatasi kue kering, menjaga pola makan yang konsisten, memastikan asupan nutrisi seimbang, menyajikan makanan ramah anak, dan melibatkan mereka dalam proses makan dengan buku interaktif, si kecil bisa tetap sehat, berat badan naik optimal, dan Moms tidak perlu panik lagi!
Yuk, terapkan tips ini dan nikmati Lebaran dengan lebih tenang!

Foto: Freepik
Referensi:
- https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/22799036231197178
- https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/low-carb-diets-for-children-with-diabetes-are-they-safe.aspx
- https://www.researchgate.net/figure/Recommended-vitamins-intake-for-children-of-different-ages_tbl3_351155139
- https://www.mdpi.com/2304-8158/14/1/69
- https://www.cambridge.org/core/journals/proceedings-of-the-nutrition-society/article/picky-eating-in-children-causes-and-consequences/34921F967B9F37046962CA866DC199C3
- https://academic.oup.com/nutritionreviews/article-abstract/75/7/516/3850125?redirectedFrom=fulltext
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10384107/
