
Usia Berapa Anak Boleh Memiliki Media Sosial Sendiri?
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Gianti Amanda M.Psi.T, Montessori, Dipl
Sebagai orang tua di era digital, AyBun tentu sering melihat anak-anak yang semakin akrab dengan gadget sejak dini. Bahkan, mungkin Si Kecil sudah mulai tertarik melihat AyBun bermain media sosial atau meniru aktivitas online yang dilakukan orang dewasa. Dari sini, muncul pertanyaan penting: kapan sebenarnya anak boleh memiliki akun media sosial sendiri?
Meskipun saat ini Si Kecil mungkin masih balita, AyBun tentu ingin memahami lebih awal tentang dunia digital yang akan dihadapi anak nantinya. Dengan banyaknya manfaat sekaligus risiko yang ada di media sosial, penting bagi orang tua untuk mengetahui aturan usia yang direkomendasikan, dampaknya bagi perkembangan anak, serta cara terbaik untuk mengenalkan teknologi secara aman dan bijak.
Di artikel ini, kita akan membahas berbagai pertimbangan penting sebelum anak memiliki media sosial, termasuk aturan dari berbagai platform, dampak psikologis, serta tips agar Si Kecil bisa tumbuh di era digital dengan sehat dan terlindungi. Yuk, simak sampai selesai!
Batas Usia Anak Menggunakan Media Sosial
Sebagian besar platform media sosial menetapkan batas usia minimum 13 tahun, sesuai dengan Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA) yang melarang pengumpulan data anak di bawah usia tersebut tanpa izin orang tua. Namun, setiap platform memiliki kebijakan masing-masing:
- Facebook, Instagram, TikTok, Twitter, dan Snapchat → 13 tahun
- WhatsApp → 16 tahun di beberapa negara
- YouTube → 13 tahun untuk akun reguler, tetapi YouTube Kids tersedia untuk anak di bawah usia tersebut
Meskipun aturan ini ada, banyak anak yang tetap bisa membuat akun dengan mudah. Oleh karena itu, peran AyBun sangat penting dalam mengawasi dan membimbing anak dalam mengenal dunia digital agar aman dan sesuai dengan usia mereka.
Dampak Media Sosial bagi Anak: Manfaat dan Risikonya
Media sosial memiliki dua sisi bagi anak-anak, di satu sisi dapat memberikan manfaat, namun di sisi lain juga berisiko jika tidak digunakan dengan bijak.
Manfaat Media Sosial bagi Anak
- Membangun Hubungan Sosial – Anak dapat terhubung dengan keluarga, teman, dan komunitas yang memiliki minat serupa.
- Menjadi Sarana Belajar – Banyak platform menyediakan informasi edukatif yang dapat membantu perkembangan anak.
- Menunjang Kreativitas – Anak bisa mengekspresikan diri melalui gambar, video, atau tulisan.
- Meningkatkan Rasa Percaya Diri – Dukungan positif dari lingkungan digital dapat membantu anak lebih percaya diri.
Risiko Media Sosial bagi Anak
- Terpapar Konten Tidak Pantas – Anak bisa menemukan konten kekerasan, pornografi, atau ujaran kebencian.
- Cyberbullying – Pelecehan dan perundungan online bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anak.
- Ketergantungan dan Gangguan Tidur – Terlalu sering menggunakan media sosial bisa mengganggu pola tidur anak.
- Masalah Privasi dan Keamanan – Anak mungkin membagikan informasi pribadi tanpa menyadari risikonya.
Agar anak mendapatkan manfaat maksimal dan terhindar dari risiko, AyBun perlu membimbing dan mengawasi aktivitas digital si kecil dengan bijak.
Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Media Sosial Secara Aman
Sebagai orang tua, peran dalam mengenalkan media sosial kepada Si Kecil sangatlah penting. Media sosial bisa menjadi sarana edukatif dan hiburan, tetapi tanpa pengawasan, dapat menimbulkan risiko.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memastikan anak mengenal media sosial secara aman:
1. Menjadi Role Model dalam Penggunaan Media Sosial
Anak belajar dari orang tua. Pastikan AyBun menunjukkan kebiasaan digital yang sehat, seperti membatasi waktu penggunaan gadget dan tidak terlalu sering bermain media sosial di depan anak.
2. Mengatur Batasan Usia dan Waktu Penggunaan
Tunda pemberian akses media sosial hingga usia yang direkomendasikan. Batasi waktu penggunaan gadget untuk menghindari kecanduan.
3. Mengawasi dan Berdiskusi Secara Terbuka
Gunakan fitur parental control untuk memantau aktivitas anak di dunia digital. Ajak anak berdiskusi tentang apa yang mereka lihat di media sosial dan ajarkan mereka berpikir kritis terhadap konten yang ada.
4. Mengajarkan Keamanan dan Privasi Digital
Jelaskan pentingnya tidak membagikan informasi pribadi di internet. Ajarkan anak untuk mengenali tanda-tanda cyberbullying dan cara mengatasinya.
Dengan bimbingan yang tepat, AyBun bisa membantu Si Kecil mengenal media sosial secara aman dan bijak, sehingga mereka dapat memanfaatkannya tanpa risiko yang berlebihan.
Pentingnya Mengatur Screen Time bagi Anak
Selain memperhatikan batas usia dalam menggunakan media sosial, pengaturan screen time juga menjadi hal yang tidak kalah penting.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak usia 2-5 tahun sebaiknya tidak menghabiskan lebih dari 1 jam per hari di depan layar, sementara anak usia sekolah dan remaja perlu batasan waktu yang konsisten untuk mencegah dampak negatif seperti gangguan tidur, berkurangnya aktivitas fisik, dan kecanduan gadget.
Beberapa langkah yang bisa AyBun lakukan untuk mengatur screen time anak dengan bijak:
- Tetapkan batas waktu sesuai usia dan kebutuhan anak.
- Ciptakan zona bebas gadget, misalnya saat makan atau menjelang tidur.
- Dorong aktivitas offline, seperti bermain di luar atau membaca buku.
- Gunakan parental control untuk mengatur konten yang diakses anak.
- Jadilah role model dengan menerapkan kebiasaan digital yang sehat.
Dengan membatasi screen time dan mengenalkan media sosial secara bertahap, AyBun dapat membantu Si Kecil tumbuh di era digital dengan lebih sehat dan seimbang.
Pemerintah Siapkan Regulasi Batas Usia Anak di Dunia Digital
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah merancang regulasi untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif dunia digital. Salah satu fokus utama adalah batas usia anak dalam mengakses platform digital guna mencegah paparan konten berbahaya sejak dini.
Menteri Komdigi Meutya Hafid menegaskan bahwa aturan ini bertujuan agar anak-anak dapat menggunakan internet secara aman dan produktif. Regulasi ini akan dimasukkan dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Tata Kelola Pelindungan Anak dalam Ruang Digital dan ditargetkan rampung di awal tahun 2025 ini.
Kesimpulan
Sebagai orang tua, AyBun berperan penting dalam membimbing Si Kecil mengenal media sosial dengan aman. Meski bermanfaat, media sosial juga memiliki risiko seperti cyberbullying dan paparan konten tidak pantas.
Membatasi waktu penggunaan, mengawasi aktivitas digital, serta mengajarkan privasi dan etika online adalah langkah penting. Regulasi pemerintah akan membantu, tetapi peran utama tetap ada di tangan AyBun. Dengan bimbingan yang tepat, Si Kecil bisa memanfaatkan teknologi secara positif dan aman.

Foto: Freepik
Referensi:
- https://www.komdigi.go.id/berita/siaran-pers/detail/menkomdigi-atur-batas-usia-anak-di-dunia-digital-lindungi-generasi-penerus
- https://pedialliance.com/socialmediaguide
- https://raisingchildren.net.au/teens/entertainment-technology/digital-life/social-media
- https://www.apa.org/topics/social-media-internet/social-media-parent-tips
- https://raisingchildren.net.au/teens/entertainment-technology/digital-life/social-media
