Ini Rahasianya Agar Anak Menjadi Cerdas
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, Psikolog
Sebagai orang tua, Ayah dan Bunda tentu menginginkan yang terbaik untuk sang buah hati, termasuk mendukung perkembangan kecerdasan anak. Namun, tidak sedikit orang tua yang masih bingung tentang bagaimana cara membentuk dan mendukung kecerdasan anak mereka.
Apakah Ayah dan Bunda salah satunya? Jika iya, Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir, karena Ayah dan Bunda sudah berada di jalur yang tepat. Artikel berikut ini akan membahas tentang rahasia agar anak cerdas. Tanpa berlama lagi, yuk simak selengkapnya!
Apa rahasia agar anak cerdas?
Tidak ada rahasia pasti yang bisa membuat seorang anak menjadi cerdas, karena kecerdasan setiap orang berbeda-beda dan setiap anak memiliki potensi yang berbeda juga. Selain itu, kecerdasan seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti genetik, lingkungan, maupun pengalaman.
Namun demikian, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak mengembangkan kecerdasannya.
Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk membentuk kecerdasan anak?
Sebagai guru pertama untuk anak, orang tua memiliki andil besar dalam mendukung perkembangan otak dan membangun keterampilan sosial anak. Lalu, hal-hal dasar apa yang dapat dilakukan orang tua untuk mendorong kesiapan belajar anak sejak dini?
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu membentuk kecerdasan anak:
1. Jadikan membaca bersama sebagai aktivitas rutin keluarga
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan orang tua untuk mulai menjadikan membaca sebagai aktivitas rutin sejak dini. Ini karena membaca diketahui dapat membangun kemampuan bahasa, literasi, dan keterampilan sosial-emosional anak.
Tidak hanya itu saja, rutinitas membaca juga dapat mendorong aktivitas di bagian otak yang terlibat dalam proses imajinasi. Dengan demikian, anak juga dapat mengembangkan imajinasi yang berperan penting dalam membentuk kecerdasan anak.
2. Adakan interaksi dengan anak sesering mungkin
Ayah dan Bunda perlu melakukan berbagai interaksi yang menyenangkan dengan, seperti bernyanyi, bercengkerama dan berpelukan bersama anak sepanjang hari.
Selain itu, AAP juga menyarankan orang tua untuk mendukung perkembangan anak melalui permainan yang menyenangkan dan sesuai usia si Kecil.
3. Ciptakan rutinitas kegiatan sehari-hari
Adanya struktur atau rutinitas sehari-hari dapat membantu si Kecil untuk menetapkan ekspektasi, mempersiapkan diri dan bertindak secara sesuai.
Dalam hal ini, Ayah dan Bunda bisa mulai dengan menetapkan jadwal rutin untuk makan, bermain dan tidur. Contohnya adalah menerapakan rutinitas sleep hygiene yang dapat memudahkan si Kecil untuk tidur.
4. Tunjukan apresiasi untuk si Kecil
Pujilah anak saat kita melihat ia berusaha dan/atau berhasil melakukan hal yang baik dan/atau menguasai hal baru.
Penting: Apresiasi tidak selalu harus dalam bentuk barang, namun dapat berupa pujian, pelukan dan/atau kejutan-kejutan sederhana yang anak sukai.
5. Ajarkan cara membangun hubungan yang sehat
Tunjukkan kepada anak bagaimana cara memperlakukan orang lain, seperti teman dan orang tua dengan baik. Pastikan kita memperlakukan anak dengan baik dan penuh penghargaan. Buat ‘menghormati orang lain’ sebagai peraturan rumah yang perlu diterapkan oleh semua anggota keluarga.
Hal ini dapat membantu Anak untuk mengembangkan kecerdasan sosial mereka dan membangun hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitarnya.
Nutrisi apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung kecerdasan anak?
Selian melakukan hal di atas, Ayah dan Bunda juga dapat mendukung kecerdasan anak dengan memberikan nutrisi yang seimbang dan bergizi. Sebab, anak membutuhkan asupan nutrisi yang bergizi untuk dapat mengembangkan kecerdasan mereka.
Adapun beberapa nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak anak adalah:
1. Protein dan Lemak Sehat
Protein dapat membantu meningkatkan kinerja otak, sementara lemak sehat dapat membantu menjaga kesehatan otak. Ada berbagai jenis protein yang dapat dikonsumsi anak selama masa pertumbuhan, seperti daging ayam, sapi, telur, dan sumber protein lainnya.
Sementara itu, untuk balita yang belum masuk tahap MPASI dapat memperoleh protein dari Alpha-Lactalbumin, kandungan protein yang ada di dalam ASI.
Alpha-Lactalbumin dapat membantu memastikan jumlah asam amino yang dibutuhkan selama proses tumbuh kembang tercukupi. Dalam hal ini, asam amino berperan dalam perkembangan otak anak.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa Alpha-Lactalbumin diperlukan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh anak, sehingga mereka menjadi tidak mudah sakit.
2. Karbohidrat
Karbohidrat memiliki peran penting dalam perkembangan kecerdasan anak, karena dapat memberikan energi yang dibutuhkan oleh otak untuk bekerja dengan baik.
Otak anak membutuhkan energi yang cukup untuk dapat berfungsi dengan baik, dan karbohidrat adalah sumber energi utama bagi otak.
Selain itu, karbohidrat juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan memori, yang merupakan faktor penting dalam perkembangan kecerdasan anak.
Oleh karenanya, orang tua harus memastikan bahwa anak mereka mendapatkan karbohidrat yang cukup dari makanan yang mereka makan.
3. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak, serta membantu menjaga kesehatan anak, termasuk kesehatan otak.
Beberapa vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak anak adalah vitamin D, vitamin B12, zat besi, seng, dan asam folat.
Vitamin D dapat membantu meningkatkan pertumbuhan sel otak, vitamin B12 dapat membantu menjaga kesehatan syaraf, sedangkan zat besi dapat meningkatkan fungsi otak. Seng dan asam folat juga dibutuhkan untuk pertumbuhan sel otak.
Oleh karena itu, Ayah dan Bunda harus memastikan bahwa si Kecil mendapatkan cukup vitamin dan mineral dari makanan yang mereka makan.
Itu dia rahasia agar anak cerdas yang perlu diketahui Ayah dan Bunda. Bagaimana, apakah sudah jelas? Kalau sudah, jangan lupa untuk menerapkannya ya AyBun!
Ingat, untuk mendukung kecerdasan anak, Ayah dan Bunda perlu berperan aktif dalam melakukan hal-hal di atas, termasuk memberikan asupan nutrisi yang bergizi seimbang untuk si Kecil.
Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, Psikolog
Artikel Terkait
Lihat SemuaAnak Diare Boleh Minum Susu? Intip Jawabannya Di Sini
Kesehatan AnakPahami Gejala & Penyebab Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan Cara Mengatasinya
Kesehatan AnakRentang Kemampuan Fokus Anak Sesuai Usianya
Kesehatan AnakSetelah MPASI Tidak Boleh Minum ASI, Benarkah? Ini Kata Dokter Anak!
Kesehatan AnakKebutuhan Tidur Ideal Sesuai Usia Anak
Kesehatan Anak- Lihat Semua