Setelah MPASI Tidak Boleh Minum ASI, Benarkah?

Setelah MPASI Tidak Boleh Minum ASI, Benarkah? Ini Kata Dokter Anak!

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh Dr. Yuni Astria, Sp.A

MPASI, lalu minum ASI? Memberi makan merupakan keharusan demi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang optimal anak.

Ini juga tidak kalah pentingnya untuk kualitas hidup seorang anak, khususnya anak batita (bawah tiga tahun).

Memberikan Makanan Pengganti ASI (MPASI) ini tidak hanya urusan kualitas dan kuantitas, tetapi merupakan kegiatan interaktif antara anak dan pemberi makan.

Dalam kegiatan interaktif ini, banyak aspek yang sering kali dilupakan atau tidak terpikirkan.

Misalnya, pembinaan suasana dan lingkungan, sikap responsif terhadap bahasa tubuh anak (tanda lapar/kenyang), pengaturan jadwal makan, dan lain-lain.

Tak jarang saat proses pemberian makan ini anak menjadi tidak tenang dan gelisah ketika tidak meminum Air Susu Ibu (ASI). Tetapi, ada hal yang Bunda perlu perhatikan.

Ternyata, memberikan ASI pada waktu yang kurang tepat justru dapat menghambat waktu makan anak atau membuat mood si Kecil berkurang.

Tidak ada aturan yang pasti mengenai apa yang harus diminum si Kecil setelah makan MPASI. Tetapi, dokter menyarankan untuk minum air putih.

Mengapa demikian?

Bayi Butuh Asupan Gizi Lainnya Selain Air Susu Ibu

ASI memang memiliki gizi tinggi dan baik untuk si Kecil. Namun, pertumbuhan anak berusia lebih dari 6 bulan membutuhkan asupan gizi lainnya.

Asupan gizi ini tidak hanya mengandalkan ASI saja, Aybun!

Sebagai Ayah Bunda pasti tahu bagaimana sulitnya ketika anak belajar makan.

Terutama, ketika anak menangis atau merengek jika tidak langsung diberi ASI. Apalagi, pada saat waktu berdekat makan, baik sebelum dan sesudah.

Pemilihan air putih setelah MPASI dapat melatih anak untuk menyukai minum air putih saat dewasa.

Air putih tidak mengandung tambahan ekstra kalori guna mencegah rasa kenyang atau kegemukan. Konsumsi air putih juga mencegah konstipasi dan membuat tinja menjadi lebih lunak.

Jika terlalu sering memberikan ASI atau susu formula (sufor) setelah jam makan utama (jeda kurang dari 2 jam), si Kecil menjadi lebih kenyang.

Hal ini bisa meningkatkan kemungkinan si Kecil malah GTM atau Gerakan Tutup Mulut, alias mogok makan.

Kandungan kalsium dalam ASI ini juga dapat menghambat penyerapan zat besi jika diberikan bersamaan atau sesaat setelah makanan utama.

Oleh karena itu, inilah pentingnya AyBun menerapkan feeding rules atau aturan makan untuk meningkatkan keberhasilan MPASI si Kecil!

Simak 5 Tips Atur Jadwal MPASI dan ASI untuk Bayi

1. Mulai MPASI dengan Porsi Kecil

Berikan porsi makan anak tidak terlalu banyak agar ia tidak jenuh dan membuang-buang makanan.

2. Berikan MPASI 3 Kali dan ASI sebagai pelengkap

Penuhi asupan gizinya pagi, siang, malam dan diselingi camilan untuk memenuhi nutrisi hariannya. ASI tetap diberikan selama masa MPASI untuk mendukung asupan kalsiumnya.

3. Perhatikan Waktu Makan Bayi

Tidak memberikan atau memaksa bayi makan ketika ia tidak lapar. Ajarkan ia makan sesuai waktu makan yang telah ditentukan.

4. Berikan MPASI Sesuai Tekstur Usianya

Berikan makanan yang memiliki tekstur lunak, padat, atau menyesuaikan usia si Kecil.

5. Berikan ASI 1-2 jam setelah MPASI

Pemberian ASI dengan jeda waktu setelah MPASI berguna memproses makanan lebih opimal. Hal ini juga tidak mengganggu jadwal makan yang telah disepakati.

Dengan demikian, anak lebih disiplin dan Ayah Bunda tidak mengalami kesulitan memberinya makan. Selain itu, asupan gizinya pun terpenuhi.

---

Nah, Ayah Bunda masih kebingungan jadwal makan anak? Atau, kehabisan ide mau memberikan menu MPASI apa untuk si Kecil hari ini?

Yuk, gunakan aplikasi Tentang Anak. Cek fitur Resep yang tersedia ratusan menu bergizi untuk dukung pertumbuhan si Kecil!

Download sekarang!

---

Foto: Pexels, Canva

Sumber: 

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi 

Artikel Terkait

Lihat Semua