anak-susah-makan

Anak Susah Makan, Ini Penyebab dan Tips Mengatasinya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh Tim Tentang Anak

Setiap orang tua tentu ingin anaknya makan dengan lahap untuk menunjang tumbuh kembangnya. Tapi, tidak jarang ada anak yang susah makan. Kondisi ini tentunya mengkhawatirkan orang tua. 

Menjaga nafsu makan anak juga mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Bagi anak yang memiliki berat badan normal, aspek kognitifnya berkembang lebih baik dibandingkan anak dengan berat badan yang kurang atau berlebih. Untuk menjaga berat badan anak yang normal, tantangan anak yang susah makan dapat diatasi dengan mengenali penyebabnya.

Setelah mengetahui alasan dari anak susah makan, Bunda bisa menemukan solusi tepat agar anak dapat kembali makan dengan lahap. Simak penyebab anak susah makan dan tips mengatasinya berikut ini!

Penyebab Anak Susah Makan

Fase anak susah makan, mulai dari sikap menolak makan hingga memilih-milih makanan, adalah hal yang wajar terjadi. Bunda tentunya harus menghadapi fase ini secara bijak dan tepat. Faktor penyebabnya pun dapat berasal dari dalam atau luar tubuh anak. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sakit

Menurunnya kesehatan anak dapat membuatnya tidak nyaman mengonsumsi makanan apapun. Beberapa penyakit tersebut seperti demam, sembelit, sariawan, tumbuh gigi, sakit gigi, hingga batuk pilek. Faktor penyebab ini dapat diatasi berdasarkan penyakit yang diderita si kecil, yaitu dengan memberikan obat atau berkonsultasi dengan dokter. 

Meskipun kondisi ini membuat anak susah makan, Bunda tetap harus mengusahakan makanan masuk ke tubuh anak. Bunda dapat mencoba memberikannya sedikit demi sedikit. Hal ini dilakukan agar anak mendapatkan energi dan pulih lebih cepat.

2. Tidak Lapar atau Selalu Kenyang

Penyebab anak susah makan berikutnya adalah rasa tidak lapar pada anak. Hal ini disebabkan oleh nafsu makan anak yang sering tidak teratur setiap harinya. 

Jika hari ini anak tidak merasa lapar ketika jam makan tiba, anak mungkin akan kembali makan dengan lahap pada keesokan harinya. Bunda sebaiknya tidak memaksa anak untuk makan jika anak sedang tidak nafsu makan, ya! Hal ini justru akan memperparah anak untuk susah makan. 

Selain rasa tidak lapar, anak juga menjadi susah makan ketika merasa kekenyangan. Makanan seperti cemilan adalah godaan yang sulit ditolak anak. Alhasil, jika anak terlalu banyak makan cemilan, anak akan merasa terlalu kenyang saat jam makan tiba. Anak juga dapat merasa terlalu kenyang karena porsi makan yang berlebihan di jam makan sebelumnya.

Rasa tidak lapar atau selalu kenyang pada anak dapat diatasi dengan mengatur porsi dan jam makan anak. Bunda perlu memastikan bahwa porsi makan besar dan cemilan anak tidak melebihi porsi normal. Bunda juga bisa mengingatkan anak bahwa tidak ada makanan di luar jam makan. 

3. Bosan dengan Menu Makanan yang Diberikan

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa bosan jika selalu diberikan menu yang sama setiap harinya. Kreativitas orang tua akan diuji di sini. Maka dari itu, Bunda dapat membuat makanan semenarik mungkin untuk si kecil. Bunda juga bisa mencoba memperkenalkan beberapa makanan baru pada anak. 

Setelah membuat variasi masakan baru, Bunda dapat mengulang menu makanan setiap 3–4 hari sekali. Jangan lupa untuk menghindari makanan yang berbahaya bagi anak, seperti misalnya makanan pemicu alergi.

4. Terdistraksi oleh Gadget atau Mainan

Untuk membuat anak makan dengan lahap, anak haruslah tertarik dan fokus pada makanan yang disuguhkan di meja makan. Namun, jika anak lebih berfokus pada benda lain, seperti gadget dan mainan, nafsu makan anak justru akan menurun dan membuatnya susah makan. 

Jika dibiarkan, hal ini akan membuat anak sulit mengenali rasa lapar dan kenyang di dalam dirinya. Akibatnya, anak berpotensi memiliki nafsu makan yang tidak stabil. Untuk mengatasi penyebab ini, Bunda harus membatasi jam bermain gadget dan mainan anak. Pastikan anak tidak membawa gadget atau mainan ke meja makan. 

5. Stres

Di masa pertumbuhannya, anak juga rentan mengalami stres. Penyebab stres pada anak dapat berasal dari kematian orang atau hewan peliharaan tersayang, perundungan (bullying) di rumah atau sekolah, hingga ekspektasi yang berlebihan dari orang tua pada anak. Stres dapat berdampak buruk pada nafsu makan anak. 

Bunda dapat melihat gejala stres pada anak melalui nafsu makan yang menurun dan kesulitan tidur. Untuk mengatasinya, Bunda bisa membicarakannya dengan anak dan mencoba meringankan stres pikirannya.

Akibat dari Anak Susah Makan

Fase anak yang susah makan adalah hal yang normal terjadi pada anak. Namun, jika terus dibiarkan, sikap anak yang susah makan akan berdampak buruk pada kondisi tubuhnya, terlebih jika anak mulai menunjukkan penurunan berat badan dan kesehatan tubuh yang memburuk.

Dalam beberapa kasus, jika anak sangat sering susah makan dan tidak kunjung diatasi, anak dapat mengalami kondisi kesehatan yang lebih parah. Beberapa kondisi tersebut adalah detak jantung yang meningkat, kekurangan elektrolit, demam, terlalu lemah, hingga malnutrisi. Perkembangan tubuh anak dapat terganggu jika masalah susah makan tidak segera diselesaikan.

Tips Mengatasi Anak Susah Makan

Salah satu cara untuk mengatasi masalah anak susah makan adalah dengan menerapkan feeding rules atau aturan makan. Feeding rules bermanfaat untuk membentuk kebiasaan makan anak. 

Jika baru pertama kali membuat feeding rules, Bunda dapat menerapkannya sedikit demi sedikit serta memberikan pemahaman kepada anak. Cara ini bertujuan agar anak dapat terbiasa tanpa merasa terpaksa atau stres saat mengikuti feeding rules.

Peran Bunda sangat penting dalam menerapkan feeding rules pada anak. Bunda akan membantu menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak makan. Ikuti 5 tips berikut ini untuk mengatasi anak susah makan dengan feeding rules yang tepat:

1. Menciptakan Lingkungan yang Menyenangkan

Tahukah Bunda bahwa suasana di meja makan sangat mempengaruhi nafsu makan anak? Suasana yang menyenangkan saat jam makan dapat membantu anak makan lebih baik. 

Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti mood anak untuk makan dan tidak memaksa anak untuk makan. Paksaan hingga omelan pada anak justru akan menimbulkan stres, yang mana menjadi salah satu penyebab anak susah makan. 

Paksaan tidak hanya muncul dalam bentuk ucapan, tetapi juga sikap, seperti mendorong piring terlalu dekat pada anak, menyuapi anak, memperhatikan makan anak, atau terus mengganti makanan yang tidak termakan dengan makanan baru. Hindari juga pembicaraan yang dapat membuat anak stres, seperti membicarakan nilai pelajaran atau menceramahi anak. 

2. Luangkan Waktu Makan bersama Anak

Jam makan dapat menjadi waktu untuk mendekatkan diri dengan anak. Tidak hanya itu, Bunda juga bisa menguatkan family bonding atau ikatan keluarga di meja makan. Maka dari itu, usahakan kedua orang tua dapat duduk bersama anak saat jam makan tiba. 

Beberapa studi menyatakan bahwa makan bersama tidak hanya berdampak baik bagi kehidupan keluarga, tetapi juga mempermudah kontrol berat badan. Bunda juga bisa melibatkan anak dalam persiapan makanan, mulai dari berbelanja, memasak, hingga menyiapkan makanan. 

3. Batasi Waktu Makan

Untuk menerapkan feeding rules yang tepat, Bunda dapat membatasi jam makan anak agar tidak lebih dari 30 menit. Lakukan cara ini dengan tidak membuat porsi yang terlalu banyak untuk anak. 

Bunda juga perlu menjadi role model yang baik dengan fokus makan di meja makan tanpa gangguan apapun, seperti gadget atau benda lainnya. Dengan mengikuti sikap makan yang baik dari Bunda, anak dapat fokus menyelesaikan makanannya sesuai waktu yang ditentukan.

4. Jangan Jadikan Makanan sebagai Hadiah

Bunda mungkin sering memberikan makanan kepada anak sebagai bentuk apresiasi atas sikap baiknya. Namun, cara ini sebaiknya dihindari, ya! Terlebih jika makanan yang diberikan adalah makanan yang tidak sehat, seperti permen atau cokelat. 

Sikap pemberian makanan sebagai hadiah dapat berdampak negatif pada kebiasaan makan anak. Sikap ini dapat mendorong anak untuk makan ketika mereka tidak lapar demi mendapatkan makanan yang dijanjikan Bunda. Memberikan makanan sebagai hadiah juga membuat anak lebih memilih cemilan daripada makanan sehat. 

Jika ingin memberikan hadiah, Bunda dapat memberikan hal lain, seperti jalan-jalan, membeli alat tulis baru, hingga menonton film kartun favoritnya.

5. Singkirkan Distraksi saat Makan

Distraksi selama makan menjadi salah satu pemicu terbesar anak mengalami susah makan. Hal ini disebabkan oleh fokus anak yang lebih besar terhadap gadget atau mainan dibandingkan makanan di depannya. Akibatnya, anak tidak mau makan dan lebih memilih bermain dengan benda favoritnya.

Untuk mengatasi anak susah makan, singkirkan distraksi apapun saat jam makan tiba. Dalam hal ini, biasakan anak untuk duduk di kursi makan dan jauhkan anak dari benda apapun yang dapat mengalihkan perhatiannya, seperti gadget, mainan, buku, dan TV.

Selain itu, ajak anak untuk menghentikan kegiatannya saat jam makan tiba, sambil mengingatkan bahwa anak bisa melanjutkan kegiatannya setelah makan. Selanjutnya, Bunda dapat mendukung anak untuk makan sendiri dengan memberikan sendok atau garpu sendiri. 

Saat makan, Bunda dapat mengajak si kecil untuk membahas makanannya, mulai dari rasa hingga tekstur. Biarkan anak berbicara dengan temponya sendiri. Bunda juga bisa mengajak anak untuk terlibat dalam menyiapkan makanan. Cara ini bertujuan agar anak termotivasi untuk memakannya.

Itu dia macam-macam penyebab dan tips terampuh untuk mengatasi anak susah makan! Ingat Bunda, hadapi masalah makan anak dengan sabar, ya! Jika Bunda baru pertama kali menerapkan feeding rules, lakukan dengan sabar dan konsisten agar anak dapat terbiasa dengan aturan makan yang Bunda buat. Kebiasaan ini akan berdampak baik pada kebiasaan makan anak di masa depan dan juga kesehatan anak.

Sumber:

Referensi:

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27570193/
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-dan-anak 
  • https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/common-concerns/toddler-not-eating

Artikel Terkait

Lihat Semua