Tidur Bersama Orang Tua

Anak Tidur Bersama Orang Tua Berbahaya? Ini Faktanya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Radhian Amandito, Sp.A

Tidur merupakan aktivitas yang diperlukan untuk menunjang tumbuh kembang bayi. Sebagai orang tua, tentunya ingin terus mendampingi anak terutama saat ia sedang tidur malam hari. 

Salah satu tantangan yang dihadapi kebanyakan orang tua yaitu melatih anak tidur sendiri, walau memang Ayah Bunda di manapun akan cenderung berpikir membesarkan anak dengan cara mereka merupakan yang terbaik.

Salah satunya yaitu menginginkan anak tidur bersama orang tua. Membahas soal anak tidur bersama orang tua, apakah ini adalah hal yang berbahaya?

Oleh karena itu artikel ini akan membahas mengenai dampaknya dan cara mengajarkan anak supaya bisa tidur mandiri.

Dampak Tidur di Satu Kamar yang Sama

Tidur bersama  adalah saat AyBun dan bayi tidur dalam kontak fisik yang erat di ranjang yang sama. Idealnya, Ayah Bunda berdua menyadari seberapa dekat AyBun satu sama lain. Banyak orang tua yang tidur bersama agar lebih mudah  menyusui  bayinya di malam hari. 

Ternyata ada studi yang menunjukkan bahwa Ayah Bunda yang berada di dekat bayi dapat membantu mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak, atau SIDS.

Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics pada bulan Juni 2017, menunjukkan sisi negatifnya yaitu bayi tidak bisa tidur nyenyak, begitu pula orang tuanya.

Para peneliti menemukan bahwa bayi yang tidur mandiri lebih awal, yaitu bayi yang tidur di kamarnya sendiri sebelum usia 4 bulan, akan tidur lebih lama dan lebih lama dibandingkan bayi yang tidur di kamar orang tuanya. 

Kemudian di usia 9 bulan, bayi memiliki kualitas tidur yang lebih baik, tidak hanya dibandingkan dengan bayi yang tidur di kamar orang tuanya, tetapi juga bayi yang beralih ke kamarnya sendiri antara usia 4 dan 9 bulan.

Hal macam ini tidak bisa dianggap sepele bagi orang tua yang kurang tidur.

Bahkan beberapa menit ekstra pun bisa membuat perbedaan besar – dan mengingat penelitian menunjukkan bahwa tidur nyenyak pada masa bayi meningkatkan kemungkinan tidur nyenyak di masa kanak-kanak juga mendukung pertumbuhannya, penelitian tersebut tampaknya menunjukkan bahwa mengeluarkan bayi dari kamar orang tuanya sejak awal dapat membantu. 

Jadi, jika ditanya bahaya atau tidak, jawabannya tidak aman apabila tidur satu ranjang/ tempat tidur. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar orang tua tidur di kamar yang sama – tetapi tidak di tempat tidur yang sama dengan bayi, sebaiknya setidaknya selama enam bulan pertama. 

Tidur di ranjang yang sama dengan bayi baru lahir dapat membahayakan mereka dalam banyak hal. Melakukan hal tersebut dapat meningkatkan risiko:

  • Mencekik
  • Jebakan
  • Mati lemas
  • Pencekikan
  • Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
  • Tertundanya perkembangan kemandirian bayi Ayah Bunda
  • Masalah tidur

Lalu, bagaimana dengan anak balita? Jawabannya juga tidak aman, Tidur bersama dengan anak berusia di atas 1 tahun memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan anak di bawah 12 bulan.

Pada usia balita 1 hingga 2 tahun, ia sudah bisa berguling dan melepaskan diri jika terjebak di tempat tidur. Seiring bertambahnya usia seorang anak, risiko untuk tidur bersama menjadi lebih kecil, namun tetap saja yang terbaik adalah mereka tidur sendiri.

Selain bahaya bagi anak Ayah Bunda, tidur bersama juga bisa menimbulkan berbagai dampak bagi orang tua. Bayi yang berbagi tempat tidur dengan orang tuanya mungkin mulai mengasosiasikan tidur dengan kedekatan dengan orang tuanya dan di tempat tidurnya.

Hal ini menjadi masalah bagi orang tua ketika mereka mencoba menidurkan anak tanpa mereka atau di ruangan lain.

Seiring bertambahnya usia anak dan balita, tidur bersama juga dapat menyebabkan lebih banyak gangguan pada istirahat Ayah Bunda.

Anak Ayah Bunda mungkin sering membangunkan Ayah Bunda di malam hari yang dapat menyebabkan kecemasan di siang hari bagi Ayah Bunda dan pasangan.

Kapan tidak boleh tidur bersama. Tidur bersama bukanlah hal yang ideal, karena dapat menimbulkan banyak ancaman bagi kesejahteraan bayi Ayah Bunda.

Berikut adalah beberapa contoh ketika Ayah Bunda tidak boleh tidur bersama dengan bayi Ayah Bunda:

  • Saat Ayah Bunda menggunakan obat-obatan (termasuk obat yang menyebabkan kantuk) atau meminum minuman beralkohol
  • Jika bayi Ayah Bunda  lahir prematur  (sebelum 37 minggu)
  • Jika bayi Ayah Bunda lahir dengan  berat badan lahir rendah  (5 pon)
  • Saat kamu sangat lelah
  • Jika Ayah Bunda merokok (meskipun tidak di kamar tidur)
  • Saat Ayah Bunda berada di sofa atau kursi berlengan

Mendorong Balita Ayah Bunda untuk Tidur Tanpa Ayah Bunda

Menghentikan tidur bersama mungkin tidak mudah bagi Ayah Bunda dan bayi Ayah Bunda. Ini dapat memberikan kenyamanan bagi anak Ayah Bunda dan menjadi pengalaman ikatan yang hangat.

Namun, Ayah Bunda dapat menggunakan tip bermanfaat berikut untuk mendorong kemandirian tidur:

  • Beralih ke berbagi kamar: Siapkan tempat tidur bayi untuk anak Ayah Bunda di kamar sebelah tempat tidur Ayah Bunda.
  • Lakukan prosesnya secara bertahap: Bersabarlah dengan anak Ayah Bunda dan lakukan perubahan kecil secara bertahap.
  • Ciptakan rutinitas waktu tidur yang positif:  Cobalah jadikan waktu tidur sebagai pengalaman yang menyenangkan bagi si kecil.
  • Tanyakan kepada profesional:  Carilah bantuan dari  dokter anak  atau konsultan tidur untuk membantu Ayah Bunda melakukan perubahan.

Sebagai orang tua, penting untuk menciptakan lingkungan yang paling aman dan nyaman bagi anak Ayah Bunda. Tidur sangat penting untuk hidup sehat, jadi setiap anggota keluarga di rumah Ayah Bunda harus memiliki ruang sendiri untuk meringkuk setiap malam.

Perlu diingat juga bahwa masa anak tidak berlangsung selamanya. Meskipun terbangun di malam hari terasa seperti selamanya, faktanya seiring berjalannya waktu, sebagian besar anak juga masih belajar tidur sepanjang malam dan memberikan waktu istirahat kepada orang tuanya. 

Untuk tahu seberapa ideal anak tidur sesuai usianya, yuk gunakan fitur BABY TRACKER pada aplikasi Tentang Anak, AyBun dapat menghitung durasi dan mencatat, juga memantau sesuai grafik setiap hari!


Foto: Freepik

Sumber:

https://raisingchildren.net.au/newborns/sleep/where-your-baby-sleeps/co-sleeping

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC28288/

https://www.webmd.com/parenting/baby/is-it-safe-to-cosleep-with-a-toddler

https://www.health.harvard.edu/blog/room-sharing-with-your-baby-may-help-prevent-sids-but-it-means-everyone-gets-less-sleep-201706062525

https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=infant-sleep-90-P02237

https://www.aap.org/en/news-room/news-releases/aap/2022/american-academy-of-pediatrics-updates-safe-sleep-recommendations-back-is-best/

https://www.latimes.com/opinion/op-ed/la-oe-levine-cosleeping-bedsharing-global-20160916-snap-story.html

http://pediatrics.aappublications.org/content/early/2017/06/01/peds.2017-0122

Artikel Terkait

Lihat Semua