Baby Blues

Baby Blues Syndrome: Ini Bahayanya Bagi Ibu & Bayi jika Tidak Tertangani

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, Psikolog

Melahirkan dan memiliki bayi merupakan peristiwa yang menimbulkan beragam emosi bagi seorang perempuan, mulai dari gembira, senang, sedih dan cemas. Bahkan, menjadi seorang ibu juga menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan, yakni baby blues.

Baby blues adalah perubahan emosi yang ditandai dengan perasaan sedih, cemas, lelah, mudah tersinggung, dan tidak sabar, yang disebabkan oleh berbagai hal mulai dari perubahan hormon setelah melahirkan, stres hingga kelelahan fisik dan emosional. Baby blues biasanya muncul setelah 2-3 hari setelah melahirkan.

Berdasarkan sejumlah penelitian, persentase ibu melahirkan yang mengalami baby blues cukup tinggi. Data yang dikutip dari American Pregnancy Association, 70%-80% ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues. Lantas, apa sebenarnya penyebab baby blues?

Penyebab Baby Blues

Hingga saat ini belum ada penelitian yang menyimpulkan penyebab utama baby blues syndrome. Namun, berdasarkan Jurnal Yoga dan Kesehatan Fakultas Brahma Widya Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, baby blues dipicu oleh perubahan fisik mulai dari payudara yang membengkak, rasa sakit di area vagina dan uterus hingga kelelahan fisik dan mental yang dialami ibu melahirkan. Pada umumnya, baby blues akan menghilang 2 minggu pasca melahirkan. Namun, jika Anda masih merasakan perasaan yang sama setelah 2 minggu, bisa jadi Anda mengalami depresi pasca melahirkan atau postpartum depression.

Pada tulisan artikel PsychCentral tahun 2021 oleh Carrie Byrd ditinjau Cydney Ortiz, PsyD perasaan Bunda yang mengalami Baby blues adalah wajar karena kadar hormon estrogen dan progesteron menurun sehingga adanya perubahan suasana hati, peningkatan kecemasa, atau keduanya

Ciri-ciri Baby Blues

Berikut ini adalah ciri-ciri baby blues yang perlu diketahui ayah-bunda. Pastikan untuk ditangani lebih lanjut agar tidak berlanjut menjadi depresi postpartum yang lebih serius.

  • Perubahan mood yang cepat.
  • Cemas.
  • Sedih.
  • Mudah tersinggung.
  • Merasa kewalahan.
  • Sering menangis.
  • Sulit konsentrasi.
  • Tidak nafsu makan.
  • Mengalami gangguan tidur.

Ciri Depresi Postpartum

Jika gejala atau ciri baby blues hanya berlangsung selama beberapa hari, pada depresi postpartum, gejalanya lebih intens dan bertahan lebih lama bahkan mencapai 1 tahun pasca melahirkan. Berikut ini adalah sejumlah ciri depresi pasca melahirkan atau depresi postpartum:

  • Merasa sangat sedih.
  • Mood berubah sangat drastis.
  • Sering menangis.
  • Sulit membangun ikatan dengan bayi.
  • Menarik diri dari keluarga dan teman-teman.
  • Kehilangan nafsu makan atau makan secara berlebihan.
  • Sulit tidur atau terlalu sering tidur (insomnia atau hipersomnia).
  • Merasa sangat lelah atau kehilangan energi.
  • Kehilangan minat dan kesenangan pada aktivitas yang biasanya Anda nikmati.
  • Mudah marah dan tersinggung.
  • Berpikir bahwa Anda bukan ibu yang baik.
  • Merasa tidak berguna, malu, dan bersalah. 
  • Turunnya kemampuan berpikir, berkonsentrasi atau membuat keputusan.
  • Merasa gelisah.
  • Mengalami rasa cemas yang parah dan serangan panik.
  • Berpikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi Anda.
  • Berpikir tentang kematian atau bunuh diri.

Cara Mengatasi Baby Blues

Jika bunda merasa mengalami sekian gejala baby blues di atas, jangan khawatir! Lakukan hal-hal berikut ini agar baby blues tidak berubah menjadi depresi pasca-melahirkan:

  • Makan secukupnya dan beristirahatlah ketika si kecil tidur. Makan makanan yang sehat dan kaya akan nutrisi.
  • Cobalah melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki di udara terbuka. Pastikan untuk terkena sinar matahari pagi.
  • Terimalah bantuan ketika orang lain seperti suami, saudara, orang tua atau mertua menawarkan.
  • Cobalah untuk rileks. Tidak perlu memikirkan pekerjaan rumah, melainkan cukup fokus pada Anda dan si kecil saja. Misalkan bertummy time bersama si Kecil rutin setiap 30 menit dan Bunda bisa melakukan pekerjaan rumah ketika bayi tidur.

Nah, itulah penyebab, ciri dan cara mengatasi baby blues syndrome yang harus diketahui ayah-bunda. Namun, jika Anda merasa mengalami depresi pasca melahirkan, sangat disarankan untuk segera menghubungi dokter. Jangan tunggu hingga jadwal check up Anda tiba karena bisa sangat berisiko bagi ibu dan bayi.


Foto: Designed by freepik

Sumber:

https://psychcentral.com/depression/new-baby-blues-or-postpartum-depression#baby-blues;

https://www.nhs.uk/conditions/baby/support-and-services/feeling-depressed-after-childbirth/;

https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/baby-blues/

https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/baby-blues/

http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/jyk/article/view/1537

Artikel Terkait

Lihat Semua