Tentang Anak LogoTentang Anak-Hamil dan ParentingCari info anak, lebih lengkap di aplikasi
bahaya-menggunakan-baby-bounce

Ini Sejumlah Bahaya Menggunakan Baby Bouncer

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Yuni Astria, Sp.A

Mengasuh bayi baru lahir memang membutuhkan banyak usaha, terutama ketika bayi rewel dan sering menangis. Beberapa alat pun diciptakan untuk meringankan pengasuhan bayi sehari-hari. Salah satunya adalah baby bouncer.

Baby bouncer adalah perlengkapan bayi berupa ayunan dengan alas yang lembut dan empuk dan dipasang dengan kaki besi yang kokoh. Idealnya, baby bouncer digunakan untuk bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. Banyak orang tua menggunakan baby bouncer untuk menidurkan dan menenangkan bayi dengan cara mengayunkannya. 

Beberapa model baby bouncer memiliki fitur yang beragam, mulai dari mainan gantung di atas baby bouncer, musik, getaran, lampu, travel-friendly, dan sebagainya. Baby bouncer juga memiliki sabuk pengaman agar si kecil tidak jatuh. Kursi ini dapat memantul ketika bayi menendang-nendang. 

Meskipun baby bouncer menawarkan kemudahan dalam mengasuh bayi, Bunda sebaiknya tidak terlalu lama meletakkan bayi di baby bouncer. Beberapa bahaya menggunakan baby bouncer berhubungan dengan kecelakaan dan masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan. Yuk simak bahaya menggunakan baby bouncer lainnyadan anjuran pemakaian baby bouncer yang aman!

Bahaya Menggunakan Baby Bouncer

Ayunan yang dihasilkan baby bouncer dapat membuat si kecil mudah terlelap. Tetapi, baby bouncer juga berisiko mengalami kerusakan atau malafungsi yang membahayakan bayi. Maka dari itu, lama pemakaian baby bouncer pun dibatasi dan harus dengan pengawasan orang tua. Berikut ini adalah bahaya menggunakan baby bouncer yang harus diwaspadai:

1. Cedera

Walaupun baby bouncer sudah dilengkapi dengan sabuk pengaman, bayi tetap berisiko mengalami cedera, terlebih jika bayi memasuki usia aktif bergerak di usia 3 bulan ke atas. Bayi yang bergerak terlalu aktif di baby bouncer dapat menyebabkan alat inibergeser dan berguling. 

Kerusakan pada baby bouncer juga dapat menyebabkan alat ini berguling atau jatuh. Akibatnya, bayi pun terjatuh bersama baby bouncer. Lebih parahnya lagi, bayi dapat tertindih baby bouncer setelah terjatuh. Cedera yang ditimbulkan dari kecelakaan ini dapat berupa memar, goresan, hingga cedera yang lebih parah seperti patah tulang dan cedera kepala.

2. Sesak Napas 

Baby bouncer memang efektif membuat anak tenang dan terlelap. Tapi, Bunda sebaiknya langsung memindahkan bayi ke alas tidur yang lebih rata jika bayi terlihat tidur di baby bouncer. Hal ini bertujuan untuk mencegah bahaya lainnya dari menggunakan baby bouncer, yaitu sesak napas. 

Alas baby bouncer cenderung melengkung dan membuat anak berada dalam posisi duduk. Anak yang tertidur dalam posisi duduk dapat membuat kepalanya menunduk dan badannya membungkuk. Otot stabilitas anak masih belum kuat untuk kembali mengangkat kepala, sehingga jalur napasnya dapat terganggu. 

Tidak hanya itu, anak yang tidur terlentang di alas yang tidak rata berisiko menyebabkan kematian mendadak (SIDS, sudden infant death syndrome) pada bayi.

3. Menghambat Perkembangan Motorik Kasar

Bahaya lainnya jika terlalu lama menggunakan baby bouncer adalah gangguan pada perkembangan motorik kasar bayi. Perkembangan motorik kasar adalah perkembangan gerak yang melibatkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, seperti merangkak, berjalan, melompat, dan berlari. 

Karena terlalu lama berada di baby bouncer, bayi akan kurang mendapatkan stimulus atau rangsangan untuk mengembangkan kemampuan motorik kasarnya. Selain itu, kurangnya stimulus ini dapat membuat anak lebih jarang bergerak, sehingga menimbulkan risiko obesitas pada bayi.

Tips Menggunakan Baby Bouncer dengan Tepat

Jika digunakan secara tepat, baby bouncer akan menjadi penyelamat Bunda ketika anak rewel dan menangis. Baby bouncer juga bisa memudahkan anak tertidur lelap. Bagi Bunda yang akan membeli baby bouncer, kenali dulu cara menggunakan baby bouncer agar aman bagi bayi!

1. Posisi Bouncer dan Bayi

Saat akan menggunakan baby bouncer, pastikan alat ini ditempatkan di lantai yang datar dan stabil. Kemudian, pastikan semua bagian baby bouncer masih terpasang kokoh. Cara ini bertujuan untuk mencegah baby bouncer bergeser, berguling, atau lepas saat diduduki bayi. Jangan lupa untuk memastikan tali pengaman baby bouncer terpasang dan terkunci.

Ketika Bunda akan meletakkan bayi di baby bouncer, posisikan bayi tepat di tengah-tengah bouncer. Posisi yang terlalu naik atau terlalu turun dapat berisiko membuat kepala atau kaki bayi tergantung. Bayi juga akan merasa nyaman saat berada di bouncer.

2. Duduk Tidak Lebih dari 1 Jam

Anak dianjurkan untuk tidak duduk di baby bouncer melebihi 1 jam dalam 1 hari. Durasi 1 jam ini juga direkomendasikan untuk dipecah lagi menjadi beberapa sesi, misalnya selama 20 menit per sesi. Hal ini dilakukan untuk menghindari masalah-masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat terlalu lama duduk di baby bouncer.

3. Harus Selalu Diawasi

Walaupun baby bouncer terbukti aman untuk digunakan, Bunda tetap harus mengawasi pemakaian baby bouncer dalam durasi yang dianjurkan. Jangan sampai anak tertidur di baby bouncer tanpa pengawasan orang tua atau pengasuh. Jika sudah terlanjur, Bunda dapat langsung memindahkan bayi ke tempat tidur. 

Jika Bunda terpaksa harus meninggalkan anak, Bunda bisa memindahkan anak ke box bayi atau playmat yang dikelilingi pagar. Selama berada di box bayi atau playmat, sediakan mainan yang aman sesuai usianya agar anak tidak pergi berkeliaran. Namun, pastikan mainan tidak berukuran lebih kecil dari mulut anak untuk menghindari anak tersedak karena menelannya.

Itu dia macam-macam bahaya menggunakan baby bouncer serta tips menggunakan baby bouncer secara tepat dan aman. Terlepas dari deretan bahaya tersembunyi dari baby bouncer, Bunda tetap bisa menggunakan alat ini untuk menidurkan si kecil di rumah. Tentunya Bunda harus selalu memperhatikan keamanan saat memakai baby bouncer, ya!

Ditinjau oleh:

dr. Yuni Astria, Sp.A

Tamily

Artikel Terkait

Lihat Semua