7 Penyebab Bayi Baru Lahir Tidak Mau Menyusu, Apa Saja?

Saat bayi baru lahir tidak mau menyusu, AyBun mungkin merasa bingung.

Bayi yang baru lahir biasanya memiliki naluri alami untuk menyusu. Namun, ada kalanya bayi menolak menyusu, yang sering menjadi sumber kekhawatiran bagi para AyBun.

Penolakan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi fisik bayi hingga perubahan yang dialami Bunda.

Artikel ini akan membahas penyebab umum bayi tidak mau menyusu dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya.

Penyebab Umum Bayi Baru Lahir Tidak Mau Menyusu

Rasa Nyeri atau Ketidaknyamanan

Bayi yang merasa sakit, misalnya akibat tumbuh gigi, sariawan, atau infeksi telinga, sering merasa tidak nyaman saat menyusu. Selain itu, vaksinasi atau cedera ringan juga bisa menyebabkan bayi enggan menyusu dalam posisi tertentu.

Hidung Tersumbat

Bayi yang mengalami pilek atau hidung tersumbat dapat kesulitan bernapas saat menyusu, sehingga mereka lebih memilih untuk tidak melakukannya.

Kelelahan atau Hipotonia

Bayi yang lahir prematur atau memiliki otot lemah (hipotonia) mungkin terlalu lelah untuk menyusu.

Pengaruh Proses Kelahiran

Proses kelahiran yang rumit, seperti penggunaan alat bantu kelahiran (forceps), atau pemberian obat selama persalinan, dapat membuat bayi mengantuk atau kurang terkoordinasi untuk mulai menyusu.

Aroma atau Rasa ASI

Bayi sangat sensitif terhadap aroma dan rasa. Penggunaan sabun, parfum, atau lotion baru oleh Bunda bisa mengganggu bayi. Selain itu, perubahan rasa ASI yang dipengaruhi oleh makanan, obat-obatan, atau kehamilan baru juga dapat menyebabkan bayi menolak menyusu.

Produksi ASI

Aliran ASI yang terlalu deras atau terlalu lambat dapat membuat bayi frustasi.

Kondisi Psikologis dan Lingkungan

Bayi yang merasa terlalu banyak distimulasi atau terlalu lama terpisah dari Bunda bisa mengalami kesulitan menyusu. Selain itu, reaksi Bunda yang berlebihan saat digigit bayi bisa membuat bayi takut untuk menyusu kembali.

Cara Mengatasi Bayi Baru Lahir Tidak Mau Menyusu

Kenali dan Atasi Penyebab Fisik

Jika bayi mengalami sakit atau infeksi, seperti hidung tersumbat, seriawan, atau nyeri akibat vaksinasi, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Untuk bayi yang pilek, gunakan alat penyedot lendir sebelum menyusu agar saluran nafasnya lebih lega.

Ciptakan Lingkungan yang Tenang

Menyusui di ruangan yang tenang dan bebas gangguan dapat membantu bayi lebih fokus. Jika bayi terlalu terstimulasi, cobalah untuk menyusui dalam suasana yang redup atau sambil melakukan kontak kulit ke kulit.

Perbaiki Teknik Menyusui

Jika ASI terlalu deras, cobalah memerah sedikit ASI sebelum menyusui agar bayi tidak merasa kewalahan.

Pilih posisi menyusui yang nyaman untuk bayi dan Bunda. Posisi setengah duduk, di mana bayi berada di atas payudara Bunda, dapat membantu bayi mengontrol aliran ASI.

Berikan Dukungan Emosional kepada Bayi

Lakukan kontak kulit ke kulit untuk meningkatkan kenyamanan dan rasa aman bayi. Bahkan jika bayi tidak langsung menyusu, langkah ini dapat mempererat hubungan dan merangsang insting menyusui bayi.

Gunakan Pendekatan Lembut

Hindari memaksa bayi untuk menyusu. Jika bayi menolak, tunggu beberapa saat dan coba lagi saat bayi lebih tenang atau mengantuk.

Berikan ASI dengan sendok, pipet, atau cangkir kecil jika bayi belum mau menyusu langsung.

Evaluasi dan Adaptasi

Tinjau kembali rutinitas sehari-hari. Apakah ada perubahan besar yang membuat bayi merasa tidak nyaman? Apakah Bunda sedang stres atau menggunakan produk baru yang beraroma kuat?

Jika bayi tampak frustasi di awal menyusu, cobalah menawarkan ASI saat bayi sedang setengah mengantuk atau di tengah-tengah waktu tidur.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Jika bayi menolak menyusu lebih dari beberapa hari, BAK sedikit atau jarang (tanda dehidrasi), atau menunjukkan tanda-tanda sakit, segera konsultasikan ke dokter.

Dokter dapat mengevaluasi kondisi kesehatan bayi dan memberikan saran terbaik untuk mengatasi masalah menyusui.

Kesimpulan

Penolakan menyusu pada bayi baru lahir sering kali merupakan respons terhadap suatu kondisi, baik fisik maupun lingkungan. Dengan mengenali penyebab dan mengambil langkah-langkah yang tepat, sebagian besar masalah menyusui dapat diatasi.

Yang terpenting, tetaplah sabar dan berikan dukungan penuh kepada bayi, karena menyusui bukan hanya tentang nutrisi tetapi juga tentang membangun ikatan emosional yang kuat.

AyBun juga bisa mencatat berapa kali anak menyusu lewat fitur Feeding Tracker di aplikasi Tentang Anak agar mengetahui kebutuhan cairan si Kecil sudah terpenuhi atau belum.