Bayi Kuning

Bayi Kuning, Kenali Penyebab & Cara Mengobatinya

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Radhian Amandito, Sp.A

Bayi kuning, atau yang disebut juga dengan istilah medis ikterus neonatorum, adalah kondisi umum yang sering ditemui pada bayi baru lahir. Meskipun dapat menimbulkan kecemasan bagi orangtua, kebanyakan kasus bayi kuning bersifat sementara dan dapat diatasi dengan perawatan dan meberikan susu selama 1-2 tahun sesuai dengan rekomendasi WHO (World Health Organization) dan AAP (American Acadmey of Pediatric) yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, dan perawatan efektif untuk bayi kuning.

Apa Itu Bayi Kuning?

Bayi kuning terjadi ketika terjadi penumpukan bilirubin dalam darah bayi yang menyebabkan pewarnaan kuning pada kulit dan mata. Bilirubin adalah zat yang dihasilkan saat sel darah merah yang tua dihancurkan dan dilepaskan ke dalam darah. Normalnya, hati menguraikan bilirubin dan mengeluarkannya dari tubuh melalui tinja. Namun, pada bayi baru lahir, hati mungkin belum sepenuhnya berkembang untuk mengatasi jumlah bilirubin yang tinggi.

Bayi kuning memang kondisi umum yang terjadi saat bayi usia 2-3 hari. Dari 100 bayi sehat, 60 bayi mengalami kuning. Kuning terjadi karena bilirubin dalam darah meningkat. 

Ada beberapa kondisi yang membuat bayi terlihat lebih kuning (bilirubin sangat tinggi atau hiperbilirubin).  Bayi ini yang perlu penanganan khusus seperti terapi sinar biru (blue light  therapy).

Penyebab Bayi Kuning

Proses Pemecahan Sel Darah Merah:

Bayi baru lahir memiliki jumlah sel darah merah yang tinggi, dan saat sel-sel ini rusak, mereka melepaskan bilirubin ke dalam darah.

Fungsi Hati yang Belum Matang:

Hati bayi mungkin belum sepenuhnya matang dan efisien dalam mengatasi bilirubin.

Perbedaan Golongan Darah Antara Ibu dan Bayi:

Jika golongan darah ibu dan bayi tidak sesuai, mungkin terjadi konflik golongan darah yang meningkatkan produksi bilirubin.

Masalah pada Proses Menyusui:

Pada bayi yang disusui, mungkin terjadi masalah pada pola menyusui yang menyebabkan bayi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk membantu mengeluarkan bilirubin.

Infeksi atau Kelainan Darah:

Beberapa kondisi medis, seperti infeksi atau kelainan darah, dapat meningkatkan risiko bayi kuning.

Gejala Bayi Kuning

Gejala bayi kuning biasanya muncul pada hari ke-2 hingga ke-4 setelah kelahiran. Gejala yang mungkin terlihat melibatkan perubahan warna kulit dan mata. Berikut adalah beberapa gejala bayi kuning yang umum:

Pewarnaan kuning pada kulit, khususnya di wajah, dan mata adalah tanda utama bayi kuning.

Kulit bayi mungkin terasa lembek saat disentuh.

Bayi mungkin tampak lebih mengantuk dan kurang berminat untuk menyusui atau bermain.

Jika bayi kuning disusui, tinja mungkin tampak lebih pucat atau berwarna terang.

Cara Atasi Bayi Kuning

Pastikan bayi AyBun mengonsumsi makanan atau menyusui yang cukup sesuai kebutuhan di usianya untuk mencegah dehidrasi. 

AyBun dapat mengetahuinya dari jumlah urine dan kotoran yang dikeluarkan bayi dalam sehari.

Atau pada fitur BABY TRACKER.

Karena tingkat bilirubin bisa meningkat dalam beberapa hari setelah lahir, bawalah bayi ke pusat Kesehatan Ibu dan Anak atau Dokter keluarga/ dokter anak untuk diperiksa segera setelah keluar dari rumah sakit.

Jika penyakit kuning tidak kunjung hilang setelah dua atau tiga minggu atau kotoran bayi berubah pucat, bawa bayi untuk memperoleh perawatan medis atau kembalilah ke pusat Kesehatan Ibu dan Anak untuk kontrol.

Bayi mungkin perlu dirujuk ke dokter spesialis Anak untuk diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui apakah bayi mengidap masalah hati atau empedu.

Pengobatan Terapi

Perawatan untuk penyakit kuning pada bayi baru lahir biasanya tidak diperlukan karena gejalanya biasanya hilang dalam 10 hingga 14 hari, meski terkadang bisa bertahan lebih lama.

Pengobatan biasanya hanya dianjurkan jika tes menunjukkan kadar bilirubin yang sangat tinggi dalam darah bayi.

Hal ini karena kecilnya risiko bilirubin masuk ke otak dan menyebabkan kerusakan otak.

Ada 2 pengobatan utama yang bisa dilakukan di rumah sakit untuk menurunkan kadar bilirubin bayi Ayah Bunda dengan cepat:

  • fototerapi – jenis cahaya khusus yang menyinari kulit, yang mengubah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah dipecah oleh hati
  • transfusi tukar – dimana darah bayi Ayah Bunda dikeluarkan menggunakan tabung tipis (kateter) yang ditempatkan di pembuluh darahnya dan diganti dengan darah dari donor yang cocok; sebagian besar bayi merespons pengobatan dengan baik dan dapat meninggalkan rumah sakit setelah beberapa hari



Foto: Freepik

Sumber:

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/bayi-saya-kuning-berat-badannya-turun-apa-yang-harus-saya-lakukan

https://www.fhs.gov.hk/english/other_languages/bahasa_indonesia/child_health/new_born/15666.html

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/593/kenalan-yuk-dengan-hiperbilirubinemia-neonatus-kuning-bayi-baru-lahir

Artikel Terkait

Lihat Semua