10 cara tepat menghadapi bullying

Anak Dipukul & Diledek Temannya? 10 Cara Tepat Mengatasi Bullying

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, Psikolog

Bullying atau perundungan, merupakan masalah serius yang dapat menimpa siapa saja, termasuk anak-anak. 

Dampak bullying bisa sangat merugikan, baik secara fisik maupun mental, dan bisa mempengaruhi korban dalam jangka pendek maupun panjang. 

Bullying bisa berupa kekerasan fisik, verbal, atau cyberbullying, dan semuanya bisa meninggalkan luka yang mendalam. 

Nah, untuk tahu cara mengatasi bullying pada anak, cek selengkapnya berikut ini!

Dampak Bullying pada Anak

Bullying adalah tindakan kekerasan atau menyerang pada fisik atau mental seseorang.

Tindakan ini bisa dilakukan oleh individu atau grup, pelaku bullying akan membuat korban tidak berdaya.

Apabila terjadi pada anak, kemungkinan akibat berikut ini akan muncul:

1. Depresi dan Kecemasan

Anak yang menjadi korban bully memiliki kemungkinan yang tinggi untuk mengalami depresi dan kecemasan.

Tanda-tanda yang umum terjadi pada mereka misalnya, perubahan nafsu makan, gangguan emosi dan yang paling parah adalah pikiran untuk menyakiti diri sendiri.

Selain itu, kemungkinan juga anak akan mengalami kesenangan di setiap aktivitas yang membuat mereka bahagia.

Anak juga jadi takut atau malas untuk pergi ke sekolah.

2. Menutup Diri dari Pergaulan

Bullying juga dapat membuat anak tidak tertarik untuk bersosialisasi.

Mereka merasa lebih rendah dari teman-temannya, ini juga membuatnya merasa kesepian dan terabaikan.

Yang paling tidak boleh diremehkan, anak akan sulit untuk percaya kepada orang lain. 

Dampak tersebut mungkin akan terasa ketika mereka beranjak dewasa.

Namun, jika lingkungan anak mendukung dan menguatkannya, anak akan berani untuk membangun dengan hubungan bersama orang lain lagi. 

3. Kehilangan Kepercayaan Diri

Bullying dapat mengakibatkan anak kehilangan kepercayaan diri. Mereka merasa tidak sebaik dengan orang yang menindasnya atau orang lain.

Ada kemungkinan bahwa mereka merasa tidak pantas untuk mencoba aktivitas tertentu.

4. Menimbulkan Masalah Kesehatan

Perundungan secara fisik akan meninggalkan luka atau keluhan fisik lainnya.

Penyakit seperti sakit perut, kepala hingga punggung mungkin akan mereka rasakan. 

Masalah kesehatan korban bullying juga terjadi pada mental. Korban bullying mungkin akan memiliki depresi, kecemasan ataupun gangguan tidur.

5. Penurunan Prestasi Akademik

Korban perundungan kemungkinan sulit untuk berkonsentrasi di kelas.

Mereka juga lebih memilih untuk tidak mengikuti kelas, oleh sebab itu prestasi akademik mereka terganggu. 

Ketika AyBun bertanya mengapa anak tidak ingin ke sekolah, anak korban bullying mungkin akan berbohong untuk menutupi perilaku yang ia dapatkan.

AyBun perlu melihat jeli dan melakukan komunikasi terbuka dengan anak untuk mengetahuinya.

6. Gangguan Tidur

Anak yang terkena intimidasi atau kekerasan, sulit untuk tidur. Ini adalah efek dari depresi dan rasa cemas yang dia alami.

Anak jadi kurang tidur dan sulit untuk tidur nyenyak. 

Bahkan dalam salah satu penelitian juga menunjukkan bahwa kekurangan tidur dapat menjadi pemicu bullying.

Saat seseorang tidak memiliki tidur yang cukup, mereka mungkin akan bertindak agresif. 

7. Pikiran Bunuh Diri atau Balas Dendam

Anak yang mengalami perundungan memiliki resiko bunuh diri.

Tapi bukan hanya itu saja, pelbagai masalah yang dialaminya seperti trauma atau ada permasalahan keluarga, bisa menjadi alasan munculnya pikiran tersebut.

Risiko ini dapat meningkat apabila anak tidak memiliki dukungan dari orang tua, teman-temannya, ataupun sekolah. 

Baca juga: Pola Asuh Turut Menentukan Tingkat Risiko Bullying, Ini yang Harus Dilakukan

10 Cara Mengatasi Bullying pada Anak

AyBun pasti akan marah bercampur sedih ketika mengetahui anaknya mendapat perundungan di sekolah.

Yang seharusnya mereka bersenang-senang dan belajar dengan giat, anak justru mendapatkan intimidasi dan kekerasan dari pelaku bullying.

Tapi, ada beberapa cara untuk orang tua mengatasi bullying pada anak. Berikut adalah tipsnya:

1. Komunikasi Terbuka dengan Anak

Anak-anak seringkali enggan memberi tahu orang dewasa tentang bullying karena mereka merasa malu, atau takut AyBun akan marah atau kecewa.

Mereka juga sering merasa bahwa itu adalah kesalahan mereka bahwa mereka berpenampilan atau bertindak berbeda. 

Oleh karena itu, AyBun perlu jadi tempat yang nyaman untuk anak bercerita.

Gunakan nada yang tenang, ramah dan buatlah mereka tidak takut untuk memberi tahu AyBun apapun tentang keadaannya di sekolah.

Jangan lupa, untuk puji mereka ketika melakukan hal yang benar.

2. Hubungi Orang Tua dari Pelaku Bullying

Melibatkan orang tua adalah pendekatan yang tepat. AyBun dapat menghubungi orang tua dari pelaku bullying dengan cara yang baik dan sopan.

Jelaskan juga bahwa maksud menghubungi adalah untuk menyelesaikan masalah bersama.

Ada banyak alasan mengapa anak melakukan penindasan pada teman di sekolahnya.

Bisa jadi anak meniru, adanya pengaruh lingkungan sosial, tidak percaya diri, terlalu dibebaskan orang tuanya, pernah jadi korban bully hingga adanya ketidakseimbangan kekuatan. 

Dari beberapa alasan itu, sangat penting untuk AyBun dapat berkomunikasi dengan orang tua pelaku.

AyBun bisa menemukan solusi tanpa menyalahkan satu dengan lainnya, lalu ajak anak untuk saling memaafkan dan berdamai. 

3. Laporkan ke Pihak Berwenang terkait Kejadian Perundungan

Apabila intimidasi terjadi secara berulang dan parah, laporkan perundungan ini ke pihak berwajib.

Bisa jadi guru atau kepala sekolah. Ajak anak mendapatkan bantuan dari luar sekolah, seperti terapis keluarga atau polisi.

Jika perlu, manfaatkan juga komunitas yang dapat mengatasi perundungan.

4. Ajarkan Anak untuk Menghadapi pelaku Bullying

Jika anak terkena intimidasi dari temannya, beri tahu bahwa itu bukan salah mereka.

AyBun berikan rasa aman pada anak bahwa mereka tidak sendirian. Bantu mereka untuk mengidentifikasi perasaan mereka dan bicarakan tentang solusi menghadapinya.

Yang tidak boleh dilakukan orang tua adalah menganggap bullying sepele dan akan selesai dengan sendirinya.

AyBun perlu menjadi pendukung utama anak dan membangun kepercayaan diri mereka. 

5. Ajarkan Anak untuk Menjadi Pembela

Dorong anak untuk menjadi pembela ketika melihat teman atau orang lain terkena intimidasi.

Untuk mengajak tindakan positif ini, AyBun dapat memulai dengan menanyakan kepada mereka bagaimana rasanya memiliki seseorang yang membela mereka, dan beri tahu anak bagaimana satu orang pembela bisa memberikan dampak yang besar. 

6. Berikan Perlindungan yang Aman

Pastikan anak merasa aman dan didukung. Dengarkan cerita mereka tanpa menyela dan pastikan mereka tahu bahwa berbicara tentang bullying adalah langkah yang benar.

7. Jangan Bertindak Kasar

Tetap tenang dan profesional saat menangani kasus bullying. Jangan bertindak kasar atau emosional terhadap pelaku. Laporkan kejadian dengan bijak kepada pihak berwenang.

8. Selalu Dampingi Anak

Temani anak untuk mengurangi risiko bullying. Kehadiran Anda dapat memberikan rasa aman dan mengurangi kekuatan pelaku.

9. Latih Anak untuk Membangun Ketahanan Emosional

Ajarkan anak keterampilan ketahanan emosional, seperti mengelola stres dan emosi, untuk membantu mereka menghadapi situasi bullying dengan lebih baik.

10. Carilah Bantuan Profesional Jika Diperlukan

Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional seperti terapis atau psikolog jika bullying mempengaruhi kesehatan mental anak.

Dukungan dari ahli dapat membantu proses penyembuhan dan pemberdayaan anak.

Kesimpulan

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, AyBun dapat membantu anak mengatasi dan memulihkan diri dari pengalaman bullying

Dukungan dan perhatian yang konsisten dari orang tua sangat penting dalam membantu anak mengatasi masalah ini dan membangun kembali kepercayaan diri mereka.

Semoga artikel di atas bermanfaat!

Sumber:

Sumber Foto: Pexels.

Sumber Referensi: 

  • https://www.stopbullying.gov/bullying/effects
  • https://acttochange.org/negative-impacts-of-bullying-on-sleep/
  • https://www.parents.com/kids/problems/bullying/bully-proof-your-child-how-to-deal-with-bullies/

Artikel Terkait

Lihat Semua