Jangan Salah! Begini Cara Menyimpan ASI Perah yang Benar!
- Ditulis oleh Tim Tentang Anak
- Ditinjau oleh dr. Natharina Yolanda Sp.A
Cara menyimpan ASI perah dengan benar sangat penting untuk memastikan kualitas dan kandungan nutrisinya. Bagi ibu menyusui yang sering memerah ASI, mengetahui metode penyimpanan yang tepat dapat membantu bayi mendapatkan ASI berkualitas meskipun tidak menyusu langsung.
Dalam artikel ini, Tentang Anak akan membahas langkah-langkah praktis dan tips penting agar ASI perah tetap aman dan sehat untuk si kecil.
Cara Menyimpan ASI Perah dengan Benar
Setelah memerah ASI, pastikan AyBun menggunakan kantong penyimpanan ASI atau wadah bersih yang aman untuk makanan. Pilih wadah berbahan kaca atau plastik food grade dengan tutup yang rapat agar ASI tetap higienis.
Hindari menyimpan ASI perah di dalam botol sekali pakai atau kantong plastik yang tidak dirancang khusus untuk menyimpan ASI.
Baca Juga: Ingin Sukses ASI Eksklusif? Pastikan AyBun Lakukan Ini!
Durasi Penyimpanan ASI Perah
Berikut adalah panduan durasi penyimpanan ASI perah berdasarkan suhu dan tempat penyimpanan:
ASI | Suhu Ruang (26°C atau lebih rendah) | Lemari Pendingin (5°C atau lebih rendah) | Freezer |
ASI segar (baru diperah ke wadah) | 6-8 jam | Maksimal 72 jam | - 2 minggu (freezer dalam kulkas, -15°C) - 3 bulan (freezer dengan pintu terpisah, -18°C) - 6-12 bulan (deep freezer, -20°C). |
ASI yang dicairkan di lemari pendingin namun belum dihangatkan | 4 jam atau kurang (untuk pemberian berikutnya) | Maksimal 24 jam | Jangan dibekukan kembali |
ASI yang dicairkan di luar kulkas menggunakan air hangat | Hingga selesai diminum | Simpan maksimal 4 jam atau hingga jadwal minum ASI berikutnya | Jangan dibekukan kembali |
ASI yang sudah diminum bayi | Hanya untuk diminum, lalu buang | Tidak disarankan disimpan ulang | Tidak disarankan disimpan ulang |
Tips Menyimpan ASI Perah
- Gunakan Label dengan Tanggal
Selalu beri label dengan tanggal ASI diperah agar Bunda dapat memantau kesegarannya. Jangan menyimpan ASI di pintu kulkas atau freezer, karena suhu di bagian tersebut sering berubah ketika pintu dibuka. Simpan ASI lebih dalam untuk menjaga stabilitas suhu. - Bekukan ASI Segera
Jika Bunda tidak yakin akan menggunakan ASI segar dalam waktu 4 hari, segera bekukan untuk menjaga kualitasnya. - Simpan dalam Porsi Kecil
Untuk menghindari pemborosan, simpan ASI dalam porsi kecil (sekitar 60–120 ml atau sesuai kebutuhan satu kali minum). Jangan lupa tinggalkan ruang sekitar 2,5 cm di bagian atas wadah karena ASI akan mengembang saat membeku. - Label untuk Daycare
Jika ASI akan dikirim ke daycare, beri label dengan jelas yang mencantumkan nama anak dan diskusikan persyaratan tambahan terkait penyimpanan dengan daycare. - Saat Bepergian
ASI dapat disimpan di tas pendingin dengan kantong es beku hingga 24 jam. Setelah sampai di tujuan, gunakan ASI segera, simpan di kulkas, atau bekukan.
Baca Juga: Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir hingga Usia 1 Bulan
Kesimpulan
Menyimpan ASI perah dengan cara yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas dan kandungan nutrisinya tetap terjaga.
Dengan memahami panduan durasi penyimpanan berdasarkan suhu serta tips penyimpanan yang benar, ibu menyusui dapat memastikan kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi, meskipun bayi tidak menyusu langsung.
Beberapa langkah utama yang harus diperhatikan meliputi penggunaan wadah penyimpanan yang aman, pemberian label dengan tanggal, serta penyimpanan di lokasi yang stabil suhunya.
ASI juga sebaiknya disimpan dalam porsi kecil untuk menghindari pemborosan dan segera dibekukan jika tidak akan digunakan dalam waktu dekat.
Dengan mengikuti panduan ini, Bunda dapat memastikan ASI perah tetap higienis dan bernutrisi, sehingga mendukung pertumbuhan dan kesehatan optimal si kecil.
Bunda juga bisa mencatat kapan melakukan pumping, durasinya, dan berapa banyak ASI yang terperah lewat fitur Pumping Tracker di aplikasi Tentang Anak