manfaat-sunat

Manfaat dan Jenis-Jenis Sunat untuk Anak

  • Ditulis oleh Tim Tentang Anak
  • Ditinjau oleh dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Sebagian anggota masyarakat di Indonesia menganggap tindakan sirkumsisi atau sunat sebagai ritual tuntunan budaya maupun keagamaan. Namun, sejumlah ahli kesehatan menunjukkan manfaat sunat bagi anak.

Sirkumsisi atau lebih populer dengan istilah sunat merupakan tindakan membuang sebagian atau seluruh kulit penutup pada bagian depan kelamin. Pada anak laki-laki, tindakan ini dilakukan dengan membuang kulit penutup depan kelamin atau prepusium.

Manfaat Sunat

Para ahli menganjurkan tindakan sunat, khususnya bagi anak laki-laki. Sebab dengan membuang kulit penutup bagian depan kelamin, hal itu menjaganya bersih dari tumpukan lemak yang terdapat di bagian lipatan kulit prepusium.

Bagi anak laki-laki, tindakan sunat dianjurkan karena dapat menurunkan risiko infeksi saluran kemih, infeksi pada kemaluan, kanker, juga risiko penularan penyakit menular seksual.

Sunat umumnya dilakukan kepada anak laki-laki di usia balita ataupun usia sekolah. Biasanya, keputusan terkait kapan waktu anak disunat, tergantung kepada masing-masing AyBun.

Namun demikian, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan sunat dilakukan saat usia anak kurang dari 3 bulan. Menurut AAP, sunat di usia kurang dari 3 bulan memiliki beberapa keuntungan yakni proses penyembuhan lebih cepat, bius lokal, dan risiko perdarahan rendah.

Tindakan sunat memang umum dilakukan pada anak laki-laki. Meskipun ada kelompok masyarakat yang melakukan tindakan sunat pada bayi perempuan, tetapi hal itu tidak direkomendasikan secara medis.

Pada bayi perempuan, tindakan sunat biasanya dilakukan dengan cara memotong atau melukai sedikit prepusium klitoris. Namun, sunat untuk bayi perempuan yang berupa female genital mutilation (FGM) ini tidak disarankan.

Bahkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 6 tahun 2014 tidak menyarankan sunat bagi anak perempuan. Permenkes tersebut menegaskan bahwa sunat perempuan hingga saat ini tidak merupakan tindakan kedokteran karena pelaksanaannya tidak berdasarkan indikasi medis dan belum terbukti bermanfaat bagi kesehatan.

Jenis- Jenis Sunat

Ada beberapa metode sunat yang dapat dipilih AyBun untuk si jagoan kecil. Masing-masing metode tersebut memiliki plus minus yang dapat menjadi pertimbangan AyBun.

1. Metode Konvensional

Metode sunat ini dilakukan dengan menggunakan pisau bedah dengan bius. Kelebihan dari sunat metode konvensional yakni keamanan dan dapat diterapkan pada semua kasus. Hanya saja, pengerjaan dan penyembuhannya relatif lebih lama, sehingga menjadi hal yang perlu dipertimbangkan.

2.  Metode Klamp

Metode sunat klamp dilakukan dengan cara memotong kulup penis dengan bantuan alat klamp sesuai ukuran penis.Kelebihan dari sunat metode klamp adalah risiko perdarahan kecil dan tanpa jahitan. Namun, metode klamp tidak disarankan untuk kasus fimosis.

3. Metode Laser

Metode sunat laser dilakukan dengan cara memotong kulup penis dengan menggunakan laser CO2. Kelebihan dari sunat metode laser yakni minim perdarahan, tanpa jahitan, dan estetika lebih baik. Hanya saja, metode laser perlu biaya lebih mahal sehingga dapat menjadi pertimbangan AyBun.

4. Metode Cauter

Metode sunat cauter dilakukan dengan cara memotong kulup penis dengan menggunakan alat yang dialiri listrik. Kelebihan dari sunat metode cauter yakni minim perdarahan dan tanpa jahitan. Sama seperti metode laser, sunat dengan metode cauter juga berbiaya lebih mahal sehingga dapat menjadi pertimbangan AyBun.

Apapun metode sunat yang AyBun pilihkan untuk si Kecil, jangan lupa untuk konsultasi lebih dulu kepada dokter anak sebelum melakukannya.

Sumber:

Foto: www.pexels.com

Sumber:

https://publications.aap.org/pediatrics/article/130/3/585/30235/Circumcision-Policy-Statement

https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/apakah-bayi-perempuan-perlu-disunat

Ditinjau oleh:

dr. Ganda Ilmana, Sp.A

Artikel Terkait

Lihat Semua